Hari demi hari sudah di lalui Raya dan teman-teman nya dengan magang di Firm Company.Tak terasa hanya tinggal menghitung hari mereka akan menyelesaikan tugasnya di kantor tersebut.Raya dan yang lain nya selalu berusaha untuk melakukan tugasnya dengan baik.Mereka tidak ingin mengecewakan kantor tersebut karena sudah menerima mereka sebagai karyawan disini.Jauh-jauh magang di kantor ini tentunya mereka juga ingin memberikan kesan yang baik dengan cara memberikan hasil kerja yang baik.
Seiring berjalan nya waktu hubungan Arya dan Raya pun kian hari semakin dekat.Mereka selalu meluangkan waktu untuk bersama disela-sela kesibukan nya.Tentunya hal itu di lakukan oleh mereka tanpa diketahui oleh siapa pun.Untuk sekedar makan siang bersama saja mereka harus main kucing-kucingan dulu dengan Gavin yang selalu menempel kemanapun Arya pergi.
"Hay broo" Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu,Gavin memasuki ruangan direktur utama di kantor tersebut.Dilihatnya Arya yang tengah sibuk dengan berkas-berkasnya."Hemm" Jawab Arya seadanya.Tanpa harus melihat pun ia sudah tahu seseorang yang masuk kedalam ruangan nya dengan lancang.
Jika itu bukan Gavin tentunya Arya sudah marah dan akan langsung mengusir orang tersebut.Tapi ini....Gavin lah yang ada di ruangannya.Pria itu pun langsung duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Arya.
"Makan siang nanti bareng gue.Ada tempat makan enak di sekitaran sini.Gue mau coba.Beneran enak apa enggak".
"Kenapa lapor ke gue.Elo pikir gue mama elo.Lagian juga elo udah gede mau makan aja kenapa harus ngomong dulu".Jawabnya dengan tangan yang masih sibuk dengan berkas-berkas yang ada di depan nya.
"Gue mau ngajak elo.Nggak enak kan kalau gue berangkat kesana sendiri?"
"Gue nggak bisa.Lagi banyak kerjaan"
"Ayolah.Masak elo tega sih ngebiarin temen elo yang paling ganteng ini kesana sendirian.Nanti kalau gue nyasar gimana?"
Arya meletakan berkas yang tadi sedang di dilihatnya dan menyandarkan punggungnya.Memang butuh kesabaran ekstra jika berhadapan dengan makhluk yang ada di depan nya ini.
"Nyasar?Emang elo belum tahu tempatnya?".
"Belum lah namanya juga tempat baru"
"Kalau belum tahu kenapa elo ngajakin gue?Elo mau buat gue kesasar bareng elo... gitu?"
"Gue emang belum tahu tempatnya.Tapi gue udah dapet alamatnya dari anak-anak".Gavin menunjukan alamat yang diberikan oleh teman satu kantornya yang sudah pernah makan disana.
"Ya udah pergi aja.Itu kan udah ada alamatnya".Jawab Arya yang masih teguh pendirian nya dengan menolak ajakan dari Gavin.
"Gimana sih....Gue kan mau ngajak elo".
Arya menghembuskan nafasnya "Emangnya apa untungnya buat gue kalau ikut sama elo?"
"Katanya tempat makan itu deket sama kampus.Yang gue denger banyak mahasiswi yang makan disana.Cantik-cantik lagi".Benar dugaan Arya.Gavin sahabatnya ini memang tidak pernah jauh dari yang namanya cewek cantik.
"Gue nggak tertarik"Jawabnya dengan santai.
Gavin melotot mendengar jawaban Arya yang janggal di telinganya."Ohhhh pantas aja selama ini gue nggak pernah liat elo deket lagi sama cewek.Jadi elo udah nggak suka sama kaum hawa?"
Arya menatap tajam Gavin.Perkataan nya barusan itu bukan berarti ia tidak suka dengan perempuan.Ia hanya tidak mau seperti Gavin yang mendekati banyak wanita sedangkan di hatinya sudah ada nama seseorang yang mengisi hatinya.
"Sialan lo.Gue masih normal.Gue masih suka sama perempuan.Gue nggak mau kerena gue lagi sibuk.Udah elo pergi aja sana.Ajak gebetan elo aja.Gue nggak tertarik"
"Belakangan ini elo selalu nolak pergi makan siang bareng gue.Kenapa?".Tanyanya dengan menyipitkan matanya.
"Ya nggak papa.Gue lagi males aja makan siang bareng elo".
Gavin manggut-manggut "Elo lagi deket ya sama cewek?".Pertanyaan Gavin barusan sukses membuat Arya kesal.Jika Gavin masih disini bisa-bisa kedekatan nya dengan gadis itu terbongkar.Ia sangat tahu bagaimana sifat sahabatnya satu ini.Gavin memang yang paling kepo dengan mereka berempat.Arya harus segera mengusirnya sebelum Gavin menanyainya yang tidak-tidak.Jika Gavin tidak mau pergi keluar sendiri,Arya lah yang akan membuat Gavin segera keluar dari ruangan nya.
Arya berdiri dan menghampiri Gavin.Ditariknya tangan Gavin agar segera keluar dari ruangan nya.Terjadilah seret menyeret antara dua sahabat itu.Gavin yang masih ingin duduk di ruangan Arya dan Arya yang muak dengan keberadaan Gavin di ruangan nya.Eitsss muak nya Arya bukan berarti ia benci ya.Arya hanya menghindar dari sahabatnya ini yang akan menjadi detektif dadakan saat menemukan suatu kejanggalan diantara sahabat-sahabatnya.
"Iya...gue pergi".Katanya saat Arya sudah berhasil mendorongnya sampai di depan pintu.Sebelum benar-benar meninggalkan ruangan Arya,Gavin sempat berkata satu hal "Siapa cewek itu?"Arya tidak menjawab dan langsung menutup pintu itu.
"Huftttt....Susah banget ngusir orang itu".Arya mengambil hp dari saku celananya dan menghubungi seseorang.
Di halte yang berada tak jauh dari kantor terlihat seorang gadis yang tengah menunggu seseorang.Beberapa angkutan umum sudah lewat di depan nya namun tetap dibiarkan berlalu olehnya.Sebuah mobil sport berwarna merah berhenti di tak jauh dari tempatnya duduk.Pria dengan jas hitam yang melekat ditubuhnya serta kacamata hitam yang melindungi dari teriknya sinar matahari berjalan menghampirinya.Gadis itu tersenyum kepada pria tersebut."Sudah lama nunggunya?"Tanya si pria."Belum terlalu lama kok kak".Jawab si gadis.Mereka berjalan beriringan menuju mobil.Si pria membukakan pintu mobil untuk si gadis.Ia sendiri memuta ke sisi kanan mobil dan duduk manis di belakang kemudi.
"Mau makan dimana Ra?"Tanya si pria kepada gadis di sampingnya.
"Terserah kak Arya aja".
Gadis itu adalah Raya dan si pria yang menjemputnya adalah Arya.Alasan Arya menolak makan siang dengan Gavin bukan semata-mata pekerjaan nya menumpuk.Hal itu hanya dijadikan sebagai salah satu alasan untuk tidak makan siang bersama sahabatnya. Arya selalu memberikan alasan yang berbeda-beda saat ingin makan siang bersama Raya.Itu semua dilakukan agar Gavin tidak menaruh rasa curiga kepadanya.
YOU ARE READING
ARaYA (Arya Dan Raya)
Genel Kurgukisah antara seorang laki-laki yang bernama Arya dengan gadis yang tak lain adalah adik dari sahabat nya .Gadis itu bernama Raya. Setiap kali bertemu keduanya tidak pernah akur.Saling menjahili dan mengusili. Raya sangat benci dengan Arya karena dir...