8.

6 2 0
                                    



.

.

.

.

.

.




  Youra pov....

      "Sudahlah. Jangan menangis dan lupakan saja. Anggap tak terjadi sesuatu."ucap Seungmin menenangkan.
   

 
     Disinilah aku berada sekarang. Dikamar Seungmin, dia langsung membawaku kerumah nya setelah aku menelfonnya dalam keadaan yang bisa dibilang...-err kurang baik.
    Bagaimana tidak, baru saja aku menapakkan kaki ku kedalam rumah. Aku sudah disuguhi pemandangan yang membuat dada ku sesak.

         Hwang Hyunjin. Seseorang yang sudah hampir lima bulan ini mengisi hatiku. Namun, kenyataan tak sesuai realitanya.

   Kini,
      didepan mata kepalaku sendiri seorang Hwang Hyunjin yang saat ketika bersamaku bersikap begitu dingin, tak banyak bicara, tak  peduli dengan keadaan sekitar, sedang bersenda gurau dengan seorang gadis yang tak kukenal.

     Apa-apaan ini?
Apa mereka sengaja melakukannya disini?
   Dirumahku?

"Setidaknya...hiks....h-hargai aku."ucapku terbata.
    Seungmin yang melihatku hanya menghembuskan nafasnya kasar.

      Flashback

"Aku pulang."

"Ahahaha....kau lucu sekali."

"Aku serius jin. Dia itu menyebalkan."

   Entah apa yang membuatnya begitu lepas saat tertawa. Berbeda, sangat berbeda jika ia bersamaku. Walaupun yang kuceritakan lucu tapi responnya hanya muka datar.

      Apa-apaan ini?
Apa dirinya sengaja membuatku terbakar api cemburu?
Jika iya, tapi kenapa?

Atau

Ia tau bahwa aku menyukainya?
Karna itu ia sengaja?

        Satu yang membuatku benar-benar tak tahan pergi dari sana.

"Kau tau?"tanya Hyunjin.

"Apa?"jawab gadis itu.

"Kau adalah gadis yang akan selalu aku lindungi."

"Janji?"

"Sure honey."

"Eh jin? Dimana temanmu itu? Kita seperti orang yang tidak punya modal."ucap gadis itu.

"Kan dia yang menyuruh kita untuk kemari. Jadi, tunggu saja."jawab Hyunjin santai.

  "Kita? Ku rasa hanya kau saja. Kau yang mengajakku untuk menemanimu kemari."Hyunjin terkekeh mendengar si gadis itu bicara.

    Untuk apa kakak menyuruhnya kemari?
Tidak bisakah Jisung atau kak Changbin atau Seungmin saja?

Tess...tess....

Sudah cukup. Aku tak bisa menahannya lagi. Apa gunanya perasaanku sekarang?

Kak Jeongin akhirnya keluar dan turun dari kamarnya. Ia terkejut ketika mendapatiku menangis sambil menahan isak.

"Maaf lama ak- Youra? Kau kenapa?"kakakku panik melihatku.

        Merasa bukan hanya mereka berdua yang berada disana. Hyunjin dan gadis yang ia bawa pun menoleh ke arahku.
     Hyunjin menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan.
   Belum sampai kakak mengapai tanganku, aku sudah lari masuk kedalam kamar. Langsungku rogoh saku ku dan kuhubungi Seungmin agar menjeputku.

SHADOW [StrayKids✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang