3. Wafer cokelat

565 99 46
                                    

Tangannya jan berat-berat buat tekan bintang:)

Tangannya jan berat-berat buat tekan bintang:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















































Jeno tengah membaca buku fisika dengan tenang. Karina melihat itu hanya diam, namun matanya tak lepas memandangi lelaki misterius itu.

"Liatin terus sampai cinta. Jadi nanti kalau nembak lagi gampang, langsung diterima." Celetuk Jeno yang membuat Karina kelabakan.

"Geer banget!" Sahut Karina ketus.

Ia mengintip lewat jendela, hari semakin gelap. Sebentar lagi malam tiba, dan dia masih terjebak di perpustakan hanya berdua dengan Jeno. Matanya lalu melirik jam dinding, sudah jam lima lewat tiga puluh menit.

Kruk... Kruk...

Jeno tertawa mendengar suara perut Karina. Perempuan itu langsung memunggungi Jeno karena malu.

"Sini, gue ada cemilan."

Karina kembali menatap Jeno. Dia berjalan perlahan mendekati lelaki itu. Jeno kemudian mengeluarkan wafer cokelat yang ia beli di kantin tadi pagi.

"Nih."

"Makasih." Karina mengambilnya dari tangan Jeno.

Perempuan itu duduk di dekat Jeno dengan hati-hati. Kemudian tangannya membuka bungkus wafer itu. Saat ingin ia masukan ke mulut, sesuatu menahannya.

"Ini gak lo racunin kan?" Tanya Karina.

"Nggak."

"Gak lo jampi-jampi kan?"

"Nggak."

"Gak lo—"

"Itu masih di bungkus kan? Udah sih takut amat. Kalau lo mati gara-gara tu wafer, yang harus dicurigain tu kantin sekolah lo." Potong Jeno.

Karina berhenti bertanya kemudian memakan wafer cokelat itu. Jeno mengamati Karina sambil tersenyum tanpa ia sadar.

"Jen..."

"Kenapa?"

"Lo sekolah dimana?" Tanya Karina penasaran.

"Gue gak sekolah."

"Lah terus? Kerja?"

Jeno menggeleng.

"Menurut lo seusia kita bisa kerja apa?"

"Ya gak tahu!" Karina mengangkat bahunya.

"Terus lo ngapain aja dong?" tanyanya lagi.

"Bunuh orang." sahut Jeno santai.

"Gak lucu ih, dari kemarin ngomongnya bunuh-bunuh mulu." Karina mengubah posisi duduknya jadi menyilang.

"Kalau beneran gimana?" tanya Jeno yang menaruh buku bacaannya.

This All Goes to You 2 | Jeno✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang