PART 20 : NGAMBEK

274 12 0
                                    

"Ray....mending elo tanya dulu deh sama pak Arya.Bener apa enggak".

"Gimana gue mau tanya.Ponsel dia aja nggak aktif".

Saat ini Raya dan Diana sedang dalam perjalanan pulang.Raya menumpang mobil Diana.Kebetulan rumah Raka dan Diana berada di komplek yang sama hanya berbeda gang saja.Suatu kebetulan yang sangat menguntungkan.

Tadi setelah mendengar pernyataan dari Gavin,Raya benar-benar syok dan tidak mood untuk membahas lelaki yang kini berada di hatinya.

"Gue cuma nyaranin aja sih".

"Makasih ya atas saran nya".

"Iya.Anggap aja itu sebagai bayaran karena elo udah nganterin gue nyari kado buat sepupu gue yang mau married".

Hari memang sudah mulai ada malam.Tadi selepas pulang pulang dari kantor,Diana minta di temani mencari kado untuk sepupu nya yang akan menikah.Raya yang menumpang pada sahabat nya itu tentu saja ikut serta.Ia juga sudah memberi tahu Raka karena akan pulang terlambat.

"Gue langsung aja ya"

"Iya.Makasih ya".

"Heem".

"Hati-hati".

"Iya".Diana menjalankan mobil nya dan pulang ke rumah nya.Baru akan membuka gerbang.Raya melihat dua mobil terparkir dengan rapi di depan rumah kakak nya.Kening Raya berkerut."Kayak kenal".gumam nya.

Ia pun masuk.Benar dia memang kenal mobil ini.

"Kak Arya disini?".Bergegas ia masuk ke rumah.

"Assalamu'alaikum".ucap nya.

Dari dalam terdengar beberapa orang menjawab salam nya.Raya melangkahkan kaki nya menuju ruang tengah.Sepertinya mereka sedang berkumpul disana.

"Kok baru pulang Ray?".

"Iya.Abis nemenin temen nyari kado".Raya menjawab pertanyaan Gavin.Mata Raya memicing menatap seseorang yang juga tengah menatap nya.Seseorang itu sedang duduk manis dengan wanita yang itu lagi.

Wanita itu terlihat sangat agresif.Terbukti walau sofa panjang itu di duduki oleh 3 orang yaitu dia.Arya dan Gavin tapi wanita itu malah mepet ke Arya padahal di tengah masih sangat lebar.

"Aku ke kamar ya kak.Mau bersih-bersih".

Raya pergi menuju ke kamar nya.Ingin rasanya memaki Arya.Enak saja dia disini dengan 'teman debat' nya.Ingin pamer apa gimana.😤

Raya sudah mandi.Ia tiduran sambil memainkan ponsel nya.Ada satu notifikasi masuk dari Arya.

Kok jam segini belum pulang?

Rupa nya pesan itu sudah 1 jam yang lalu.Saat menemani Diana memang ponsel nya di silent Jadi dia tidak tahu kalau ada pesan masuk dari Arya.Terakhir ia memegang ponsel saat mengabari kakak nya bahwa ia akan pulang telat.

Raya ingin membalas nya tapi buat apa toh Arya juga udah tahu alasan nya pulang telat.

Sibuk bermain ponsel,Raya merasa lapar.

"Coba tadi gue makan dulu ya sama Diana".gerutu nya.Tadi Diana memang mengajak nya makan di luar tapi Raya menolak karena ingin langsung pulang dan segera mandi karena badan nya sudah terasa sangat lengket.

Raya keluar dari kamar.Dapur rumah ini melewati ruang tengah dimana Raka dan yang lain sedang berkumpul.

Raya tidak menghiraukan mereka yang tengah asyik berbicara.Ia terus berjalan sampai kini sudah berada di dapur.

Raya memeriksa makanan yang ada.

"Yahhh kok nggak ada makanan sama sekali".Raya memanyunkan bibir nya.Ia baru ingat sesuatu."Kenapa gue lupa sih tadi pagi kan mbak Tika nggak bisa dateng karena anak nya sakit".Mbak Tika adalah asisten rumah tangga disini.Beliau m
emang tidak tinggal disini.Hanya datang di pagi hari dan pulang pada sore hari nya.

Memilih yang instan agar perutnya terisi,Raya akhirnya akan membuat mie instan saja.

Mie dengan rasa kaldu ayam sudah diambil dari lemari.Ia juga mengambil panci kecil untuk merebus air.

Raya menghidupkan kompor.Sembari menunggu air nya mendidih,ia memengambil telur untuk ia masak bersama mie.

"Belum makan?".

Raya menoleh pada seseorang yang bertanya kepada nya.

"Iya".Jawab nya ketus.Ia tidak menghiraukan keberadaan Arya di dapur.

"Kenapa pesan kakak nggak di bales?".

"Baru baca tadi".

"Baru mau makan".

"Hmmm".

"Kenapa tadi nggak makan diluar sekalian?".

"Males".

Arya kesal karena Raya dari tadi menjawab tanpa melihat kearah nya.Ia mendekati Raya yang masih memotong cabe untuk mie yang akan di buat nya.

Dia memegang tangan Raya hingga membuat gadis itu memekik karena kaget. S

"Apa-apaan sih kaget tau".Sungutnya."Lepasin.Aku mau masukin mie.Itu air nya udah mendidih".

Arya dengan mudah nya mematikan kompor itu.

"Ihhh kok di matiin sih.Aku kan mau masak mie".Raya berusaha menghidupkan kompor dengan tangannya yang bebas.

Kembali Arya menghalau tangan yang tinggal memutar pematik kompor.

"Nggak usah makan mie terus.Tadi pagi makan mie juga kan?".

"Engga..."

"Nggak usah bohong.Raka tadi yang bilang.Tadi pagi kamu sama dia makan mie untuk sarapan".

"Tadi pagi kan mie goreng sekarang mie rebus beda dong".

"Nggak ada beda nya.Sama-sama mie juga kan.Kakak pesenin makan aja ya".

"Nggak.Lama.Aku keburu laper".

"Tahan bentar ya.Daripada makan mie terus nggak sehat".

"Ya udah deh".Akhir nya Raya menuruti perintah Arya.

"Nahhh kalau nurut kan makin cantik".Raya tersipu dengan pujian Arya.Tiba-tiba....cup....sebuah ciuman mendarat di pipi Raya membuat Raya melotot pada si pembuat kejutan ini.

"Ishhh nanti kalau kalau ada yang liat gimana".Raya mendorong Arya menjauh dari nya.

"Nggak akan sayang.Ya udah kakak ke depan dulu ya".Raya mengangguk.Arya meninggalkan Raya dengan senyum manis dari bibir nya.

Arya bilang tidak ada yang melihat mereka.Dia tidak tahu saja saat kedua nya tengah ber'adegan' romantis tadi ada sepasang mata yang memperhatikan nya.Sebelum Arya pergi orang yang melihat mereka itu sudah pergi terlebih dahulu.

ARaYA (Arya Dan Raya)Where stories live. Discover now