[9] Hoodie

1.2K 192 37
                                    

PTS hari pertama, ruangan 2.1

Yuna memasuki ruangan 2.1 atau kelas X IPS 2, sekarang masih cukup pagi, jadi masih sepi.

Yuna pun masuk dan mencari namanya di barisan meja. Setelah cukup lama berkeliling, ia pun menemukan namanya di meja barisan ketiga.

Ia pun duduk dan menyimpan tas nya, lalu ia membuka beberapa bukunya kembali untuk memahami lagi materi yang ia kurang paham.

"Ehh, jadi penasaran deh siapa ya yang duduk sama gue? Kalau cewe, gue jadiin temen baru, kalau cowok? Hmm, Pacarin? Hahaha, gak lah. Mari kita lihat saja" kata Yuna kepada diri sendiri.

Ia melihat ke sisi meja yang lain, dimana ada nama peserta ulangan, beserta absen dan kelasnya.

Kai Kamal Huening
X IPS 2 // absen 14

Yuna membekap mulutnya yang sempat terbuka karena kaget. Apa ia tidak salah baca? Apa ia hanya kebetulan mengingat nama Hueningkai?

"Daaar!!!"

"Hahhh!!", teriak Yuna kaget.

"Ngapain baca-baca nama gue? Permisi, gue mau duduk", kata Hueningkai.

"Ish, lu ngagetin gue, untung--"

"Untung apa?"

"Gak jadi. Oh iya, gue mau berdiri, misi dulu gih", kata Yuna sambil mendorong Hueningkai pelan.

"Baru dateng malah di usir", Hueningkai cemberut.

"Kan lu mau duduk, makanya gue berdiri. Sempit tau gak? Liat nih badan gue ngepas gini", kata Yuna sambil mendorong-dorong meja di depannya.

Hueningkai nyengir lalu bergeser sedikit supaya Yuna bisa keluar dari tempat duduknya. Ia pun duduk di bangku sebelah Yuna.

"Masih ngapalin lagi?", tanya Hueningkai melihat Yuna yang sibuk membuka bukunya.

"Hm, gue gak ngerti yang ini", Yuna menunjuk bab fisika yang belum ia mengerti.

"Oh itu, sini gue bantu", Hueningkai menggeser sedikit kursinya ke dekat kursi Yuna.

Sudah 2 menit Hueningkai menerangkan bab itu, sementara Yuna merasa dirinya hanya sebagian menangkap isi yang jelaskan oleh Hueningkai.

Subhanallah, udah ganteng pinter lagi, gilaaa gue seneng banget punya temen kayak dia. Batin Yuna sambil terus memerhatikan Hueningkai.

"Gimana? Lu udah ngerti kan?", tanya Hueningkai yang tiba-tiba membuyarkan lamunan Yuna.

"Eh, iya. Tapi, masih ada yang gue gak ngerti"

"Ssssstt, nanti lo tanya gue aja", kata Hueningkai sambil berkedip dan menatap Yuna dengan mata nakal.

"Ish, emangnya boleh?", kata Yuna sambil menyikut badan Hueningkai.

"Kan nanya, bukan nyontek"

"Iya deh terserah", kata Yuna agak kesal.

"Terserah, terserah, tapi nanti juga nanya ke gue", kata Hueningkai lalu terkekeh.

"Udah ah, males gue"

"Ngambek? Uuu.. ngambek ya?", goda Hueningkai lalu tertawa.

"Ish, udah Kai Kamal Huening!"

"Iya, iya, udah nih"

***

Setelah semua selesai mengerjakan soal biasanya langsung beres-beres, berdoa, dan pulang.

Dari sepatu, kita bertemu┊kaiyuna✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang