[20] Teman Bahagia

817 114 0
                                    

Yuna menatap manik mata Hueningkai yang berwarna cokelat. Lalu gadis itu pun tersenyum.

Mereka kini berada di balkon rumah Yuna, setelah pulang dari Dufan, sekolah meliburkan mereka selama satu hari.

Dan kini, Hueningkai mengunjungi kediaman Yuna dengan alasan ingin bertemu dengan gadis itu.

Hueningkai memangku gitar milik Jaemin, angin sepoi-sepoi meniup rambut mereka di pagi yang cukup cerah ini.

Hueningkai mulai memetik senar gitar, dan memainkan sebuah nada, Yuna melihat Hueningkai yang sibuk dengan gitar milik kakaknya, lalu ikut bernyanyi bersama Hueningkai.

Takkan pernah terlintas
Tuk tinggalkan kamu
Jauh dariku, kasihku

Hueningkai menatap Yuna sekilas lalu melanjutkan permainan gitarnya.

Karena aku milikmu
Kamu milikku, separuh nyawaku
Hidup bersamamu

Yuna pun ikut bernyanyi mengikuti Hueningkai yang sudah menikmati permainannya dari awal.

Berdua kita lewati..
Meski hujan, badai takkan berhenti..

Sehidup semati..
Mentari pun tahu..
Kucinta padamu

Hueningkai menatap Yuna sambil melanjutkan nadanya, begitu juga dengan Yuna yang bersemangat memasuki bagian reff dari lagu.

Percaya, aku takkan kemana-mana
Aku kan selalu ada
Temani hingga hari tua

Percaya, aku takkan kemana-mana
Setia akan ku jaga
Kita teman bahagia..

Dan pada saat itulah mereka menghabiskan waktu bersama untuk bernyanyi dan bercengkrama.

Yuna dan Hueningkai tampak tertawa bersama-sama di atas sana. Mereka senang bisa menghabiskan waktu bersama seperti ini.

"Yun? Kamu laper gak?", tanya Hueningkai sambil menyimpan gitarnya ke tempat semula.

"Hm, laper sih. Tapi aku udah bikin roti bakar nih, mau gak? Eh ga usah deh, kan bisa bikin sendiri", kata Yuna lalu pergi ke bawah.

"Mau, mau! Ihh Yuna!!", Hueningkai mengekori Yuna kebawah. Yuna hanya tertawa.

Sungguh menggoda seorang Kai Kamal Huening adalah hal yang paling menyenangkan, terlebih lagi jika ia marah seperti anak kecil.

"Eh ngomong-ngomong, suara aku tadi bagus gak?", tanya Hueningkai.

"Gak, bagusan Jaz, lah kamu gak mirip sama yang nyanyinya", kata Yuna enteng.

"Ya iyalah, kan dia yang nyanyiin sendiri lagunya, gimana sih kamu", Hueningkai mengacak rambut Yuna.

"Nyebelin, aku nyisir capek-capek malah di acak-acak gini"

"Uuu, ngambek ya?"

"Gak tau ah, males. Aku mau makan aja", kata Yuna langsung memelesat pergi menuju dapur.

"Ih Yuna! Maapin Ningning!!", kata Hueningkai sambil cemberut.

Yuna menyembunyikan tawanya, ia senang sekali mempunyai seorang teman seperti Hueningkai. Terlebih lagi, cowok itu bukan hanya seorang teman biasa, melainkan Teman Bahagia nya.

 Terlebih lagi, cowok itu bukan hanya seorang teman biasa, melainkan Teman Bahagia nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hehehe, pendek ya?
Tapi, biarkan lah kita menyanyi dulu di part ini :)

Maafkan ya klo kurang, kedepannya aku bagusin lagi ;)

Apakah kalian sdh stream ini? Lucu banget tau :")

Jgn lupa vomment!~
Love, Adinda🐰

Dari sepatu, kita bertemu┊kaiyuna✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang