PART 21 : PRAHARA DATANG KE NIKAHAN DANIS

311 11 0
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 12 malam.Tapi mata Raya tidak mau terpejam bahkan dalam semenit saja.Mata bulat itu masih saja terbuka lebar.

Raya sudah berguling ke kanan-kiri.Sudah berganti gaya dari telentang,miring hingga tengkurap.Tidak ada tanda-tanda mata nya akan tertutup.    

"Aaaaaa".Ini semua gara-gara kak Arya.

Flashback

Sambil menikmati makanan yang di pesan oleh Arya,mereka mengobrol tentang pernikahan Danis yang akan terlaksana lusa.

"Jadi besok elo di temanin siapa Ar?Kalau gue kan jelas sama Riana.Raka sama Diandra.Nah elo?Daripada sendiri mending sama Viona aja".

"Iya Ar...mending elo sama gue aja".

"Nanti deh gue pikirin".

Flashback off.

Sebenarnya Arya tidak mengatakan hal yang aneh.Dia tidak menolak tapi juga tidak menerima.Nahhh itulah yang membuat nya uring-uringan.

"Ishhhh kenapa nggak langsung di tolak aja sih.Kenapa harus di pikirin segala".

Raya uring-uringan sendiri.Entah kenapa obrolan tadi membuat nya kepikiran hingga membuat nya susah tidur.

~ ~ ~

Pagi hari Raya keluar dari kamar dengan wajah yang berantakan.Terlihat kelelahan dengan lingkar hitam di bawah matanya.

"Pagi".Sapa nya pada sang kakak yang tengah menikmati kopi pagi beserta pisang goreng.

"Pagi juga.Tumben baru turun.Biasa nya pagi-pagi udah di dapur bantuin mbak Tika".

"Nggak bisa tidur".

"Kenapa?".

Raya menggeleng."Nggak papa".Raya mengambil selembar roti dan mengolesi nya dengan selai nanas kesukaan nya.Raya memakan dengan diam.

Raka yang melihat keanehan pada adik nya itu pun mengungkapkan yang sedang di pikirkan.

"Kamu kenapa?Kok diem aja.Nggak kayak biasanya".

"Makan kan nggak boleh sambil ngomong kak".Raka terdiam.Memang benar yang di ucapkan Raya.

"Kamu kalau ada apa-apa bilang sama kakak ya?".Raya mengangguk.Dalam benak nya dia berucap tidak mungkin kan dia mengucapkan apa yang di pikirkan nya saat ini.

Kedua nya sudah selesai sarapan.Seperti biasa Raka akan mengantar Raya ke tempat kerja nya.Di dalam mobil,Raka kembali melihat keanehan pada Raya.Adik nya ini lagi-lagi hanya diam.Dia hanya melihat keluar jendela.

"Nanti ikut kakak jemput mama papa enggak Ray?"Tanya Raka untuk memecah keheningan diantara mereka.

"Boleh.Nanti aku ijin".

"Iya.Kakak jemput".Raya mengangguk.Dengan sikap Raya yang seperti ini Raka yakin jika adik nya itu sedang ada masalah.Tapi apa?Itu yang saat ini jadi bahan pikiran nya.

Sesampai nya di kantor,Raya langsung keluar dari mobil dan masuk ke gedung tinggi itu.Beberapa pegawai yang berpapasan dengan nya menyapa dan tersenyum.Walau terbilang junior di kantor itu,banyak karyawan yang sudah mengenal Raya.

Berada di ruang kerja nya,Raya langsung di suguhkan dengan berkas yang menumpuk di meja nya.Dengan segara ia menyibukan diri dengan berkas-berkas itu.

Entah sudah berapa lama ia fokus pada layar tipis di hadapan nya."Huft...lelah banget sih.Kapan coba kerjaan ini selesai".Gerutunya.

Tok...tok...

"Serius amat bu?".

"Hmmm...."Tanya Raya pada Diana yang melongokan kepala nya pada kubikel Raya.

ARaYA (Arya Dan Raya)Where stories live. Discover now