12.

9 2 0
                                    




.

.

.

.

     Tn. Yang , Jeongin , dan Youra tentunya sudah berada didepan restoran, tempat yang menjadikan acara makan malam.

   "Malam ini kau sungguh cantik ra. Andai jika kau bukan adikku mungkin sudah kupacari."goda Jeongin.

"Terima kasih kak. Tapi, aku rasa itu hanya mimpi."balas Youra.

   Tn. Yang terkekeh mendengar perkataan kedua anaknya.

"Ayo masuk."ajak Tn. Yang.

   Saat mereka masuk, mereka langsung disambut oleh salah satu pelayan disana dan menunjukkan tempat dimana teman sang appa.

  Satu hal yang membuat Youra terkejut.

Hyunjin...?

Hyunjin pov

   Sebenarnya aku malas datang kemari. Kalian tau alasannya? perjodohan.
   Kalau hanya sekedar makan malam biasa layaknya teman lama yang sudah lama tak berjumpa tak apa. Tapi kenapa harus dengan topik perjodohan.

"Apa appa dan eomma sudah tidak waras? Aku masih SMA. Dan aku juga sudah punya kekasih."jawabku tak terima.

"Siapa? Gadis tidak tau sopan santun itu? Apa yang kau harapkan dari nya hah?!"balas appa.

"Lee Hara , dia hanya belum terbiasa appa. Aku tidak mau perjodohan itu."tolakku sambil berjalan menuju pintu utama.

"Hyunjin tidak bisakah kau bicarakan ini baik-baik?"tanya Hyung Chan tapi tak kuhiraukan.

"Jika kau berjalan satu langkah lagi jangan harap namamu ada didalam keluarga ini!! Dan coret marga Hwang dalam namamu." mau tak mau aku menghentikan langkahku.

    Rahangku mengeras menahan emosi. Kenapa mereka begitu egois. Bertindak semaunya tanpa meminta persetujuan dariku.

   Akupun berbalik. Menatap lelaki tua yang lebih tepat appa kandungku sendiri.

"Araseo... araseo... jika itu mau kalian."ucapku pasrah. Mau bagaimana lagi aku harus menurutinya.

"Bagus. Nanti malam akan aku kenalkan kau dengan putrinya saat makan malam. Jangan sampai kau tidak datang maka kau tau kan akibatnya."ucapnya sambil berlalu menuju lantai atas.

"Aahh dan satu lagi, putuskan gadismu itu. Aku tak peduli apapun caranya."setelahnya ia benar-benar pergi.

"Maafkan appamu itu nak."eomma yang selalu mengerti aku disaat seperti ini.

   Aku tau apa yang appa lakukan itu mungkin yang terbaik untukku. Tapi, ini belum waktunya.

   Kuberikan senyum getirku pada eomma. Lalu eomma berjalan ke lantai atas dimana pria tua itu pergi.

"Akan ku coba bicara pada appa. Kau tenang saja. Tapi, lain kali jangan berbicara seperti tadi...kau mengerti?"ucap Hyung Chan.

"Gomawo hyung."



Tak lama orang yang dikatakan teman appa datang. Kau tau apa yang aku rasakan? Kaget,

  Bagaiman tidak, sekarang dihadapanku berdiri kepala sekolah yang merupakan appa dari Jeongin dan...tunggu, jangan katakan kalau putri yang appa maksud tadi...Youra.

    Dibelakang ada Jeongin dan Youra sedang bersenda gurau layaknya pasangan kekasih.

    Jeongin dengan pakaian formal dan Youra dengan dress mini yang membalut tubuh mungil nan ramping.

Ia berbeda malam ini. Ia... cantik.

"Maaf kami terlambat."beliau berkata setelah sampai dihadapan kami.

"Selamat datang Tn.Yang . Tidak apa, kami juga baru sampai. Apa mereka putra dan putrimu?" appa basabasi.

"Benar. Ini putraku namaya Jeongin. Dan ini putriku Youra."

"Mereka tampan dan cantik."balas eomma.

"Annyeonghaseo Yang Jeongin imnida."salam Jeongin ramah lalu menatapku.

"Annyeong Hyunjin hyung, Chan hyung."

"Annyeong, kupikir kau tak akan datang."balas Chan hyung.

"Bagaimana aku tidak akan datang."balas Jeongin.

"Annyeong Jeong."kataku.

"Hay ra, kau cantik malam ini."sapa Chan Hyung. Dan Youra tersenyum.

"Annyeonghaseo Yang Youra imnida. Annyeong oppa Chan...annyeong Hyunjin."

"Kalian sudah saling kenal?"tanya eomma.

"Aku, Hyunjin , dan Jeongin sudah berteman sejak lama eomma."jelas Chan.

"Wah kalau begitu kita tak perlu susah-susah mendekatkan mereka."ucap appa Youra. Sementara Youra hanya menaikkan alisnya tak mengerti.

"Ini pesanannya Tuan, Nyonya."

"Ahh terima kasih. Silahkan duduk dan selamat menikmati makanannya."ucap appa.

    Lalu makan malam pun dimulai. Mereka semua bersenda gurau disela makan. Youra tak banyak.bicara kali ini. Dia hanya fokus pada makanannya. Bahkan tatapan yang biasanya ia berikan padaku kini tak ada.

      Ahh sudahlah. Lagi pula apa.urusannya denganku?!

"Jeongin sekarang kelas berapa?"tanya eomma.

"Aku satu angkatan dengan Chan hyung."ucapnya santai.

"Mwo?!" ucap appa dan eomm tak percaya.

"Jeongin anak akselerasi eomma, appa wajar sajakan. Bahkan Youra juga. Padahal seharusnya sekarang adalah adik kelas Hyunjin."jelas Hyung.

"Bagus kalau begitu."ucap appa.

"Youra."panggil Hyung.

"A-ah ne?"

"Ada apa? Dari tadi kau hanya diam."

"Tidak apa-apa oppa."lalu tersenyum kearah hyung.

"Ekhem...baiklah Youra apa kau tau tujuan aku mengundangmu dan appamu kemari?"Youra hanya menggelengkan kepalanya sambil.tersenyum malu.

"Ahahaha... kau lucu sekali. Lihatlah tingkahnya jika sedang malu."ucap eomma.
    Sementara yang lain hanya tertawa melihat tingkahnya. Tanpa sadar aku juga tersenyum.

"Baiklah Youra. Maksudku adalah aku, istriku, dan juga appamu sedah memutuskan menjodohkanmu dengan Hyunjin, putra kami."

"A-apa?"lalu ia menoleh kearahku.yang sedang menatapnya kemudian pada appanya.

"Maaf tak memberitahumu sebelumnya."gadis itu hanya menunduk menata kebawah sambil menggigit bibirnya.

"Eomma tau apa yang kau pikirkan. Tenang saja, kalian hanya tinggal tunangan saja sampai kalian lulus. Tujuannya juga supaya kalian lebih mengenal satu sama lain."apa-apaan ini?
   Eomma bilang apa?
   Tunangan? Seolah mengerti situasi gadis itu bicara.

"Bukannya aku menolak perjodohan ini tapi-"

"Tapi?"hyung Chan menyambung ucapannya.

"Bukannya Hyunjin sudah pacaran dengan Hara eonni? aku rasa mereka-"

"Hara?"tanya Tn.Yang .

"Hyunjin sudah memutuskan hubungan dengan gadis itu."potong appa Hyunjin.

   Aku hanya bisa pasrah. Lalu hyung menatapku 'semua akan baik-baik saja'

Aku melihat gadis itu. Dia menatap kearah depan dengan tatapan kosong. Ada apa dengannya? seharusnya ia senang bisa bertunangan denganku. Tapi kenapa ekspresi itu yang ia tunjukan?





Tbc.

SHADOW [StrayKids✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang