[19] Carrousel

841 132 15
                                    

Hueningkai dan Yuna akhirnya tiba di antrean menuju komedi putar tersebut.

"Kemana aja lo?", tanya Soobin.

"Makan sebentar", jawab Hueningkai singkat.

Mengantre sekitar 10 menit, akhirnya mereka semua masuk dan naik ke wahana tersebut.

Yuna sedikit berlari menuju kuda yang ia pilih, yang lain juga begitu. Sementara Hueningkai sudah duduk di kuda pilihannya.

"Yuna!!!", kata Hueningkai membuat Yuna otomatis berbalik.

"Apa?"

"Sini", kata Hueningkai sambil menepuk-nepuk kuda di sebelahnya.

"Ih gamau"

Hueningkai pun mengerucutkan bibirnya sambil mengalihkan pandangannya ke sekitar.

Yuna terkekeh lalu menghampiri Hueningkai, dan duduk di kuda yang berada di sebelah cowok itu.

Melihat Yuna datang, Hueningkai hanya nyengir seperti kuda yang sedang ia naiki sekarang, Yuna yang menyadari hal itu pun langsung tertawa.

Wahana pun berjalan sangat pelan hingga mencapai kecepatan normal. Kuda mereka pun naik turun dengan mulus, Yuna merasakan angin sepoi-sepoi berhembus di mukanya.

Karena sudah sore, lampu-lampu yang berada di wahana tersebut semakin terlihat jelas, dan semakin menghangatkan suasana.

Yuna menutup matanya perlahan dan menikmati semua yang sedang ia rasakan saat ini. Tepat saat itu juga, Hueningkai memegang sebelah tangan Yuna yang bebas membuat gadis itu membuka matanya.

"Yuna?"

"Hm?"

"Apa lo gak keberatan gitu kalau deket sama gue dari waktu itu sampe sekarang? Bahkan lo pernah di jahatin sama kakel cuma gara-gara deket sama gue, apa lo keberatan?"

"Hah? Enggak lah, gue suka punya temen kayak lo, mau gimana pun juga lo itu temen gue yang baik, dan gue gak masalah sama sekali kalau ada orang lain yang coba misahin gue sama lo. Percaya aja, kita pasti bakal sama-sama terus", kata Yuna lalu tersenyum.

"Lu yakin kita bakal sama-sama atau barengan terus?"

"Hmm, gak tau sih"

"Kalau gitu gue kabulkan permintaan lo sekarang"

Yuna mengernyitkan dahinya tidak mengerti. Apa yang di maksud Hueningkai?

"Maaf kalau ini terlalu cepet atau gimana. Tapi jujur aja, gue suka sama lo", kata Hueningkai lalu tersenyum.

"Gak tau kenapa, tapi gue tiba-tiba suka sama lo semenjak sepatu kita ketuker gak sengaja waktu itu. Gue gak ngerti kenapa kita bisa di pertemukan karena hal sepele kayak gitu, dan akhirnya gue mengerti, lo tinggal jawab--"

"--mau gak jadi cewek gue?"

Yuna menatap Hueningkai seperti orang yang tidak mengerti, sementara teman-teman mereka yang lain sudah penasaran dengan jawaban Yuna, mereka begitu fokus menatap kedua manusia tersebut sedari mereka membuka percakapan.

Yuna pun melihat semua wajah teman-temannya dan Jaemin. Pertama, ia menatap Chaeryeong.

Chaeryeong menggerakkan bibirnya seakan berkata 'Ya, ayo Yuna' kepada cewek itu.

Lalu Ryujin dan lainnya pun sama, teman-teman cowok pun ikut berbisik mengatakan 'Ya' kepada Yuna.

Terakhir, ia menatap sang kakak, Jaemin. Cowok itu langsung tersenyum manis, lalu menganggukan kepalanya. Yuna menatap Hueningkai kembali.

Dari sepatu, kita bertemu┊kaiyuna✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang