.
.
.
.
.
.
Kak Jeongin menjemputku hari ini setelah satu hampir satu minggu menginap dirumah Seungmin.
Entah kenapa aku merasa sangat sedih. Disini eomma benar-benar menganggapku layaknya putri kandungnya sendiri.
Aku bersyukur, karna dengan menginapnya aku disini, aku bisa merasakan kembali kasih sayang seorang ibu."Ayo dek, kita pulang."ucap kak Jeongin sambil menggenggam tanganku.
Seungmin dan eomma mengantarku ke depan pintu. Tiba-tiba eomma menarik dan memelukku dengan sayang. Mataku memanas seakan memilih untuk tetap tinggal.
"Jangan sedih. Kalau kamu ada masalah kami bisa main kesini. Jangan sungkan, anggap saja aku eomma mu. Kamu juga Jeongin."
Ini yang membuatku tak ingin pulang. Sikap eomma padaku sama seperti eommaku dulu. Aku jadi teringat eommaku.
Bisa kulihat mata kakak mulai memerah setelah mendengar perkataan eomma tadi. Tiba-tiba eomma juga menarik tangan kakak dan memeluknya.
Tesss
Perlahan cairan bening satu per satu mulai turun dari kelopak mataku.
Tess
Aku rindu eomma.
Dapat kulihat kini bahu kakak.mulai bergetar.Jeongin pov
Tak bisa kupungkiri, aku rindu eomma. Aku rindu senyumannya, aku rindu pelukan hangatnya, aku rindu segala hal tentangnya.
Kenapa aku dan Youra ditakdirkan seperti ini?
Kalau dipikir-pikir kami juga mendapat kasih sayang yang lebih dari appa, tapi, ketika beliau sibuk dengan pekerjaannya kami mulai terabaikan.
Aku mengerti, bagaimana perasaan appa. Yang mendapati kenyataan bahwa ia harus membesarkan aku dan adikku. Menjadi tulang punggung sekaligus ibu bagi kami.Pernah sekali aku memergoki appa menangis sambil memeluk barang-barang eomma.
Pelukan dari eomma Seungmin benar-benar membuatku nyaman sekaligus rindu pada eomma kami.
Perlahan air mataku yang sejak tadi kutahan kini keluar dari tempatnya. Cukup. Sudah cukup, aku tidak bisa lagi. Aku benar-benar rindu eomma.
"Sudahlah jangan menangis lagi. Eomma ada disini. Jika kamu dan Youra sedang ada masalah atau apa, kalian bisa main kemari. Ne?!"ucap eomma menenangkanku.
"Ak-aku...hiks...eomma."ucapku terbata.
"Sttt...eomma tau kau rindu eommamu. Seungmin sering menceritakan tentang kalian.pada eomma. Uljima, ne?"
"Anggaplah aku anak kandungmu eomma."ucapku spontan."Tentu saja sayang. Bukan hanya kau, tapi Youra juga."balas eomma.
Setidaknya pelukannya itu membuatku sedikit lebih tenang.
Jeongin pov end
Skip
Author pov.
Youra menhempaskan tubuh mungilnya setelah menghabiskan waktu sekitar 30 menit di kamar mandi.
Ia menetap langit-langit kamarnya. Satu per satu bayangan kebersamaannya dengan Jeongin dan eommanya.
Satu kata yang dapat ia deskripsikan sekarang. 'Rindu '. Ya, Youra rindu semua hal tentang wanita yang telah melahirkannya.
Jujur, ia iri pada Seungmin yang masih memiliki orangtua yang lengkap.
Tesss...
"Eomma... aku rindu eomma...hiks."ia kembali menangis. Tapi tak berselang waktu yang lama, Youra menghapus air matanya.
"Aku harus kuat. Walaupun eomma tak lagi bersamaku, setidaknya ada appa,kakak,Seungmin, Hye Kyo , Hee Young , dan Ji Soo yang selalu bersamaku."terpancar senyuman dari wajah cantik gadis itu.
.
.
.
.
Esok paginya, Youra kembali beraktivitas seperti biasa. Datang kesekolah tepat waktu, jangan lupa bersama kakaknya tentu saja.
"Youra...."merasa namanya dipanggil, ia pun menoleh yang membuat Jeongin mau tak mau juga ikut menoleh.
Saat ia berbalik, bisa dilihat sekarang ada Seungmin dan ketiga sahabatnya.
"Pagi ra, kak Jeong."sapa Hye Kyo.
"Pagi Kyo."balas Jeongin ramah.
"Ah aku duluan ya, titip gadis kecilku ini. Ra jangan nakal,ne?!" Jeongin berucap sambil melangkah duluan dan melambaikan tangannya tanpa melihat kebelakang.
"Haissh...aku ini bukan gadis kecil."ia tau maksud kakaknya, tapi mengapa harus didepan teman-temannya.
Sementara Youra mengomel.tak.jelas. Para sahabatnya hanya menahan tawa. Terlebih Seungmin."Ah...ayo kekelas. Nanti belnya bunyi."ajak Ji Soo, langsung diangguki yang lain.
Mereka berlima berjalan bersama melewati koridor sambil bersenda gurau. Sesekali mereka tertawa lepas layaknya orang yang tak punya beban.
Tapi, senyuman yang sedari tadi menghiasi wajah Youra seketika hilang saat ia berpapasan dengan seseorang yang membuatnya kacau beberapa hari ini.
Tinggal benerapa langkah lagi, Hyunjin berhenti sambil menatap gadis didepannya.
Youra hanya menatap lurus kedepan. Bukan pada Hyunjin namun tatapan kosong. Kenapa ia harus bertemu dengannya lagi disaat yang tidak tepat?
Seungmin yang memperhatikan gadis disampingnya itu menetap lurus kedepan, perlahan ikut menolehkan kepalanya kedepan. Seketika raut wajah Seungmin berubah datar.
Hyunjin pov
Ia disini. Aku kembali bertemu dengannya. Ia tampak lebih segar dari sebelumnya. Kuberhentikan langlahku tepat didepannya, tak terlalu dekat kira-kira tinggal beberapa langah.
Ini untuk pertama kalinya aku kembali bertemu dengan gadis itu semenjak kejadian ia menangis yang tak ku ketahui penyebabnya.
Ia memang melihat kearahku tapi tatapannya itu. Kosong. Apa yang sebenarnya terjadi pada gadis itu.
Seungmin yang tadinya sedang bersenda gurau dengan tiga gadis lainnya pun menoleh padaku setelah melihat Youra. Senyuman yang tadinya terpampang diwajahnya kini berganti dengan wajah datar.
Aneh. Apa yang terjadi?Saat aku hendak bertanya pada gadis itu apa yang membuatnya seperti itu. Tiba-tiba Seungmin menariknya menjauh.
Saat ia berada disampingku, ia memberikan tatapan yang begitu datarnya padaku. Lalu segera berlalu sambil menggenggam erat tangan Youra. Disusul oleh ketiga gadis yang tadi juga bersamanya.
Tbc.
Pendekkah?
maaf kalo critanya kurang menarik, n tolong kasi saran nya kaya gimana.
Thank's yang udah mo baca imajinasi author yang ga ngerti apa-apa:v

KAMU SEDANG MEMBACA
SHADOW [StrayKids✔]
Random'Kumohon percayalah padaku. Itu bukan aku' 'Aku percaya...aku percaya bahwa memang kau yang melakukannya.' 'Tidak bisakah kau melirik kearahku?'