Setelah Jeno berhasil membuat Karina tertidur, dia membawa perempuan itu masuk ke dalam ruangan dengan tidak manusiawi. Dia menyeret tubuh Karina dengan menarik kakinya. Dia tidak peduli jika tubuh perempuan itu lecet atau pun terluka.
Udara terasa pengap dan panas, tubuhnya berkeringat meski tak melakukan banyak gerakan. Dia merasa bingung saat tak bisa melihat apa-apa. Kemudian dia sadar, matanya tengah ditutup dengan sebuah kain. Napasnya memburu tak karuan karena takut dan panik sekarang.
"Tolong! Tolong!" Karina mencoba berteriak minta tolong, meski ia sangat ragu akan ada orang yang menolong.
Tangannya terikat ke belakang dan kakinya, kakinya terikat kuat dengan kursi yang ia duduki sekarang. Air mata mulai mengalir membasahi pipinya. Dia masih tidak percaya, Jeno lah yang melakukan ini.
Dia mendengar suara tawa seseorang tak jauh, Karina mengenal suara itu.
"Udah sadar?" Tanya orang itu, kemudian dia melepas kain dari mata Karina.
"Jen... Lepasin, lepasin..." Pinta Karina sambil menangis.
"Gak mau." Jeno menggeleng pelan.
"Kamu nih mau apa sih?!" Bentak Karina.
"Apaya..." Perlahan Jeno mendekatkan wajahnya. Sangat dekat, sampai hidung mereka bertemu.
Kemudian dia menjauh lagi, kakinya melangkah mendekati sebuah meja. Dengan jelas Karina dapat melihat beberapa pisau dan benda tajam lainnya di atas meja itu.
"Mau pakai yang mana nanti?" Tanya Jeno yang tengah memilih-milih pisau.
Karina tidak menjawab, dia menangis histeris.
"Nangis aja, gak bakal ada yang denger." Ujar Jeno.
Betapa hancur hati perempuan itu saat tahu Jeno tidak sebaik yang ia kira, bahkan kata-kata cinta kemarin hanya sebatas dimulut.
Perempuan itu tidak habis pikir, kenapa Jeno bisa melakukan ini padanya. Menyanderanya seperti ini, dan entah apa yang akan Jeno lakukan selanjutnya. Setelah melihat pisau-pisau itu, Karina merasa ini semakin buruk. Dalam benaknya dia bertanya, apa Jeno akan membunuhnya?
Lelaki itu berjalan mendekati Karina lagi, namun ia tak membawa satupun pisau. Tangannya mengeluarkan ponsel dari saku celana.
"Mau liat sesuatu?" Tanya Jeno sambil menyeringai. Dia memperlihatkan sebuah video di dalam ponselnya.
Karina membuka matanya lebar-lebar melihat video menjijikan itu. Video itu kiriman dari Lucas kemarin.
"Gimana kalau kita lakuin ini dulu sebelum jemput ajal lo?" Tanya Jeno yang menarik kembali ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
This All Goes to You 2 | Jeno✔
Fanfic❝Biarkan aku mencintai kamu tanpa alasan, karena dengan begitu aku juga gak akan punya alasan buat ninggalin kamu.❞ -Jeno. Semua dimulai saat Karina melihat mayat yang tergeletak di sebuah toilet stasiun. #5 in nctjeno [190327] #12 in nctfanfiction...