Tumbuhnya perasaan yang tak seharusnya tumbuh
-Zhifa
Happy reading guys!!
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Setelah melakukan doa di dalam semua peserta masuk lagi ke dalam bus dan melanjutkan ke tujuan akhir.
Di dalam bus pun suasananya hening, mungkin mereka semua lelah.
Dan waktu pun sudah sore.
Zhifa sudah mulai pusing dan mual.
" kamu kenapa Zhi? " tanya Mia yang melihat wajah pucat Zhifa.
" gapapa kak, cuman sedikit pusing sama mual doang" ucap Zhifa berusaha kuat.
" ywdh kamu tiduran aja, sinih " ucap Mia yang menawarkan bahu nya.
" makasih kak " Zhifa pun bersandar di bahu Mia.
" Zhifa kenapa? " tanya Alwi yang lewat. Ia ingin mengambil air mineral di bus bagian depan.
" dia mual " ucap Mia.
" oh gitu, ywdh tiduran aja zhi " Ucap Alwi.
Zhifa tidak menjawab, ia merasa pusing makanya ia lebih memilih diam.
" orang lagi tidur ga usah di ajak ngomong" ucap Mia ke Alwi.
" iya iya " Alwi.
Alwi pun pergi dan mengambil Air Mineral lalu kembali lagi ke tempat duduknya.
" Zhifa kenapa wi? " tanya Mahesa saat Alwi kembali duduk.
" dia mual " jawab Alwi, membuka Airnya dan meminumnya.
" parah banget ya? " tanya Mahesa lagi.
" ga tau " jawab Alwi. Ia menutup botol airnya.
Mahesa terdiam.
" mau nanya lagi gak? " ucap Alwi.
" engga " Mahesa.
"Oke "
Alwi pun mencari posisi yang nyaman dan memejamkan matanya.
Mahesa pun ikut mencari posisi nyaman dan memejamkan matanya.
♡♡♡
Hari pun sudah gelap, dan akhirnya pun mereka sampai di tujuan terakhir. Bogor.
Mereka semua turun dan langsung menuju ke dalam.
Semua berkumpul di Masjid terlebih dahulu untuk melaksanakan sholat magrib.
Lalu mereka semua pergi ke Makam dengan berjalan kaki. Karena lokasi tersebut tidak begitu jauh.
Zhifa tidak ikut kesana. Dia lebih memilih menunggu di masjid. Karena dia masih merasa pusing.
Setelah sampai peserta yang lain termasuk Mahesa dan kawan- kawan mengambil tempat duduk.
Mahesa melihat sekeliling.
Di mana dia? Ucap Mahesa dalam hati.
Baru saja Mahesa ingin menanyakan ke Alwi tetapi panitia sudah memulai doa bersama.
Mahesa pun diam dan mengikuti.
Setelah selesai mereka semua kembali ke masjid.
Di sini banyak yang berjualan. Dari maka itu mereka beristirahat dan makan dulu sebelum melanjutkan perjalanan pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon and Sun
Teen FictionBulan dan Matahari tak akan pernah bersama Seharusnya saya sadar, bahwa kamu dan saya tak akan pernah bersama selamanya - Zhifa Anelia Bersama mu memang menyenangkan tapi aku harus pergi - Mahesa Azis