Membuka lembaran baru tak semudah membalikan telapak tangan.-Zhifa
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Autor Pov
Berbulan- bulan kejadian itu sudah terlewati, kejadian dimana Zhifa memutuskan hubungannya dengan Agam.
Sulit bagi Zhifa untuk melewati itu semua, tapi dia harus bisa karena itu keinginannya. Zhifa dan Agam tetap berhubungan baik sebagai layaknya teman.
Agam pun sepertinya sudah tak ada rasa lagi terhadap Zhifa. Itu semua bisa dilihat dari Agam yang sudah mempunyai pacar.
" kok gua aneh ya? " tanya Emira bingung.
" aneh kenapa? " tanya balik Zhifa.
Mereka kini sedang berjalan menuju perpustakaan.
" setau gua Agam pas masih sama loh deketnya sama Adlia kan? Kok malah jadiannya sama Diva sih? " Emira.
" yah mana gua tau, kok nanya ke gua? " ucap Zhifa agak risih.
" kan siapa tau loh tau gitu" ucap Emira yang menggoda Zhifa.
" apaan sih Mi ? Ga jelas loh " Zhifa.
Zhifa berjalan cepat meninggalkan Emira yang masih saja menggodanya.
Emira pun mengejar Zhifa.
Sekarang waktu sudah menunjukan jam 14.00 waktunya murid SMA di sekolah ini dibubarkan.
Zhifa berjalan menuju gerbang bersama Emira.
Drett drettt drettt
Zhifa meraih ponselnya di kantong rok hitamnya.
" iya assalamualaikum " sapa Zhifa di telpon.
" waalaikumsalam " jawab seseorang di sebrang telpon.
" ada apa kak? " tanya zhifa.
" kamu pulang bareng kakak yah, aku udah di depan sekolah kamu" ucap Mia, kakak sepupu zhifa.
" iya kak. Aku kesana" ucap Zhifa.
Setelah mengucapkan salam Zhifa menutup telponnya.
" gua duluan ya Mi " pamit Zhifa ke Emira.
" iya Zhi " ucap Emira.
Zhifa pun berjalan ke gerbang. Mencari kakak sepupunya.
Itu dia. Ucap Zhifa dalam hati. Dan menghampirinya.
" Ayo naik" ajak Mia setelah Zhifa sampai.
" iya kak" lalu Zhifa meraih helm yang di berikan Mia dan duduk di atas motor.
Mereka menuju rumah Zhifa.
Setelah sampai di depan rumah Zhifa. Mereka turun dari sepeda motor milik Mia.
" ayok kak masuk dulu" tawar Zhifa.
" ga usah Zhi" tolak Mia.
" kenapa kak? " tanya Zhifa heran.
" aku cuman mau ngajakin kamu Wisata Ziarah" Ucap Mia.
" Ziarah? Kemana kak? " Zhifa.
" ke makam Dalem Aria Wiratanudatar" Mia.
" cianjur? " tanya Zhifa .
Mia pun mengangguk.
" boleh juga, tapi kapan? Aku kan sekolah kak." Zhifa.
" besok libur kan? " Mia.
" jadi besok? Kok ngedadak banget sih" protes Zhifa.
" mau ikut apa engga? " tanya Mia menegaskan.
" yah mau lah" ucap Zhifa tersenyum yang menampakan giginya.
" oke, besok pagi jam 6 aku jemput"
" iya kak"
Setelah Mia pulang Zhifa masuk ke dalam rumahnya.
Dia ngucapkan salam ke Mama nya yang sedang duduk di sofa. Zhifa meminta izin untuk esok ikut Mia.
" besok? " tanya Mama Zhifa.
Zhifa mengangguk.
" ywdh kamu boleh pergi, sekarang siap-siap apa yang harus di bawa" ucap Shana.
" oke" Zhifa.
Zhifa pun masuk ke kamarnya dan mempersiapkan untuk besok.
" besok akan menjadi hari yang melelahkan " ucap Zhifa sambil tersenyum. Lalu melanjutkan membereskan keperluan untuk hari esok.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
@j.selll
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon and Sun
Teen FictionBulan dan Matahari tak akan pernah bersama Seharusnya saya sadar, bahwa kamu dan saya tak akan pernah bersama selamanya - Zhifa Anelia Bersama mu memang menyenangkan tapi aku harus pergi - Mahesa Azis