Klo sombong tuh buang duit bukan buang muka-M&S
Happy Reading
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Bel istirahat sudah berbunyi. Aku dan Emira pun pergi ke kantin untuk makan.
" ayo zhi cepet jalannya " ajak Emira yang menarik- narik lenganku.
" iya iya " ucapku dan mempercepat langkah.
" zhifa " panggil seseorang. Dan aku pun menoleh ke belakang.
Agam? Ada apa dia manggil aku?
" iya ada apa? " tanyaku ke Agam.
" boleh kita bicara sebentar?" Tanya Agam.
" iya boleh " jawab ku mengangguk.
" aku tunggu di taman sekolah ya" ucap Agam dan langsung pergi menuju taman.
" Em gua pergi nemuin Agam dulu ya, loh makan duluan aja nanti gua nyusul" ucapku ke Emira.
" oke " jawab Emira sambil tersenyum curiga.
" awas nanti gagal move on " tambahnya.
" ih apa sih" ucap ku dan langsung menyusul Agam.
Aku menyusul Agam ke Taman. Lalu menghampirinya yang sedang duduk disalah satu bangku taman.
"Haii " sapaku ke Agam.
" hai juga, duduk zhi " tawar Agam.
Lalu aku duduk di samping Agam. Selama beberapa menit kami hanya diam saja. Sibuk dengan pikiran sendiri.
" ada apa gam ? " aku membuka suara.
" kamu serius sama keputusan kamu? " tanya Agam kepada ku dengan wajah serius.
Aku menggangguk. Dan tersenyum.
" baiklah aku terima. Kamu baik- baik ya. Aku bakal nunggu kamu siapa tau kamu berubah pikiran kan? " ucap Agam.
" hehehe " aku hanya tertawa kikuk.
" walaupun kita ga sama-sama lagi kita tetep temenan kan? " tanya Agam.
" iya, aku juga ga mau musuhan sama kamu, gimana pun kamu pernah buat aku bahagia" jawab ku sambil tersenyum tulus.
" oke klo gitu aku pergi dulu" ucap Agam.
Lalu dia berdiri, tersenyum padaku dan pergi meninggalkan ku sendirian di Taman.
Aku berjalan menuju kantin untuk menemui Emira.
" maaf lama" ucap ku dan duduk di samping Emira yang sedang memakan siomaynya.
"Iya gapapa" Emira.
" siomay gua mana?" Tanya ku ke Emira. Karena di meja kita hanya ada 1 mangkok siomay dan itupun sedang di makan Emira.
" punya loh lagi di proses tunggu aja" Ucap Emira.
" okey "
Sambil menunggu aku memainkan hp ku. Melihat- lihat instagram.
Foto apaan ini? Malem? Ahhh bodo amatt. Ucap ku dalam hati.
" kenapa? " tanya Emira yang melihat raut wajah ku yang kesal.
" eh gapapa" senyumku.
" ah males luh mah gitu " Emira.
" gitu gimana? " tanya ku.
" hemm ga jadi deh" ucap Emira.
" nikah ga jadi loh " ucapku becanda.
" atuh nikah lagi lah " ucap Emira sambil tertawa.
Saya suka berada di samping Emira dia selalu membuat aku tertawa yah walau kadang aku suka kesel.
" yah ampun itu ade emeshh sok iye banget sih" tunjuk Emira ke arah meja paling pojok.
Aku menoleh. Iya disana terdapat sekelompok adek kelas kami. Tapi entah kenapa kami merasa mereka yang kakak kelas? Ya sudah lah tidak usah di bahas.
" iya emng" balas ku ke Emira.
Aku memakan siomay ku yang sudah datang. Dan menatap sekeliling.
Perempuan itu, berwajah cantik tapi entah bagaimana hatinya. Seperti wajahnya kah? Atau berbanding balik dengan wajahnya? Intinya aku tidak nyukai dia.
Dia menoleh ke arah ku tanpa senyuman. Aku menatapnya dalam. Lalu dia membuang muka.
Sombong. Klo sombong tuh buang duit bukan buang muka.
" udah selesai? Ayo balik ke kelas" ajak Emira.
" ayo "
Aku dan Emira pergi meninggalkan kantin dan menuju kelas.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Ig : @j.selll
Fb : jeonnie
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon and Sun
Novela JuvenilBulan dan Matahari tak akan pernah bersama Seharusnya saya sadar, bahwa kamu dan saya tak akan pernah bersama selamanya - Zhifa Anelia Bersama mu memang menyenangkan tapi aku harus pergi - Mahesa Azis