23.

5 2 0
                                    














.

.

.

.

.

      Pagi yang merupakan awal dari  sebuah hari yang harus dilewati dengan hati yang cerah kini tidak bisa dirasakan lagi oleh seorang Yang Youra.
  Sudah hampir satu minggu ini ia terus mendapatkan teror yang tak henti-henti menggangunya.

    Youra menatap dirinya dicermin yang terus-terusan mendapat teror hingga membuat harinya benar-benar tak nyaman. Dan untungnya hanya beberapa teman-teman sekelasnya yang tau bahkan ia juga meminta pada mereka agar hal ini tidak bocor sampai ketelinga Hyunjin , Jeongin , dan appanya.

  "Raaa...ayo sarapan."panggil Jeongin lalu gadis berambut panjang itu mengambil tas sekolahnya dimeja belajar.

Cekleekk

Jeongin terkejut melihat raut wajah sang adiknya yang kurang bersahabat.

"Ada apa? kau sakit?"tanya Jeongin sambil memegang dahi adiknya.

"Kakak... aku tidak apa-apa. Aky hanya kurang tidur semalam."jelas Youra.

"Kau yakin? jangan bohong padaku. Hyunjin kan?!! Ck dia itu tidak tau diri sekali akan aku beri pelajaran padanya."Jeongin berjalan mendahului Youra tapi dicegat oleh adiknya.

"Bukan kak, bahkan Hyunjin tidak ada sangkut pautnya... dia sudah berubah kakak lihat?! Sekarang dia bahkan sering memperlakukanku dengan manis. Aku hanya kurang tidur itu saja, jangan khawatir."pujuk Youra senentara Jeongin hanya menghembuskan nafasnya.

"Baiklah kalau begitu ayo turun."yang langsung diangguki oleh Youra.

Saat sampai diruang dapur ia dikejutkan dengan kehadiran...

"Hyunjin..?"yang dipanggil menoleh sambil tersenyum.

"Kau disini?"tanya Youra sambil berjalan kemeja makan yanh diikuti oleh Jeongin dibelakangnya.

   Hyunjin menarik kursi disampingnya lalu menyuruh gadis itu duduk.

"Duduklah."suruh Hyunjin yang langsung dituruti olehnya.

"Tumb-"

"Sttttt...kau ini banyak bicara  sudahlah makan, nanti kita terlambat."cegah Hyunjin sementara Tn. Yang dan Jeongin terkekeh melihat Youra menunduk karna malu.

   Acara sarapan pagi pun dimulai tanpa suara. Setelah selesai makan dan membersihkan peralatan piring tadi mereka semua berangkat menuju sekolah karna bel akan berbunyi 20 menit lagi.

Mereka sampai disekolah pukul 07:10 dan itu artinya masih ada lima menit lagi sebelum bel berbunyi dan  artinya mereka tidak terlambat.

"Baiklah aku keruanganku dulu. Belajar yang benar."Tn. Yang berlalu menuju ruangannya.

Hyunjin , Youra , dan Jeongin kini berjalan beriringan menuju kelas hingga sampai dibelokan berpisah dengan Jeongin yang kelasnya dilantai dua.
"Belajar yang benar, aku kekelas dulu."pamit Jeongin pada Youra sambil menepuk pelan pundak Hyunjin. Kini tersisalah Hyunjin dan Youra yang masih mematung melihat Jeongin menjauh.

"Heyy.. masih betah memandangnya? kalau begitu aku kekelas."

"Ahhhh tidak tidakk."Hyunjin terkekeh lalu mengacak rambut Youra lalu menarik tangan gadis itu kekelasnya.
Tanpa mereka ketahui ada tiga pasang mata yang memperhatikan sedari tadi.

"Apa kau tidak sakit hati?"

"Jadi... apa rencanamu kali ini?"

"Kalian berdua tenang saja. Kita lancar aksi kita hari ini."ucap perempuan berambut sebahu itu sambil menunjukkan smirknya dan berlalu dari sana diikuti kedua antek-anteknya.

SHADOW [StrayKids✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang