[4] Kiyowo

1.7K 235 16
                                    

Hueningkai sebenarnya sudah bosan dengan dirinya sendiri yang selalu di jadikan tontonan.

Sekarang ia memilih untuk diam di dalam kelas sambil memainkan ponselnya.

"KAI KIYOWO!!"

"KAI KIYOWO!!"

"WOW!! KAI KIYOWO!!"

Kira-kira seperti itulah caption dan teriakan teman-temannya di Insta Story mereka. Tanpa ia sadari, Hueningkai tersenyum.

Namun, ia ingat akan sesuatu. Ada orang yang memerhatikannya dari kelas lain melalui jendela, yang membuat Huening berhenti melakukan gerakannya.

"Heuh, lupain!", kata Huening kepada dirinya sendiri sambil menggelengkan kepalanya.

Sekarang ia lebih memilih untuk mengerjakan tugasnya supaya tidak menumpuk nantinya.

***

Bel pulang pun berbunyi nyaring, semua siswa sangat berantusias menunggu bunyi itu, mereka ingin segera mengistirahatkan badan.

Chaeryeong sudah lebih dahulu pulang, karena sudah ada yang menjemputnya. Yuna akhirnya menunggu di jemput oleh kakaknya di depan sekolah.

Yunacans
Kak!! Lu kemana aja??
Gue udah pulang nih.. jemput :(

Nanajaemin
Gue di jalan, tunggu dulu bentaran.

Yunacans
Ayo dong, lumutan gue :(

Nanajaemin
Emang udh keluar dr tadi?

Yunacans
Iyaaaa, buruan...

Yunacans
Jangan sampe gue tinggal nama disini!

Nanajaemin
Lebay amat sih lu

Yunacans
Makanya jangan lama lo kak

Nanajaemin
Hooh, sabar.

Setelah menunggu Jaemin kurang lebih 10 menit, akhirnya kakaknya pun datang.

"Woy kak! Lama banget!", kata Yuna sambil mengetuk-ngetuk kaca mobil Jaemin.

"Masuk", Jaemin memberitahu.

Yuna pun masuk ke dalam mobil Jaemin dengan muka kusut.

"Napa lu?", tanya Jaemin.

"Efek kelamaan nungguin kakak. Udah lah gue mau tidur ya! Bye.", kata Yuna lalu mencium pipi Jaemin sekilas dan tidur di kursi belakang.

"Bobo aja, kayaknya lu kecapean", kata Jaemin dengan suara lembut sambil mengusap puncak kepala Yuna.

***

"Aku pulang..", kata Hueningkai saat membuka pintu rumahnya.

"Halo? Kok sepi sih?",tanya Hueningkai lirih. Ia akhirnya menutup pintu dan berjalan masuk ke rumahnya.

"BOOM!!!"

"HAHH JAKET GUE IDUP!! EHH IDUP!!", kata Hueningkai tiba-tiba latah. Ahaha, gak kebayang yah?

Lalu tiba-tiba keluarlah suara tawa di balik jaket hidup tadi.

"Ahahahah, ahahahah, haduuuh"

"Apaan sih lo kak?", kata Huening kesal sambil mendorong kakaknya yang berada di dalam jaket.

"Baru tau gue kalau lu itu latah, ahahaha", sekali lagi tawa Irene pecah.

"Enggak! Sok tau aja, baru tadi doang!", jawab Hueningkai dengan muka cemberutnya sambil merapikan peralatan sekolah.

"Uuu, dedek siapa sih ini? Lucu banget uuu, dedeknya Irene gitu looohh", kata Irene sambil mencubit-cubit pipi Hueningkai, buru-buru anak boneka itu menepis tangan kakaknya perlahan.

"Apaan sih, gak mau ah. Gue gak suka sama lu perusak generasi imut kayak gue gini", kata Hueningkai.

"Lo imut juga nurun dari gue kali"

"Terserah ah, gue capek debat", Hueningkai pun meninggalkan Irene dan masuk ke dalam kamarnya.

"Ngambek nih dek??", goda Irene.

"Nggak! Gue lagi bahagia banget, banget, banget!", jawab Huening dengan nada terpaksa.

***

Ini sudah hari terakhir pekan ulangan harian. Setelah hari ini selesai, semua siswa belajar seperti biasa lagi. Setelah itu, minggu depannya mereka sudah melakukan PTS. Memang bulan ini adalah jadwal padat mereka.

Bel 2 kali berbunyi, menandakan ada pengumuman di aula sekolah. Seluruh siswa keluar dari kelas mereka masing-masing.

Kini mereka sudah tahu harus membuka sepatu karena di depan pintu aula di beri tanda 'Alas kaki harap dibuka'.

Yuna dan Chaeryeong masuk ke dalam aula dan duduk di barisan tengah. Setelah semua siswa di pastikan memasuki aula, pemberitahuan pun dimulai.

"Assalamualaikum wr.wb", salam pak Seokjin, kepala sekolah.

"Waalaikumsalam wr.wb", jawab siswa-siswa serempak.

"Baiklah anak-anak, saya mengumpulkan kalian disini karena ada sedikit penguman tentang PTS kalian."
"Nanti perkelasnya akan di bagi beberapa orang untuk disebar ke ruangan-ruangan yang sudah di tentukan", lanjut pak Seokjin.

"Saya akan umumkan. Ini sesuai absen, jadi kalian tinggal mengikuti. Tolong perhatikan baik-baik, lebih baik di catat atau kalian rekam suara saya supaya ingat.", pak Seokjin pun mengumumkan penyebaran siswa untuk PTS nanti.

Yuna berada di ruangan 2.1 alias kelas X IPS 2, sedangkan Chaeryeong berada di ruangan 4.2 alias kelas X IPA 4.

"Yah, kita beda ruang", kata Yuna kepada Chaeryeong.

"Ya gapapa lah, asal sama-sama ngerjain PTS", kata Chaeryeong.

"Ya gapapa lah, asal sama-sama ngerjain PTS", kata Chaeryeong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai gais..
Seneng banget aku tuh update yang ini..

Pengen up lagi, lagi, dan lagiii..

Hahaha, ya sekian yaa..💜
Jangan lupa vomment hehe

Dari sepatu, kita bertemu┊kaiyuna✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang