[15] Dufan

939 143 0
                                    

Semua rombongan sekolah Yuna sedikit demi sedikit sudah memasuki kawasan Dufan.

"Hue, ayo foto disitu", kata Yuna sambil menarik lengan Huening, dan menunjuk logo besar Dufan khusus tempat berfoto secara bersamaan.

"Gue yakin lo foto disini udah beberapa kali", ujar Huening, Yuna hanya nyengir kuda.

"Ya tapi kan sekarang gue fotonya sama lo", kata Yuna.

Entah kenapa Hueningkai mendadak blushing, padahal ia tahu Yuna berbicara seperti itu hanya sebatas teman.

"Bengong mulu ish, ayo dong, ga mau ya? Karena lo juga sering foto disini?", ledek Yuna.

"Eh iya, ayo"

Mereka pun berfoto bersama, hanya berdua, beberapa jepretan mereka hasilkan. Dari muka yang biasa-biasa saja, sampai muka aib tapi masih di batas normal.

"Berdua aja, foto ama kita nggak nih??", tiba-tiba datang Chaeryeong dan grup-grup mereka. Jaemin juga sempat tertinggal jadi ia bersama mereka.

"Ayo dong, siapa yang punya tongsis?", kata Yuna.

Yeonjun memberikan tongsis miliknya, lalu Yuna memasangkan ponselnya ke benda itu.

"Sini-sini merapat!! Kak Jaemin! Main hp mulu, ayo sini!", kata Yuna sambil berteriak bak ibu-ibu narsis nan rempong.

"Teriak aja terus bu, sampe gendang telinga saya pecah", komentar Hueningkai.

"Hehehe sori", kata Yuna yang baru menyadari kalau ia teriak-teriak tepat di dekat telinga Hueningkai.

"Satu, dua!!!"

Cekrek..
Cekrek..
Cekrek..

"Udah beres, bubar...", kata Soobin sambil mengacak-ngacak udara dengan tangannya, lalu mereka semua tertawa.

***

Mereka pun memasuki antrean pertama pengecekan barang. Yuna agak gugup saat bagiannya di cek, takut dua botol Aquanya menghilang begitu saja.

Penjaga itu merogoh isi tas Yuna menggunakan alat berupa tongkat panjang, lalu melihat ke dalamnya.

"Sudah. Selanjutnya", kata penjaga itu lalu Yuna menyembunyikan rasa senangnya karena tidak terciduk membawa minuman.

Yuna melihat Hueningkai tepat di belakangnya lalu mengajak cowok itu berjalan mendekati dirinya.

"Ayo kek jalannya cepet!"

"Enak aja. Bening, putih, bersih, muda, dan imut gini lo bilang kakek-kakek", kata Hueningkai lalu mengerucutkan bibirnya.

"Ih pede, makanya jangan lelet!", kata Yuna acuh namun menyelipkan tawanya di antara senyuman, lalu mencubit pipi Hueningkai.

***

Yang sering ke Dufan pasti tau ada alat buat nyemprot air dari atas kayak alat penyegar sayuran di supermarket, setelah mengantre di pengecekan barang.

Hueningkai diam berdiri lalu membuka mulutnya lebar-lebar dan mengarahkan kepala ke atas menatap langit.

"Gila lo Huening! Itu kalau air bukan buat di minum gimana?!", kata Yuna.

"Ahh, enaaak"

"Dasar bocah", Yuna pun pergi meninggalkan Hueningkai.

"Ih Yuna, tungguin", kata Hueningkai seperti anak kecil lalu berlari mengejar Yuna.

Sekarang mereka masuk lagi ke antrean, tiket sudah berada di tangan mereka masing-masing.

Setelah selesai bagiannya, Yuna bisa bernapas lega, akhirnya ia bisa bebas bermain juga.

Yuna pun berjalan di samping Hueningkai sambil melihat stempel biru Dufan yang ada di tangan kiri cowok itu.

Ya ampun, stempel di tangan keliatan jelas gitu saking putihnya. Batin Yuna.

Ia pun melihat stempel yang ada di tangannya lalu tertawa.

"Kenapa Yun?", tanya Hueningkai.

"Enggak, ini stempel gue udah nge-blur aja, baru juga di kasih"

"Iyalah, lo nya keringetan gini. Nih di kening lu juga banyak keringet", kata Hueningkai lalu mengelap keringat Yuna menggunakan tisu.

"Sori", lanjutnya.

Yuna agak speechless melihat tingkah Hueningkai yang selalu memedulikannya, tanpa sadar ia jadi menyayangi Hueningkai dan takut kalau harus kehilangan cowok itu.

Untung Yuna bertemu dengan Hueningkai di kelas X, masih ada dua tahun lagi untuk berinteraksi dan bertemu Hueningkai.

Yuna akhirnya hanya melemparkan senyuman untuk membalas kebaikan Huening.

Yuna akhirnya hanya melemparkan senyuman untuk membalas kebaikan Huening

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya gais.. udah di part Dufan aja tp masih pendek, favorit aku nih :)

Kedepannya bakalan di ajak berfantasi ria nih sama Yuna dan lain-lain.

Pokoknya chapter kedepan bakal banyak tentang tragedi naik wahana dan keseruan lainnya ;)

Jgn lupa vommentnya ya gais!~
Love, Adinda🍭

Dari sepatu, kita bertemu┊kaiyuna✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang