[8] Note Book

1.2K 212 25
                                    

Yuna turun dari mobil Jaemin, ia di jemput oleh Jaemin dari tempat les nya.

"Kak, gak masuk dulu??", tanya Yuna.

"Gak, gue masih ada kelas, tadi aja izin dulu bentaran. Jadi nanti gue agak malem pulangnya", jawab Jaemin.

Jaemin pun melambaikan tangannya kepada Yuna, lalu gadis itu membalas lambaiannya.

Yuna pun masuk ke dalam rumahnya. Seingat Yuna, mama dan papa nya pasti masih bekerja seperti biasa.

"Eh, motor siapa itu??", tanya Yuna lirih.

Yuna pun masuk ke dalam rumahnya, ternyata mamanya sudah datang. Namun, siapa cowok yang duduk di seberang mamanya itu?

"Yuna? Kamu udah pulang ternyata", kata Shinhye sambil memeluk anaknya.

"Kirain aku mama belum pulang, tumben", jawab Yuna.

"Kebetulan kerjaan mama udah selesai. Oh iya, tuh ada pacar kamu dateng. Hihihi", Shinhye terkekeh.

Pacar? Woy, ulah sapa nih? Ngaku-ngaku pacar gua. Batin Yuna.

Yuna pun berjalan menghampiri tamu nya. Ternyata Hueningkai. Yuna sempat sebal, ia mengira Hueningkai memang mengaku-ngaku jadi pacarnya. Namun, itu bukan ulah Hueningkai.

"Ehh, gimana ini. Sesama pacar kok diem-dieman??", ujar Shinhye dilanjutkan dengan tawa kecilnya.

"Ish tante, bukan kok. Aku cuma temennya Yuna", kata Hueningkai agak blushing.

"Apaan sih ma? Kasian tau", jawab Yuna.

"Ehehe, ya udah kalian lanjutin aja ya. Tante pamit kebelakang dulu ya?", kata Shinhye kepada Hueningkai, dan di balas anggukan kecil oleh cowok itu.

Hening sesaat, namun Yuna mencoba memberanikan diri untuk bertanya.

"Ada apa kesini? Kenapa lo tau rumah gue?", tanya Yuna.

"Ini, buku catetan lo jatoh. Gue liat alamat lo di dalem buku itu", kata Hueningkai sambil memberikan Note book berwarna biru langit kepada Yuna.

"Hah? Berarti, orang yang tadi siang gue tabrak itu, lo?", tanya Yuna agak kaget, Hueningkai hanya mengangguk.

"Gue kesini langsung soalnya lo di chat gak bales. Di telepon juga gak aktif", kata Hueningkai lalu tersenyum.

Yuna pun mengecek ponselnya, ternyata benda itu tak sengaja berada di airplane mode, pantas saja ia susah menghubungi Jaemin sampai harus ikut menelepon di ponsel temannya.

10 missed call from Hueningkai
5 chat from Hyukai

Hyukai
Yuna

Hyukai
Lu lagi buru-buru??

Hyukai
Tadi lo yg nabrak gue kan??

Hyukai
Buku lo jatoh, ini masih ada di gue

Hyukai
Bukunya ke pake gk?? Takutnya penting, soalnya lo keliatan buru-buru gitu.

Yuna hanya nyengir. Ia merasa bersalah kepada Hueningkai, dan membuat cowok itu repot-repot datang ke rumahnya.

"Ehehe, maaf ya? Gak sengaja handphone gue kepencet mode airplane kayaknya. Gue juga gak tau, hehe maaf ya jadi ngerepotin?", kata Yuna.

"It's okay, kalau ada apa-apa lu bisa hubungin gue kok", Hueningkai tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya.

Ya ampun, ini manusia apa bukan sih? Lucunyaa, pengen gue karungin, hngg. Batin Yuna sambil menatap Hueningkai nanar.

"Eh, ini ada cookies buat lo", kata Yuna tiba-tiba menyambar kotak kecil di atas meja.

"Bener ini cookies?", tanya Hueningkai agak kaget, karena Yuna memberikan benda itu kepadanya secara tiba-tiba.

"Iya, kalo gak salah sih sisa gue bikin kue kemarin, terus iseng di bungkusin gini. Hehe, cobain aja, gak ada racunnya kok", kata Yuna sambil mengisyaratkan tanda 'ok' dengan jarinya.

Hueningkai membuka kotak kecil yang ada di tangannya. Rapi sekali isinya, terlihat cookies itu ada di dalam plastik kecil, dan isinya juga tergolong sedikit, sekitar 4 buah cookies.

Hueningkai melahap 1 buah cookies cokelat itu. Ia terkagum-kagum dengan rasanya yang sangat enak.

"Gimana?", tanya Yuna.

"Hmm, enak!! Manis nya pas! Manis banget! Kayak--",

Yang buat, lanjutnya di dalam hati.

"Hah? Apa?"

"Gak jadi"

Hueningkai tersenyum, malu kalau ia harus jujur bahwa Yuna itu gadis yang cantik, periang, manis.

Entah kenapa dirinya merasa suka kepada Yuna, dan semakin hari rasa sukanya semakin bertambah.

Kalau ia harus jujur, sepertinya belum saatnya. Ia pikir, Yuna dan dirinya juga baru berkenalan dan menjadi teman.

"Oh iya, gue mau pulang dulu ya?", kata Hueningkai.

"Eh iy-iya, pake motor? Kok gue baru tau?"

"Gue baru pake motor kemaren, biasanya juga pake Grab atau naik bus"

"Oh ok, hati-hati ya?"

"Ok thanks, mama lu mana? Gue pamit ya, ga bisa lama-lama", kata Hueningkai sambil menggunakan jaketnya.

"Kayaknya mama lagi ganti baju, ya udah nanti gue bilang", kata Yuna lalu nyengir.

"Dah, sampe ketemu besok", Hueningkai mengacak rambut Yuna sebentar.

Yuna agak kaget dan mendadak speechless seketika karena kontak fisik yang tidak terduga.

Eh? Ap-apa? Apa itu tadi?

Hueningkai yang berjalan ke arah motornya sedang merasakan pipinya mulai memerah.

Ya ampun, kenapa gue ngelakuin itu tadi? Hehe, salah.

Hueningkai pun pergi meninggalkan Yuna sambil melambaikan tangannya sebentar.

Tepat pada hari inilah mereka sama-sama, Salah Tingkah.

Tepat pada hari inilah mereka sama-sama, Salah Tingkah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai gaise..
Partnya pendek ya? Mian-kan :")

Jangan lupa vomentnya gais!
Gak ngurangin kuota kok :)

Love love love!!💛🌟

Dari sepatu, kita bertemu┊kaiyuna✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang