19.

5 2 0
                                        





.

.

.

.

       Sejak pertemuan tak sengajanya dengan Hyunjin+Seungmin dicafe, kini semuanya berjalan dengan lancar. Hyunjin yang dulunya dingin, cuek, tak mau tau dengan keadaan sekitar, sudah bisa menerima Youra ya walaupun kadang sifat dingin dan cueknya kembali muncul ketika berpapasan dengan Lee Hara. 

    Ia berharap semuanya akan baik-baik saja tanpa ada gangguan. 'Mungkin'.

    

    Seperti biasa setelah bel pulang berbunyi Hyunjin datang ke kelas Youra karna harus mengantarkannya pulang dengan selamat. Ia melirik kedalam kelas melihat gadis yang sudah hampir satu bulan ini bersamanya sedang membereskan buku-bukunya sambil bercanda dengan ketiga sahabatnya.

Cantik -Hyunjin

Iapun menghembuskan nafas panjang.
  Memang sih Youra benar-benar tipe ideal yang banyak diincar kaum hawa tapi kalau sayangnya pada orang lain mau bagaimana?

Dan juga hampir satu bulan ini Hyunjin mencoba untuk melupakan Hara. Ia berusaha mati-matian saat bertemu dengan gadis yang sudah menjadi mantannya itu agar tidak lagi terperdaya olehnya.

"Sepertinya kau sudah menerimanya ya?!"Hyunjin kaget bukan main.

"YAKKK!! KAU MENGEJUTKANKU SAJA!!"hardik Hyunjin pada pemuda yang sudah tertawa lepas.

"Ahahahah... kau... lihatlah wajahmu tadi..ahaahh..luc-YAKK!!!KENAPA KAU MEMUKULKU?"Seungmin tak terima kepalanya dipukul oleh Hyunjin.

"Itu upah karna kau hampir membuatku jantungan."ucap Hyunjin lalu menatap gadis yang mulai berjalan kearahnya. Gadia itu tersenyum.

"Hai jin. Mau mengantar tuan putrimu pulang?"goda Hye Kyo.

"Kau ini, liatlah Youra menekukkan kepalanya."sambung Ji Soo.

"Sudahlah jangan menggodanya."timpal Sengmin yang disertai tawa yang lain.

"Hah.. jangan dengarkan mereka. Ayo pulang. Kami
duluan."Hyunjin menarik tangan Youra menjauh setelah pamit dari keempat temannya yang masih sibuk menggoda gadis disampingnya ini.



   




"Mau sampai kapan menunduk terus? ayo naik."ucap Hyunjin lembut.

  

"A-eeh iya."Hyunjin melajukan motor sport merahnya dengan kecepatan sedang sesaat setelah Youra naik ke jok belakang.


Youra masih sibuk menunduk karna dibuat malu oleh para sahabatnya. Bahkan ia tak sadar kalau Hyunjin melajukan motornya bukan kearah jalan rumahnya.

"Hm.. . Kita mau kemana jin?"tanya Youra hati-hati.

"Aku lapar, kita makan dulu dicafe biasa."setelahnya tidak ada perbincangan antara mereka hingga sampai diparkiran cafe.

   Hyunjin memarkirkan motornya diparkiran dan berlanjut masuk kedalam cafe sambil menggenggam tangan Youra.

"Jangan menunduk seperti itu, aku tidak suka."

   Mereka duduk dibagian pojok setelah memesan makanan. Suasana hening yang menemani meja mereka dengan Hyunjin yang fokus pada layar ponselnya dan Youra yang masih setia menatap jendela yang mengarah kejalan raya.

    

    Tanpa sadar Hyunjin melirik gadis didepannya itu sedang melihat kearah jalan, dimana terdapat seorang gadis yang sebaya dengan mereka sedang tertawa riang bersama ibunya.

Hyunjin melihat raut wajah murung gadisnya. Youra tersenyum getir melihat kedua perempuan itu. Sadar akan perubahan suasana hati gadis didepannya, kini tangan Hyunjin perlahan meraih tangan Youra yang berada diatas meja yang mulai mengepal.

   Youra akhirnya tersadar ketika Hyunjin kini menatapnya dengan senyum manisnya yang belum pernah pemuda itu tunjukan padanya.
  Hyunjin mengusap lembut tangan Youra.

"Jangan dilihat, aku tau perasaanmu."Youra menatap kearah lain sambil menahan air matanya yang sejak tadi ia tahan.




Greepp....


Hyunjin memeluk Youra dan membiarkan gadis itu menangis didada bidangnya. Tak peduli jika seragamnya basah. Hyunjin tau bagaimana rasanya tidak punya ibu, semua orang pasti mau hidup dengan keluarga yang lengkap. Ada ibu,ayah,dan anak-anak. Dipenuhi keceriaan, mendapat kasih sayang yang seharusnya kini didapat gadis ini seperti yang ia rasakan sekarang.
  Ditambah lagi ayah Youra itu kepala sekolah,yang menjadi satu-satunya tulang punggung sekaligus menjadi ibu bagi Youra dan Jeongin. Kadang Hyunjin tak habis fikir... bagaimana gadis ini begitu tegar menerima kenyataan yang sperti ini.

  Gadis yang selalu ceria dan periang didepan semua orang ternyata didalamnya terdapat kerapuhan yang ia simpan sendiri.

  

"Hussttt...sudahlah. Uljima....  aku yakin eomma-mu sudah bahagia ditempatnya."ucapnya seraya menenangkan.

"Hikss... tapi-i a-aku., hikss... eomma..hiks."

  Hyunjin melepas kaitan antara mereka berdua lalu menatap gadis itu tepat dimatanya sambil berkata,

"Uljima... aku tau kau pasti merindukan eomma-mu. Sekarang hapus air matamu, setelah ini akan ku kutemani menjenguk eomma, ne?!"bujuk Hyunjin sambil mengusap air mata gadisnya yang masih terus mengalir.

"Janji?"ucap Youra yang masih sesengukan.

"Janji."pesanan mereka datang, mereka makan dengan diam.

    Setelah sekesai dan membayar makanan mereka kini Hyunjin membawa Youra menuju peristirahatan terakhir sang eomma.









































   Disinilah Youra dan Hyunjin berada. Sejak lima belas menit yang lalu ia dan Hyunjin datang, ia masih belum membuka suaranya.

    Hyunjin juga masih setia berdiri dibelakang gadis itu tanpa komentar. Yang ia lihat kini hanya tatapan kosong dari gadis itu.

  Hyunjin benar-benar mengerti bagaimana perasaan Youra.Walaupun terkadang ia sering menunjukkan sikap cuek dan dinginnya.

   Dan tanpa gadis itu kehendaki air matanya mengalir dengan deras dipipi mulusnya. Youra terhempas jatuh ketanah menundukan kepala mencoba menahan isakan.

Hyunjin benar-benar melihat sisi rapuh gadis itu. Youra yang biasanya ceria, periang, kini hanya Youra yang rapuh.







"Wae...? Kenapa eomma terlalu cepat pergi? Wae eomma, wae? hikss...hiks...ak-aku rindu eomma...hiks."

"Mianheyo eomma...ak-aku...aku tidak bisa menepati janjimu untuk tidak datang kemari dalam keadaan menangis...hahaha eomma lihat aku tertawa sekarang, aku bahagia dan... aku harap eomma juga bahagia."Youra kembali menundukkan kepala. Sadar bahwa bukan hanya dia disana, ia pun menoleh pada Hyunjin sambil berkata...

"Eomma... kenalkan ini Hyunjin, dia..d-dia.."

"Annyeonghaseo eomma... aku Hyunjin tunangan Youra."Youra tak menyangka kalau pemuda disampingnya itu mengatakan kalau ia dan Youra adalah tinangannya. Padahal bahkan ia ragu untuk mengatakannya.

    "Eomma tau? Gadismu ini berbeda saat disini dan dilingkungan biasa. Aku salut padanya karna aku tak pernah melihat dia yang seperti ini. Aku berjanji akan selalu membuatnya tersenyum."setelah mengatakan itu Hyunjin menatap Youra tepat dimatanya sambil mengatakan kalau semuanya akan baik-baik saja.









Tbc.

SHADOW [StrayKids✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang