Suara berat terdengar dipagi hari, suaranya seperti orang yang marah. Karena merasa sedikit terganggu, Karina membuka matanya perlahan. Dia melihat Jeno seperti sedang menelepon seseorang. Wajahnya terlihat sangat marah, Karina pun tak berani memanggil lelaki itu.
"Gue gak main-main sama omongan gue!"
Jeno menoleh dan menyadari kekasihnya sudah membuka mata. Lelaki itu langsung mematikan ponselnya.
"Udah bangun, Rin?"
Karina mengangguk pelan dengan mata yang setengah terpejam. Senyuman tipis muncul diwajah Jeno, lelaki itu berjalan mendekati kasurnya. Lalu duduklah ia di tepi. Dengan lembut tangannya membelai rambut pirang Karina.
"Kamu sekolah gak hari ini?"
"Males..." Sahut Karina yang menenggelamkan kepalanya di guling yang ia peluk.
"Dih gitu."
"Males ah... Nanti papa kesekolah. Aku gak mau ketemu papa!"
Jeno menghela napas pelan.
"Ya udah. Bikin sarapan bareng yuk!" Jeno menggenggam satu lengan Karina.
Mereka pun membuat sarapan seadanya. Roti panggang dengan smoked beef, bonus segelas susu hangat. Jeno memperhatikan wajah Karina sejak tadi. Dia sangat mengerti, sebenarnya Karina sangat sedih sekarang ini namun perempuan itu pura-pura terlihat tegar. Senyumannya pun terlihat sangat tidak tulus.
Tentu saja Karina merasa sedih, mamanya kini tengah mengalami koma dan dia harus kembali dikejutkan dengan papanya yang berselingkuh. Sebenarnya Jeno merasa hal itu tidak benar, papa Karina tidak terlihat seperti itu. Jeno bisa berpikir begitu karena pernah mengobrol langsung. Dan dari obrolan itu, Jeno bisa menyimpulkan kalau Renjun adalah laki-laki yang sangat sayang pada keluarga. Jadi menurutnya tidak mungkin.
"Aaa..." Jeno menyuapi sepotong kecil roti untuk Karina.
Perempuan itu lalu melahap potongan roti yang menancap pada garpu itu.
"Makan yang banyak ya, biar gemuk."
Karina tertawa sambil mengunyah makanannya.
"Aku mah lambungnya bercabang." sahutnya setelah menelan makanan yang ada dimulutnya.
"Serem juga ya, hehe."
"Oh iya, aku mau tanya. Tapi jangan marah ya?"
Jeno mengangguk pelan.
"Iya, apa?"
"Kamu abis berantem ya?" Tanya Karina ragu. Setelah mendengar pertanyaan itu, Jeno mengalihkan pandangannya kembali pada roti panggangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
This All Goes to You 2 | Jeno✔
Fanfiction❝Biarkan aku mencintai kamu tanpa alasan, karena dengan begitu aku juga gak akan punya alasan buat ninggalin kamu.❞ -Jeno. Semua dimulai saat Karina melihat mayat yang tergeletak di sebuah toilet stasiun. #5 in nctjeno [190327] #12 in nctfanfiction...