12. Kamu

506 73 20
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




































Karina menyandarkan kepalanya di bahu Jeno, dengan mata terpejam Karina menahan air matanya yang ingin jatuh. Segala perasaan melebur.

Ragu-ragu Jeno mencoba membelai rambut Karina.

"Jen..."

"Iya?"

"Kenapa kamu cinta sama aku? Tolong jawab jujur."

Jeno mengehela napasnya, kemudian Karina duduk dengan benar agar dapat bertatap mata dengan Jeno.

"Aku gak punya alasan, Rin."

Karina menatap kedua iris mata Jeno dalam-dalam. Lalu tangan Jeno mencoba meraih tangan perempuan itu, dengan hati-hati ia menautkan jari-jarinya di sela jari Karina.

"Biarkan aku mencintai kamu tanpa alasan. Karena dengan begitu, aku juga gak akan punya alasan buat ninggalin kamu."

Terasa sangat tenang hati Karina mendengar itu. Air mata haru pun jatuh begitu saja. Sebuah senyuman tipis tergambar di wajahnya.

"Jangan nangis." Jeno menarik Karina ke dalam pelukannya yang hangat dan menenangkan.

"Aku juga cinta sama kamu, Jen."

"Maafin aku..." Bisik Jeno.

Karina tidak lagi menyahut, dia hanya memeluk Jeno dengan erat. Dan sebisa mungkin ia mengentikan tangisnya.

















Dan sepertinya memang iya, Jeno sudah tenggelam dalam cinta yang pekat pada perempuan berambut pirang itu.

Jeno tidak berubah, tapi sebenarnya ia kembali. Kembali menjadi Jeno yang dulu, sebelum masalah datang di keluarganya.

Pada dasarnya Jeno adalah anak yang baik, namun keadaan dan pergaulannya yang membuat dia berubah. Berubah menjadi orang yang tidak baik, apalagi setelah ia mengenal Lucas dan Mark.

Hidupnya semakin tidak karuan. Minuman keras, rokok, bahkan obat terlarang sudah biasa buat mereka. Membunuh, melakukan hal-hal yang tidak terpuji. Dia bahkan sampai di drop out dari sekolahnya.

Ayah Jeno tau kalau anaknya di drop out. Tapi soal kebiasaan gila Jeno, beliau tidak pernah tau menau. Karena memang Jeno sudah tidak tinggal bersama ayahnya. Dia tinggal sendiri di rumah bundanya. Jeno itu sangat sayang dengan bundanya, dia tidak tahan tiap kali melihat bundanya menangis.

"Aku boleh nanya gak?"

"Nanya apa?" Tanya Karina tenang.

"Kenapa kamu bohong waktu itu?"

Perempuan itu nampak bingung.

"Bohong apa?"

"Kamu waktu itu di UKS bukan bolos kan? Tapi kamu lagi istirahat karena kamu gak boleh olahraga berlebihan?"

This All Goes to You 2 | Jeno✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang