Tak terasa pernikahan Arya dan Raya sudah 4 bulan lamanya.Kedekatan mereka sebelum menikah ternyata tidak menjamin keduanya saling mengenal satu sama lain.Sifat asli keduanya baru di ketahui Setelah menikah.
Arya yang di ketahui dulunya selalu jail dan iseng kepada Raya kini lelaki itu berubah menjadi manja dan penuh perhatian pada wanita yang kini berstatus sebagai istrinya.
Raya pun sama.Sebelum menikah ia di kenal sangat manja dan cuek tapi
nyatanya ia adalah seseorang yang sangat mandiri dan peka terhadap lingkungan di sekitarnya.Satu hal yang tidak pernah berubah dalam diri Arya.Kegalakannya.Dari masih single hingga kini menjadi istri sifat itu masih belum berubah.Rasa-rasanya galak sudah menjadi identitasnya.😀"Mas,anterin aku beli nasi uduk yuk.Aku laper banget nihh".Raya merengek pada suaminya yang baru keluar dari kamar mandi.
"Nanti ya sayang.Mas istirahat bentar".Arya berdiri di depan cermin sambil menggosok rambutnya yang b
asah dengan handuk."Ishhh nantinya kapan.Ini udah mau jam 8 lho".
"Iya tapi badan mas capek banget.Mas kan baru aja pulang".Arya baru saja pulang dari perjalanan bisnisnya.
"Tapiii aku pengen sekarang mas.Dari kamu pergi nafsu makan ku berkurang.Aku nggak pernah sarapan.Kalau pagi cuma minum susu aja.Hari ini entah kenapa aku pengen banget sarapan sama mas😦".Raya menundukkan kepalsanya.Tangannya meremas di pangkuannya.
Arya menoleh dan berjalan mendekati istrinya.Ia berjongkok di depan istrinya yang sedang duduk di pinggir ranjang.
Tangan Arya terulur memegang perut Raya.Di dalam rahim istrinya itu tumbuh darah dagingnya yang masih berusia 2 bulan.Kehamilan Raya tentu saja membuat Arya sangat senang.Kedua keluarga juga menyambut dengan antusias cucu pertamanya.Mereka bahkan langsung berkunjung saat Arya memberitahukan nya.Saat itu kehamilan Raya masih 3 minggu.
"Sayangg papa mau sarapan sama papa ya?".Raya diam tak menjawab."Ya udah sekarang kita sarapan ya".Arya mendekatkan kepalanya tepat di depan perut istrinya."Sayang,bilang sama mama jangan cemberut gitu.Cantiknya nanti ilang.Papa sayang banget sama kamu".😘
"Mamanya nggak di sayang?".Arya menegakan badannya dan menatap sang istri.😘😘😘😘Ia memberikan kecupan pada kening,kedua pipi serta bibir Raya.
"Mana mungkin mas nggak sayang sama kamu.Kamu segalanya dalam hidup mas"😀
"Hmmmm aku jadi malu😊.Aku sayang sama mas".Raya memeluk tubuh tinggi Arya.Arya berdiri dan ia yang duduk di kasur membuat ia perut Arya dan membenamkan wajahnya di perut datar itu.
"Jadi enggak sayang sarapan nasi uduknya?".Raya mendongak dan mengganguk cepat.Arya terkekeh melihat ekspresi istrinya yang menurutnya lucu.
"Ya udah kamu siap-siap dulu gih".Raya kembali mengangguk.
"Kita mau makan dimana sayang?".Tanya Arya yang mulai menendarai mobilnya keluar dari halaman rumah.
"Di dekat rumah kak Raka".Arya menoleh dengan cepat."Apa??".
"Kenapa?Aku pengen makan nasi uduknya di dekat rumah kak Raka.Mas nggak mau kesana?".
"Sayang,tapi apa nggak kejauhan kalau disana.Mending cari di sekitar sini aja ya?".
Raya menggeleng."Nggak mau.Ya udah mending pulang aja".Setelah berucap demikian,Raya menggerakkan badannya menempel pada pintu mobil.Ia juga merubah arah pandangnya keluar jendela.
Apa yang di lakukan Arya?Lelaki itu hanya bisa menghembuskan nafas lelah.Mau tidak mau ia harus mengikuti apa yang di perintahkan oleh istrinya jika tidak kebiasaan Raya sejak hamil akan di tunjukan.Ia akan mendiamkan Arya bahkan menghindari Arya.
"Ya udah kita sarapan nya di dekat rumah Raka ya?".
Raya menoleh."Ikhlas enggak?".
"Ikhlas sayang😀".
Raya tersenyum senang.Ia kembali menggeser duduknya agar lebih dekat dengan suaminya.Di sandarkan kepalanya pada bahu lelaki itu.Arya yang sebenarnya sangat lelah dan sangat sangat ingin istirahat harus bertahan sebentar lagi demi memenuhi keinginan istrinya.
Hampir satu jam lamanya,akhirnya mobil yang di kendarai oleh Arya telah sampai di tempat yang di maksud Raya.Ternyata benar.Tempat ini tidak jauh dari rumah Raka.Kira-kira berjalan 5 menit sudah sampai.
Raya segera memesan nasi uduk nya.Ia memilih untuk di bungkus dan akan memakannya di rumah kakaknya.Arya pun tidak masalah.
Pesanan sudah di tangan.Pasangan itu masuk kembali ke dalam mobil.
"Kamu yakin Raka dirumah?".
"Iya.Kak Raka juga kan baru pulang dari Lampung".Kening Arya mengerut."Kemarin kak Raka silaturahmi ke rumahnya kak Di".
"Wowww.Sebuah kemajuan itu.Di to dong nikah pastinya ya sama orang tua Diandra.Hahaha akhirnya".
Arya mengetahui sekali hubungan sahabat sekaligus kakak iparnya itu.Hubungan yang ia jalani dengan gadis pujaaannya tidak semudah itu.4 tahun menjadi pasangan keduanya sering putus nyambung.Alasannya karena kesibukan masing-masing.Bahkan belum lama ini mereka putus lalu balik lagi.
"Aku belum tahu sih.Kak Raka belum cerita ke aku".
"Mas doain semoga mereka berdua benar berjodoh.Walau mereka sering putus nyambung tapi yang bisa ngendaliin Raka ya cuma Diandra".
"Iya mas aku juga setuju.Aku juga berharap kayak gitu".
Karena memang jaraknya dekat,mobil Arya kini sudah terparkir di halaman rumah Raka bersebelahan dengan mobil Raka.Kedunya segera turun dari mobil.
"Assalamualaikum".Ucap pasangan itu kompak.
klek...pintu terbuka.Ternyata Raka yang membuka pintu.
"Waalaikumsalam.Ehhh adik-adik ku pada datang rupanya.Kangen ya sama kakaknya".
Raka menyodorkan tangannya untuk dicium.Posisi Raya yang paling dekat tentunya ia mencium tangan kakaknya terlebih dahulu seperti ke biasanya selama ini.Raka juga memberikan tangannya kearah Arya.Bukannya di sambut pria itu malah menatap tangan dan wajah Raka bergantian.
"Maksudnya apaan".Arya menaikan alisnya.
"Di cium dong kayak yang di lakuin istri lo".Arya menatap tajam.Selama mereka menjadi ipar belum pernah ia mencium tangan Raka.Jika bertemu mereka bersalaman seperti biasa dan berangkulan.
"Hahaha bercanda broo"Raka memukul bahu adik iparnya itu."Ya udah yuk masuk".
Raka menggiring adik-adiknya untuk masuk ke dalam.Raya langsung berjalan ke dapur sedangkan Raka dan Arya duduk si ruang tengah.Keduanya mengobrol hingga Raya memanggil untuk makan.
Mereka menikmati makan pagi rasa bahagia karena bisa berkumpul kembali.Ya mereka memang jarang bisa berkumpul karena rutinitas yang di jalani.
Selesai makan mereka duduk di ruang tengah.Kedua pasangan itu menginterogasi lelaki jomblo yang ada di antara mereka.
"Jadi gimana?Kapan elo bakal ngelamar Diandra?".
"kepo banget sih lo".
"Ya gue perlu tau dong.Sebagai adik ipar sekaligus sahabat baik lo.Gue harus nyiapin hadiah double dong.Sebagai sahabat dan adik ipar elo".
Mata Raka memicing.Senyum miring terulas di bibirnya.
"Double ya?hmmm menarik".Raka tentu saja senang mendapatkan kado DOUBLE dari Arya karena lelaki itu setiap memberi kado bukanlah kado ecek-ecek.Kado dari dia pastinya lebih dari cukup untuk makan dua bulan.
"Gue aan kasih tau.Gue mau ngomong sama mama,papa".
"Sayang,kita pu- lahhh tidur dia".Arya menoleh pada Raya yang kini tertidur dengan posisi duduk.Pasti saja dari tadi dia diam saja.
"Bawa ke kamar aja Ar.Elo juga bisa sekalian istirahat.Gue tau elo pasti capek kan".
"Hmm.Ya udah gue ke kamar dulu ya sama Raya".
Arya menggendong Raya menuju kamarnya yang berada di lantai dua.
YOU ARE READING
ARaYA (Arya Dan Raya)
Fiction généralekisah antara seorang laki-laki yang bernama Arya dengan gadis yang tak lain adalah adik dari sahabat nya .Gadis itu bernama Raya. Setiap kali bertemu keduanya tidak pernah akur.Saling menjahili dan mengusili. Raya sangat benci dengan Arya karena dir...