Kandungan Raya sudah memasuki timester akhir.Perhitungan dokter dalam minggu ini bayi yang sudah di nantikan oleh kedua keluarga akan lahir.
Persiapan sudah di lakukan oleh pasangan suami istri itu.Sebuah ruangan khusus mereka sediakan untuk anak mereka.Warna pink mendominasi ruangan ini.
Ya.Sesuai dengan hasil USG anak mereka adalah perempuan.Nama juga sudah disiapkan oleh mereka tentunya dengan perundingan.
"Sayang,ini taro dimana?".Arya datang dengan membawa stroller berwarna pink.
Raya yang sedang merapihkan baju-baju sang anak menoleh pasa suaminya dan menghembuskan nafas kasar.
"Dari siapa itu?".
"Dari om Ferry sama tante Dini".Om Ferry adalah adik kandung papa Firman dan tante Dini adalah istrinya.
"Taro dimana ya.Liat deh.Ini aja penuh".Arya malongo kedalam.Benar.Ruangan yang ukurannya tidak jauh dari kamarnya ini begitu penuh dengan barang-barang pemberian dari om,tante,kakek dan neneknya.
"Taro di gudang bersih aja ya".
"Iya.Di taro yang rapi ya yang.Di dempetin sama yang dari om Wilman".Om Wilman adalah adik dari papa Raya.Kebetulan om Wilman memang sedang berkunjung dan stroller itu di berikan sebagai kado karena saat acara 7 bulanan kemarin om nya itu tidak bisa datang lantaran sedang bertugas di luar kota.
Raya senang karena anaknya yang belum lahir ini begitu di cintai owlh keluarga besarnya dan juga suami.Tapi juga ia pusing karena banyaknya kado yang di berikan oleh mereka.Bahkan Arya dan Raya sebagai orang tua si anak hanya kebagian membelikan baju untuk anak mereka.Box bayi dari orang tua Arya.Bak mandi dan matras dari orang tua Raya.Belum lagi bedong,selimut,kelambu,dll pemberian dari orang-orang terdekat mereka.Pokoknya Raya dan Arya hanya kebagian Baju si anak.
Raya sempat marah dan ngambek karena sebagai ibu ia juga ingin membelikan untuk anaknya.Sebagai suami Arya tentu saja memberikan pengertian pada istrinya.
"Berarti banyak orang yang sayang sama anak kita.Masa kamu marah sama orang yang sayang sama anak kita.Ini namanya rezeki.Uang kita kan bisa kita tabung untuk kebutuhan dia yang lain".
"Tapi kan aku juga pengen mas beliin itu semua untuk anak ku".
"Kamu bisa beli kok untuk anak kedua nanti".
Saat di beri pengertian seperti itu Raya sangat kesal.Belum juga anaknya lahir suaminya sudah mengatakan tentang anak kedua.
Bukan hanya Raya dan Arya yang antusias menyambut kelahiran anak mereka tapi juga kedua orang tua nya.Mereka sudah datang dari jauh hari.Kedua mama yang sebentar lagi akan menjadi nenek itu bahkan rela meninggalkan suami mereka di rumah demi menemani setiap proses yang dialami oleh anak dan menantunya.Setelah pekerjaan selesai barulah para suami menyusul istri mereka.
"Lagi ngapain Ray".
"Ehh mama.Ini ma lagi ngerapiin baju dedek.Masuk ma".Raya menyuruh mama mertuanya untuk masuk.Ia memang sedang merapihkan tapi entah merapihkan apa karena baju untuk dedek,sebutan untuk anak mereka sebenarnya sudah rapi.Ia melakukan itu agar ada kegiatan.Sejak kedatangan kedua yang tuanya ia tidak di bolehkan untuk melakukan kegiatan yang melelahkan.
Raya masih sibuk merapihkan sesuatu yang sudah rapi.Ia belum menyadari jika mama mertuanya sedang menperatikannya.Sampai akhirnya ia pun sadar dan menjadi salah tingkah.
"Mama kenapa liatin Raya kayak gitu?"
Yang di tanya malah tersenyum."Mama nggak nyangka anak yang dulu sering mama culik sekarang jadi menantu mama dan bentar lagi akan melahirkan cucu Mama".
YOU ARE READING
ARaYA (Arya Dan Raya)
Fiksi Umumkisah antara seorang laki-laki yang bernama Arya dengan gadis yang tak lain adalah adik dari sahabat nya .Gadis itu bernama Raya. Setiap kali bertemu keduanya tidak pernah akur.Saling menjahili dan mengusili. Raya sangat benci dengan Arya karena dir...