[1] 달라달라 (Berbeda)

3.8K 362 36
                                    

Shin Yuna, gadis pembenci sepatu Converse ini lari terbirit-birit ke halaman sekolah dengan menggunakan sendal jepit swallow hitam ungu.

Ia telat dan tak sempat memakai sepatu. Tapi biasanya hal itu sering terjadi di kalangan siswa lain dengan alasan tertentu, dan sudah di maklumi oleh pihak sekolah.

Dari Yuna SD, ia tidak pernah menggunakan sepatu Converse. Ia selalu bilang, "Ngiket talinya ribet" dan "Modelnya gitu-gitu aja", tapi semenjak SMP seluruh siswa wajib menggunakan sepatu model tersebut, Yuna terpaksa menggunakannya.

Hingga akhirnya ia suka memakai sepatu itu sampai SMA sekarang. Bahkan ketika jalan-jalan, Yuna selalu menggunakannya.

Tapi tidak kali ini, ia benar-benar telat, jadi ia tidak sempat memakai sepatunya. Akhirnya ia memakai sendal jepit, dan memasukkan sepatunya ke tas jinjing.

***

"Hoshh, hoshh", Yuna terlihat lelah di ambang pintu kelas, ia pun masuk ke kelasnya.

"Woy, pake sendal lu?", Chaeryeong tertawa sambil menunjuk kaki Yuna.

"Hhh, gue bawa sepatu tau. Cuma gak sempet pake, takut telat", jawab Yuna sambil ngos-ngosan.

Yuna pun duduk di sebelah Chaeryeong dan mengeluarkan sepatunya dari tas, ia pun melepas sendalnya lalu menggunakan sepatunya.

***

Treeeet, treeeet....
Bel sekolah berbunyi 2 kali bertanda ada sebuah pengumuman di aula sekolah.

Hueningkai pun beranjak dari kursinya dan mengajak Soobin ke aula.

"Ehh, main mulu. Ayo ke aula, lu denger gak sih bel nya?", kata Hueningkai kepada Soobin yang fokus dengan ponsel dan game nya.

Hueningkai bukanlah tipe cowo yang suka main game, ia malah tidak mengerti dan kurang update tentang game baru yang sedang banyak dimainkan.

Ia berbeda dari kebanyakan orang. Walaupun begitu, terbukti nilainya selalu bagus. Ia memang selalu rajin.

"Tunggu bentaran, dikit lagi nih", kata Soobin yang masih fokus dengan ponselnya.

"Ck, gue duluan", Hueningkai meninggalkan Soobin dan beberapa teman lainnya yang masih ada di kelas.

Hueningkai pun berjalan menuju aula, ia cukup terkenal di kalangan siswa-siswa karena memilik wajah blasteran, juga pintar, makanya ia terus di sapa oleh para siswa lainnya ketika berjalan ke aula. Huening hanya tersenyum kepada semua orang yang menyapanya.

***

Yuna dan Chaeryeong mendengar suara bel 2 kali. Yuna pun bangkit dari kursinya.

"Ayo kita ke aula", kata Yuna sambil menarik tangan Chaeryeong.

"Tunggu dulu sebentar. Gue haus", kata Chaeryeong sambil mengambil tempat minum dari tasnya.

"Malah minum, buruan", Yuna sudah gemas.

"Ck, ini tenggorokan gue kering banget, gak enak. Yuk ah", Chaeryeong pun bangkit dan berjalan ke aula bersama Yuna.

Akhirnya Yuna dan Chaeryeong pun berdiri di depan aula. Masih tampak sepi di sekitaran sana, sepertinya mereka yang paling pertama datang.

"Loh? Kok sepi sih?", Yuna menggerutu.

"Kayaknya kita yang duluan deh. Udah lah, masuk aja", kata Chaeryeong.

Saat mereka akan menapakkan kaki di lantai aula, ada seseorang yang berlari menghampiri mereka.

"Yuna! Chaeryeong! Jangan masuk dulu!", ternyata itu suara bu Sowon. Otomatis Yuna dan Chaeryeong berbalik badan.

"Kenapa bu?", tanya Yuna.

"Buka dulu sepatu kalian", jawab bu Sowon.

"Loh bu? Kan biasanya gak kenapa-kenapa kalau pake sepatu?"

"Iya bu", timpal Chaeryeong.

"Aulanya baru banget di pel sama petugas-petugasnya, jadi belum kering, takutnya kotor", kata bu Sowon menyakinkan.

"Ohh iya bu", jawab Yuna dan Chaeryeong bersamaan, lalu mereka membuka sepatunya dan menyimpannya di depan pintu aula.

"Hati-hati, licin lantainya", kata bu Sowon.

"Iya bu", Yuna dan Chaeryeong pun masuk ke dalam aula dan duduk di kursi depan.

Tak terasa, semakin lama aula semakin penuh dengan siswa-siswa lain.

Sekolah mengumpulkan seluruh siswa kelas X karena akan ada acara yang melibatkan kelas X, yaitu jeda setelah mereka melakukan PTS.

Seluruh siswa tentu saja berantusias dan tak sabar menunggu hari itu. Termasuk Yuna dan Chaeryeong yang terus memekik senang.

Setelah selesai pemberian informasi, seluruh siswa keluar dari aula. Karena Yuna dan Chaeryeong berada di paling depan, mereka menunggu barisan paling belakang keluar.

"Akhirnya keluar", seru Yuna.

Namun ia tiba-tiba saja gelisah dan cemas, membuat Chaeryeong bingung dan khawatir.

"Eh? Lo kenapa?", kata Chaeryeong.

"Lah? Sepatu gue? Ini bukan sepatu gue"

"Lah? Sepatu gue? Ini bukan sepatu gue"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai gaisee, ini cerita aku lagi yaa :(

Hehehe, apa kamu baca Drama Boy?

Kalau lagi menunggu update Drama Boy karena cerita ORLIN aku jarang update, kalian bisa nyempetin baca ini kalau Drama Boy belum update atau sebaliknya.

Okee sekian, tunggu part berikutnya!💜

Dari sepatu, kita bertemu┊kaiyuna✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang