13. First kiss

608 92 24
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




































Karina menaruh se bucket bunga di atas sebuah makam dengan batu nisan yang mengukirkan nama seseorang.

"Om matahari, doain mama biar cepet sembuh ya." Ujar Karina yang terlihag menahan air matanya sendiri.

Jeno masih sedikit bingung, dia lalu menghampiri Karina. Dia duduk samping perempuan itu. Tangannya menarik kepala Karina untuk bersandar di bahunya. Satu tangannya lagi menyeka air mata yang berhasil lolos dari pelupuk mata Karina.

"Dong... Hyuck..." Gumam Jeno yang membaca nama yang ada nisan itu.

Dia merasa tidak asing dengan nama itu, ia merasa pernah mendengar sebelumnya namun ia tidak ingat.

"Kalau boleh tau, ini makam siapanya kamu?" Tanya Jeno penasaran.

"Dia mataharinya mamaku. Orang yang berarti dihidup mamaku, bahkan aku pun sampai merasa gitu juga." Jawab Karina sambil menyeka air matanya.

"Sebenernya sih aku sendiri belum pernah liat gimana mukanya, gimana orangnya." Lanjutnya.

"Tapi dari cerita mama aku, om matahari ini bener-bener romantis." Karina berusaha tersenyum kemudian menatap wajah Jeno.












°°°°











"Semua gara-gara kamu! Kalau kamu gak ke Jakarta, gak akan gini!"

"Aku kesini untuk kamu Renjun!"

"Kamu pulang sekarang, aku mohon Vanya."

Langkahnya melambat ketika mendengar suara berisik di depan kamar rawat mamanya.

"Kamu harus tanggung jawab, aku hamil anak kamu!"

Deg!

Karina berhenti ketika mendengar itu. Dari jarak yang lumayan jauh ia melihat seorang perempuan tengah berdebat dengan papanya. Dan jika tidak salah dengar barusan perempuan itu bilang—

"Aku hamil anak kamu Renjun!"

Seikat bunga matahari di tangannya pun terjatuh ke lantai. Jeno yang melihat situasi itu langsung menarik tangan Karina agar berbalik menghadapnya. Lelaki itu menutup kedua telinga Karina.

Renjun dan Vanya pun menoleh ke arah Karina. Dia terkejut setengah mati mendapati putrinya berdiri tak jauh dari sana, yang artinya Karina mendengar ucapan Vanya barusan.

Jeno sangat khawatir dengan perasaan Karina setelah mendengar hal barusan. Perempuan itu pun menangis dan langsung melangkahkan kakinya pergi dari sana.

"Karina!" Panggil Renjun yang mencoba mengejar putrinya namun ditahan oleh Vanya.

"Renjun! Kamu mau kemana?"

This All Goes to You 2 | Jeno✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang