27. Revenge

3.4K 204 26
                                    

Don't forget to vomments, Love😘
Typo banyak, harap dimaklumi.

------------------------------------

Author's POV

"BODOH!! BODOH KALIAN SEMUA!!! Menjaga satu perempuan saja tidak becus!!"

Suara lantang milik Louis membuat seluruh pelayan dirumahnya terdiam tanpa berani mengeluarkan sepatah katapun.

Saat ini Louis tengah berada pada puncak amarahnya. Semua itu karena Hillena yang diketahui hilang saat sedang berjalan-jalan sore ditaman.
Louis mendapatkan informasi hilangnya Hillena tersebut dari Rachel yang notabene-nya adalah teman sekaligus rekan bisnis Louis.

Rachel memang sempat menelpon Louis untuk menanyakan apakah Hillena sudah ada dirumahnya sepulang dari taman tadi, karena saat Rachel kembali, Hillena sudah tidak ada disana. Ia berpikir bahwa gadis itu memutuskan untuk pulang terlebih dahulu karena merasa bosan menunggunya.

Tapi semuanya menjadi lebih pelik saat Louis mengatakan pada Rachel bahwa Hillena sedang tak bersamanya karena Louis sedang berada dikantor.

Louis langsung panik saat mengetahui jika Hillena pergi ketaman seorang diri. Pikirannya sudah kemana-mana mengingat ancaman Harry kala itu. Ia takut Hillena diambil lagi oleh Harry, karena bagaimanapun ada satu hal yang kemungkinan besar dapat membuat Harry mampu merebut Hillena darinya, yaitu calon anak mereka. Anak Hillena dan Harry.

"Naina, kenapa kau membiarkan Hillena pergi seorang diri?? Kau tahu kan dia sedang hamil!!"

Naina sedikit tersentak saat Louis memarahinya karena dianggap terlalu ceroboh dalam menjaga Hillena.

"Maaf, Tuan. S-saya sudah memperingati Nyonya Hillena untuk tidak pergi sendirian, tapi ia terus saja bersikeras ingin berjalan-jalan ketaman seorang diri. L-lalu aku terpaksa memberikannya izin karena ia bilang sedang ingin menenangkan pikirannya dan ia juga sudah berjanji akan pulang sebelum senja. Aku benar-benar minta maaf, Tuan." jelas Naina seraya menundukkan kepalanya ketakutan.

"Astaga Nainaaaaa.... KENAPA KAU CEROBOH SEKALI, HUH?!! ini bukan masalah ia sudah berjanji atau tidak, masalahnya adalah BAGAIMANA JIKA IA DICULIK LAGI??!!!" Louis sudah tidak dapat menahan amarahnya pada Naina, selaku kepala pelayan dirumahnya.

Louis sangat jarang bahkan hampir tidak pernah lagi memarahi Naina jika terjadi masalah dirumahnya, karena Louis masih menghargai Naina yang sudah ia anggap seperti ibunya sendiri, jadi Louis lebih memilih menyalahkan pelayannya yang lain. Tapi kali ini masalahnya lain, Naina malah dengan cerobohnya membiarkan Hillena pergi sendirian tanpa ada satupun orang yang mengawasi.

Dan lihat sekarang, Hillena hilang entah kemana dan hal itu membuat Louis serta seluruh pelayan dirumahnya cemas bukan main.
Wajar saja, Louis begitu mencintai Hillena dan kehilangan Hillena merupakan mimpi buruk baginya.

"Maaf, Tuan. Saya benar-benar minta maaf. Saya tidak bisa menolak permintaan Nyonya Hillena karena ia terlihat sangat lelah dan stress akhir-akhir ini. Dia memohon agar diperbolehkan pergi sendirian karena ia ingin menjernihkan pikirannya, Tuan. Sebab ia tak ingin segala masalahnya akhir-akhir ini ikut memberikan pengaruh buruk pada kedua bayinya." jelas Naina.

Louis yang tadinya memandang tajam kearah Naina, kini perlahan tatapannya menjadi sayu serta bertanya-tanya. "Kedua bayinya?? Apa maksudmu, Naina??"

"I-iya, Nyonya Hillena mengandung bayi kembar, Tuan. Kemarin ia check-up kerumah sakit ditemani oleh Jess untuk mengetahui perkembangan bayinya. Dan dokter turut memberitahukan bahwa bayi yang ia kandung adalah bayi kembar." jelas Naina lagi.

STOCKHOLM SYNDROME x (H.S) (B.P)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang