[28] Hati dan Hati

668 99 31
                                    

Sudah 2 minggu Huening berlatih piano, dan Yuna melatih vokalnya. Huening sangat lelah, ia benar-benar tidak fokus dalam pelajarannya.

Ia pun berjalan keluar dengan Soobin, sekarang sudah waktunya pulang, ia memilih buru-buru ke rumah supaya bisa beristirahat.

"Ning, lo pulangnya bareng gue aja. Bahaya kalo kondisi lu gini", tawar Soobin.

"Enggak, gue bisa sendiri", jawab Hueningkai datar.

"Masih pusing?"

"Nggak Bin, beneran", bohong. Ia berbohong besar. Sebenarnya kepalanya masih pusing dari tadi.

"Hati-hati ah, gue takut lo kenapa-napa", kata Soobin sambil menepuk pundak Huening.

"Iya Bin, thanks", kata Hueningkai sambil menggunakan helmnya lalu naik ke motor.

***

"Ahh capek banget gila. Suara gue hampir serak deh jadinya", keluh Yuna kepada dirinya sendiri.

Ia pun duduk di sofa sambil memainkan ponselnya. Seperti biasa, ia berada di rumah sendiri.

"Huening udah pulang belum ya?", kata Yuna lalu menekan kontak Huening.

"Halo Hue?"

"Apa benar ini Yuna temannya Kai?"

"Eh? Iya benar, saya sendiri. Bapak siapa ya?"

"Saya petugas kepolisian. Ini teman kamu, Kai, tadi kecelakaan. Tangan dan kakinya luka, sekarang sedang di bawa ke rumah sakit"

"Pak, ini beneran pak? Kai kecelakaan?", kata Yuna menahan tangisannya.

"Iya, ini kebetulan ada temen kamu yang mau bicara"

"Ha-halo?"

"Yun? Yuna, lo mau ke rumah sakit kan?"

"Bin, kenapa Huening Bin? Kenapa bisa gitu?", kata Yuna mulai terisak dan mengabaikan pertanyaan Soobin.

Soobin menghela napasnya agak kasar, lalu menarik napas dan kembali menjelaskan kepada Yuna.

"Tadi gue udah bilang, kalo dia pusing mending ikut sama gue. Tapi si Huening ga mau, dia kecelakaan di deket belokan. Terus di sana banyak polisi, karena gue penasaran, gue samperin. Dan gue liat Huening udah di tolong orang-orang"

"Bawa gue ke rumah sakit sekarang Bin!"

"Tapi gue ga tau rumah lo"

"Itu masih di deket sekolah kan?", kata Yuna sambil mengambil barang bawaannya.

"Iya, kenapa emg?"

"Gue ke sana sekarang, tungguin gue"

"Oh ok kalo gitu. Gue tunggu di gerbang"

"Thanks Bin", kata Yuna lalu memutuskan sambungannya.

Plis Hue, jangan bikin gue makin khawatir lu. Batin Yuna.

***

"Soobin!!", Yuna melambaikan tangannya kepada Soobin.

"Lo kesini pake apa?"

"Pake grab, terus si Huening gimana?"

Dari sepatu, kita bertemu┊kaiyuna✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang