[25] One More Smile

717 112 22
                                    

Hueningkai mengantar Yuna pulang, dan seperti biasa rumahnya masih sepi.

Orang tua Yuna pasti pulang larut malam, sementara Jaemin dari kemarin sudah pindah ke kost-an.

Hueningkai menuntun Yuna yang masih bergemetaran badannya masuk ke dalam rumah.

"Ganti baju dulu, aku tunggu kamu disini", kata Huening sementara Yuna hanya mengangguk lalu masuk ke dalam kamarnya.

Setelah 5 menit, Yuna pun keluar dari kamarnya dan menghampiri Hueningkai. Gadis itu duduk di sebelah Hueningkai lalu memeluknya dan kembali menangis.

"Ssshh, udah gapapa. Yang penting kamu selamat kan?", kata Huening sambil mengelus kepala Yuna.

"Kamu tadi kemana aja Hue? Kenapa gak kabarin aku?", tanya Yuna.

"Aku lagi makan bareng Soobin sama Ryujin di seberang, aku lupa gak bilang kamu. Terus, ada apa sama Beomgyu?", kata Hueningkai.

"Tadi dia yang ngasih tau kamu aku ada dimana?", tanya Yuna. Hueningkai mengangguk.

"Kamu tau kan waktu dia maksa aku buat bicara? Ternyata dia punya masalah sama keluarganya, kamu liat kan ada luka di wajahnya? Jadi tadi itu dia habis curhat sama aku kalau papanya mukul dia, pas aku mau pulang malah ada yang maksa-maksa aku, dan ya itu kak JooE", kata Yuna panjang lebar.

"Ya ampun, kasian Beomgyu. Tadi dia yang ngasih tau kalau kamu itu di paksa sama segerombolan orang"

"Tapi kamu gapapa kan? Gak di apa-apain lagi selain di banjur air?", lanjut Huening.

Yuna mengangguk lalu menidurkan diri di pangkuan Huening, gadis itu pun memejamkan matanya.

"Kalau gitu, istirahat ya? Takutnya kamu jadi flu atau kenapa", kata Huening. Yuna hanya mengangguk kecil.

Hueningkai benar-benar kesal, kenapa harus Yuna? Ia sebenarnya tidak mau hal berbau bullying ini terjadi lagi kepada orang-orang terdekatnya.

Dulu saat SMP, Soobin adalah bahan bully-an di kelasnya. Ia selalu di ledek tidak mempunyai teman, hingga akhirnya Hueningkai berkenalan dengan Soobin.

Semenjak itulah teman-teman yang pernah menganggu Soobin pun meminta maaf dan mau berteman dengan Soobin berkat bantuan Hueningkai.

Hal-hal seperti ini selalu terjadi, dan Hueningkai selalu menyelamatkan mereka. Ia harap kasus seperti ini tidak terjadi lagi.

***

Hueningkai terbangun dengan Yuna yang masih tertidur di pangkuannya. Ia melirik ke arah jam di ruang tamu tersebut.

Jam 6 pas, tidur sekitar 2 jam itu masih kurang, sedangkan ia masih sangat lelah. Kalau bisa, ia ingin tidur lagi sampai hari berganti.

Huening mengusap kepala Yuna yang berada di pangkuannya. Bukannya bangun, Yuna malah menarik lengan Huening dan memeluknya. Huening menghela napasnya pelan.

"Yun, bangun Yuna"

Huening mengusap kepala Yuna dengan sebelah tangannya yang masih bebas.

"Hhmm"

"Yun, Yun, Yun, Yunaa, Yunaa, Yuna, Yuna, bangun, bangun, ayo bangun", kata Huening sambil menekan pipi Yuna di setiap kata-kata nya.

"Ihh apaan?", kata Yuna setengah tidur.

"Bangun, udah sore"

"Hah, Aku kan putri tidur, gak bisa bangun sembarangan", kata Yuna yang masih menutup matanya.

Dari sepatu, kita bertemu┊kaiyuna✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang