.
.
.
.
Hyunjin pov.
Disinilah aku berada. Menatap gadis yang telah mengisi hariku dalam waktu 2 bulan yang kini terbaring didalam sana. Jujur aku benar-benar panik saat Seungmin mengatakan kalau ia belom kembali sejak pelajaran kimia.
Awalnya memang kukira mungkin dia tertidur diperpustakaan atau diruang kesehatan dan akan segera kembali kekelas karna sudah waktunya pulang. Dan hampir duapuluh menit aku dan beberapa teman-temannya yang juha ikut menunggu hingga gadis itu datang tapi tak kunjung datang. Aku benar-benar khawatir. Dimana dia?Kamipun memutuskan kembali mencarinya lagi dengan bantuan Jisung , Felix , Changbin hyung , dan Minho hyung tapi kalian tau? Hasilnya nol. Hingga Hee Young mengatakan kalau terakhir kali Youra izin kekamar mandi dan merupakan satu-satunya yempat yang belum aku periksa. Tanpa pikir panjanh akupun segera berlari masuk kedalam kamar mandi tersebut.
Kosong. Tak ada tanda-tanda seseorang disana, teman-temanku juga ikut masuk. Indra penciumanku menangkap bau tak sedap dari salah satu bilik kamar mandi tersebut. Seperti tepung, telur, bau alkohol, dan sedikit bau...darah?!
Tanpa babibu langsung saja kudobrak, persetan soal pintunya. Dan saat dobrakanku yang ketiga pintu bilik itu terbuka menampakkan 'gadisku' sudah tak sadarkan diri dalam keadaan yang berantakan dan darah segar yang mengalir dari kepalanya.
Kugendong ia keluar dari sana dan dibantu oleh Minho hyung yang menekan luka pada area kepalanya agar darahnya tidak lagi keluar. Masa bodoh dengan bau gadisku yang penting ia selamat.
Sekarang ia berada didalam sana. Aku tak tau siapa yang tega melakukan hal itu padanya. Dan aku juga bersyukur bahwa Jeongin dan Tn. Yang sedang tidak ditempat saat peristiwa ini terjadi.
Hanya ada aku , Seungmin , Felix , Jisung , June , Woo Hyun , dan Guanlin menemaniku disini sementara Chanbin hyung mengantar Ji Soo. Yang lain terutama yang perempuan kusuruh pulang.
"Jangan khawatir, aku yakin dia akan baik-baik saja."ucap Guanlin yang tengah berdiri tepat didepan pintu ruangan ICU.
"Mungkin ini akan lama, sebaiknya kita makan dulu terutama kau Hyunjin."usul June.
Aku menggelengkan kepalaku. Bagaimana bisa aku makan dengan tenang sementara Youra berada didalam sana entah bagaimana di sekarang.
"Aku tau perasaanmu, sudahlah percayakan saja pada tim medis yang bertugas."setelah mengatakan itu Seungmin menarik tanganku menuju kanti rumah sakit.
Setelah makan kami bertujuh ditambah Changbin hyung yang baru saja datang setelah mengantar Ji Soo yang susah disuruh pulang, kini kami kembali ketempat tadi didepan ruang ICU dimana Youra masih ditangani.
Hampir satu jam sudah tapi dokter belum juga keluar dari sana.
Aku khawatir dan kesal secara bersamaan. Kadang aku tak mengerti dengan perasaanku. Disisi lain hatiku mulai menerima Youra dan disisi lain Hara masih merajalela dihatiku.
"Maaf jika merepotkan kalian."ucapku reflex membuat mereka yang ada disana menatapku yang masih menundukkan kepala."Sudahlah jin, kau jangan khawatir. Aku tau perasaanmu. Kami semua juga khawatir."balas Seungmin lalu duduk disampingku.
"Kau tau? Kini aku benar-benar yakin bahwa kau bisa membuatnya bahagia."
"Aku takut."ucapku. Sungguh aku benar-benar takut.
Tak lama pintu ruangan terbuka menampakkan pria paruh baya dengan pakaian serba putihnya.
"Kerabat pasien?!"
"Aku tunangannya."ucapku sambil berjalan kearah dokter itu.
"Bagaimana keadaannya dok? Apa dia baik-baik saja?"tanyaku tak sabar.
"Ini sudah keberapa kalinya?"pertanyaan dokter itu membuatku mengerutkan dahiku. Apa maksudnya?
"Baru kali ini. Ada apa sebenarnya dok?"dokter gila ini benar-benar membuatku tak sabaran.
"Ada kabar baik dan kabar buruk untuk kalian terutama kau."ucapnya sambil menunjuk kearahku.
"Kabar baiknya dia sudah tidak apa-apa sekarang hanya tinggal menunggunya siuman saja. Kabar buruknya....hhhhh bagian kepala memar akibat benturan yang diberikan oleh benda tajam seperti benda kaca, namun aku rasa setelah kalian membawanya kemari dalam keadaan yang berantakan aku mencium bau alkohol pada rambutnya dan kemungkinan sipelaku sengaja memukulkan botol minuman itu pada kepala pasien hingga terdapat sedikit luka-luka kecil dan beberapa memar dikepalanya. Aku sarankan agar beberapa hari setelag siuman pasien tidak banyak berfikir dahulu, takut nantinya akan menjadi bahaya baginya."jelas dokter itu panjang lebar. Aku terperosot kelantai setelah mendengar penuturannya. Siapa yang tega melakukan ini semua padanya."Lalu, apa pasien sudah boleh dijenguk?"tanya Jisung.
"Silahkan. Kalau begitu aku permisi dulu."dokter itu pun berlalu.
Seungmin dan June membantuku berdiri dan menuntunku menuju ruangan Youra. Saat pintu terbuka aku melihat Youra terbaring diatas ranjang rumah sakit dengan perban yang membalut kepalanya.Perlahan namun pasti, aku berjalan menuju tempat tidur gadis itu. Ia begitu damai saat tertidur.
"Siapa yang melakukannya hm?!"
"Hey ra...bangunlah kau membuatku dan yang lain khawatir."aku bahkan sudah seperti orang gila melihat gadisku dalam keadaan seperti ini.
Kutatap wajahnya yang selalu tersenyum kini menampilkan garis lurus dibibirnya.
Kapan kau bangun?
Rasanya aku sudah menunggumu bertahun-tahun.
"Hyunjin...sebaiknya kau hubungi eommamu, nanti dia khawatir."yang kulakukan hanya menurutinya. Kuraih ponselku dan langsung kuhubungi eomma segera.
Dalam detik ketiga sambunganku dengan eomma terhubung."Hyunjin!!! kemana saja kau?! apa kau tau eomma mengkhawatirkanmu."baru saja sambungan terhubung eomma sudah mengomel pada ku. Ku lirik jam diponselku. 18:25 , pantas saj eomma marah.
"Mianheyo... "ucapku tak bertenaga.
"Aigoo... ada apa denganmu?"
"Aku tidak baik-baik saja eomma...Youra masuk rumah sakit. Aku disini menjaganya."suaraku mulai serak. Entah kenapa aku ingin.menangis.
"Astaga...apa yang terjadi? baiklah jangan panik eomma akan kesana, rumah sakit mana sayang?"
"RS pusat."
Tuutttt tuuttt
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHADOW [StrayKids✔]
Acak'Kumohon percayalah padaku. Itu bukan aku' 'Aku percaya...aku percaya bahwa memang kau yang melakukannya.' 'Tidak bisakah kau melirik kearahku?'