15. Terjebak

452 68 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


































Seolah tak ada habis-habisnya, Karina merasa masalah terus mendatangi hidupnya. Setelah mendengar ayahnya berselingkuh, kini ia harus mendengar kabar buruk lagi, ya mamanya mengalami amnesia. Amnesia sebagian, maka dari itu Elina tetap mengingat siapa dirinya, dan siapa Renjun.

Akibat benturan keras di kepalanya saat kecelakaan, ia kehilangan sebagian memorinya. Bahkan Elina lupa bahwa Haechan sudah tiada, dia tidak ingat kalau sudah berkeluarga dengan Renjun, bahkan ia tak ingat sudah memiliki seorang putri yang cantik bernama Karina.

Renjun mengusap wajahnya kasar. Dia merasa sangat frustasi, padahal baru saja ia merasa senang melihat istrinya sadar. Matanya melirik ragu ke arah putrinya yang tengah menangis sesegukan di bangku koridor. Jeno terlihat dengan setia menemani Karina.

Kakinya melangkah perlahan mendekati Karina. Renjun mencoba meraih bahu Karina. Namun Karina menepisnya. Dia menatap tajam ke arah papanya.

"Gak usah sok peduli pa, papa mending sana pergi sama selingkuhan papa itu! Aku sama mama bisa kok hidup tanpa papa!!!" Bentak Karina yang beranjak dari duduknya.

"Rin, turunkan nada bicara kamu!" Balas Renjun dengan penuh penekanan seperti tengah memperingati.

"Apa?! Emangnya kenapa?! Bener kan papa selingkuh?! Sampai hamilin pula!" Jeno mencoba menenangkan Karina dengan menggenggam satu tangannya.

Renjun menghembuskan napas kasar.

"Rin... disaat kaya gini tolong jangan bikin masalah makin runyam! Papa gak pernah selingkuh!"

"Bohong!"

Renjun berancang-ancang menampar Karina, namun tangannya terhenti saat teringat Elina yang pernah ia tampar. Ia sangat menyesal melakukannya waktu itu.

"Kenapa berhenti?" Tanya Karina yang terkesan menantang.

"Terserah kamu, terserah mau percaya atau nggak!" Renjun berbalik dan kembali ke kamar rawat istrinya. Dia tidak ingin berdebat dengan putrinya dan akhirnya ia kehilangan kendali lagi.





















Renjun memasuki kamar Elina dengan berat, hatinya terasa sakit mengingat faktanya Elina kini lupa ingatan. Perempuan itu terlihat melamun di atas kasurnya.

"Lin..."

"I-iya?" Sahut Elina yang matanya langsung terarah pada Renjun.

Renjun berjalan menghampiri Elina, kemudian ia duduk di kursi dekat kasur itu.

"Ada yang sakit gak?" Tanya Renjun berusaha tersenyum.

"Nggak sih, cuma aku lemes banget. Laper juga, hehe." Sahut perempuan itu.

This All Goes to You 2 | Jeno✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang