Vomments ya gaiiss:)
Makasiii.---------------
Hillena's POV
"HARRY, NO!!!"
Aku langsung terbangun dari tidurku dengan napas yang tak beraturan. Keringat dingin pun mengalir cukup deras dari pelipisku.
Sambil mengusap kasar wajahku, aku mencoba mencerna kembali apa arti dari mimpi yang baru saja aku alami.
Harry.
Aku mendapat mimpi buruk yang berhubungan dengannya. Didalam mimpiku, aku melihat Harry membunuh orang-orang terdekatku. Seperti ayah, ibu, dan Louis.
Dan yang membuat ini semakin menakutkan adalah orang terakhir yang Harry bunuh adalah aku."Tidak. Ini hanya mimpi. Ya ini hanya mimpi."
Aku berusaha menenangkan pikiranku dari hal-hal aneh yang masih menggelayut di kepalaku karena mimpi buruk tadi.
Aku tahu Harry orang baik, dan ia tak akan mungkin melakukan hal semacam itu padaku dan keluargaku.Aku melirik kearah jam dinding, waktu sudah menunjukan pukul 6 pagi. Lebih baik aku membasuh wajahku lalu menyiapkan sarapan untuk Niall, Zayn dan...... Harry.
Ya, aku menyadari 4 hari tanpa berinteraksi dengan Harry adalah hari-hari terburuk dalam hidupku. Selama 4 hari pula dia tidak sarapan bersama aku dan kedua sahabatnya. Bahkan yang lebih menyakitkan lagi adalah Harry hanya menggubris Niall dan Zayn.
Sedangkan aku?
Dia bersikap seakan-akan aku ini tidak ada dihadapannya.Tapi aku tetap berusaha memperlakukannya dengan baik, seperti membuatkannya sarapan dan juga teh atau semacamnya.
--------------------
"Jadi Harry sudah pergi sejak pagi tadi?" aku bertanya pada Niall dan Zayn yang sedang menikmati sarapan buatanku.
"Yep, kurasa dia pergi saat pagi-pagi buta. Karena saat aku ingin kedapur untuk mengambil minum jam 4 pagi tadi, aku tak sengaja melihat pintu kamarnya sedikit terbuka dan saat aku cek ke dalam, ia sudah tidak ada disana." jawab Niall.
Aku sedikit terkejut mendengar penjelasaan dari Niall.
Harry pergi di jam-jam segitu? Ada apa sebenarnya? Apa dia sedang ada urusan mendadak? Tapi kenapa harus pergi disaat dini hari seperti itu?
Aku bangkit dari kursi meja makan, lalu berjalan menaiki anak tangga.
"Hillena, kau mau kemana? Sarapanmu belum kau habiskan," ujar Zayn.
Aku menghentikan langkahku yang sudah mencapai setengah anak tangga, lalu membalikkan tubuhku untuk melihat kearah Niall dan Zayn yang masih berada di meja makan.
"Aku sudah kenyang, kalian lanjutkanlah sarapan kalian. Aku ingin mandi." balasku berbohong, sebenarnya aku menghindar bukan ingin pergi mandi atau apapun itu. Aku hanya merasa butuh menenangkan diri sejenak dari pikiran-pikiran negative yang selalu datang merasuki kepalaku. Diantaranya tentang Harry.
"Kalau begitu, biar aku saja yang menghabiskan sarapanmu yang masih tersisa itu ya, Princess." ujar Niall yang membuat Zayn langsung memukul pelan kepala Niall dengan sendok ditangannya, sedangkan aku hanya tersenyum dan mengangguk, lalu kembali melangkahkan kakiku menaiki anak tangga menuju kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
STOCKHOLM SYNDROME x (H.S) (B.P)
Acak[COMPLETED] [DALAM PROSES REVISI] [WARNING!! MATURE CONTENT 18+]🔞⚠⚠ Diculik dihari pernikahannya, justru membuat Hillena Champbell merasa bebas dan senang. Ditambah lagi, Hillena yang cenderung polos malah jatuh cinta kepada Si Penculik yang notabe...