Gimana dia mau suka ke loh? Lu nya aja gitu :v
-Alwi
Happy reading!!
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Jam sudah menunjukan jam 2 siang tapi mereka masih dalam perjalanan. Banyak dari mereka memilih tidur. Dan ada pula yang memilih mengobrol seperti bagian bus paling belakang.
" duh gusti ini kapan sampenya? " ucap Alwi sambil melihat jam.
" sabar dong" ucap yang lain.
" lagian noh udah jam 2 tapi belom sampe" protes Alwi.
" ya iyalah, berangkat jam 9 trus tadi berenti sholat dzuhur dulu, jadi wajar aja blom sampe. " terang kak yuda.
" pake acara macet lagi" ucap Alwi gusar.
" lu kenapa sih? " tanya Bagas.
" pegel ane duduk mulu" jawab Alwi.
" tinggal berdiri apa susahnya " ucap kak yuda. Pemuda yang paling dewasa di antara mereka.
" hehe iya kak " jawab Alwi.
Alwi pun berdiri dan melihat keadaan dalam bus.
" hesa Zhifa noh " ucap Alwi ke Mahesa.
Mahesa hanya tersenyum.
" lu kenal Zhifa? " tanya fiqri ke Mahesa.
" engga " jawab Mahesa santai.
" kok tadi Alwi bilang Zhifa ke loh? " tanya Fiqri lagi.
"Yah itu mh nanya nya ke Alwi " ucap Mahesa.
Fiqri masih belum puas dengan jawaban Mahesa. Ia baru saja ingin menanyakannya lagi tetapi Mahesa lebih dulu bertanya kepadanya.
" emang Zhifa orangnya kaya gimana sih? " tanya Mahesa ke Fiqri.
Fiqri terdiam. ngapain dia nanyain Zhifa orangnya kaya gimana? Ucap nya dalam hati.
" yah gitu " jawab Fiqri.
" gitu gimana? " tanya Mahesa lagi yang semakin penasaran.
" dia tuh orangnya gitu suka php, pokonya banyak lah yang jelek- jeleknya" ucap Fiqri.
" kok lu ngejelek- jelekin Zhifa sih? " ucap Alwi yang tak terima.
" yah emang gitu kan? " tanya Fiqri ke Alwi.
" klo dendam karena di tolak ga usah gitu Fiq." Ucap Alwi.
Fiqri terdiam. Menahan rasa kesal terhadap Alwi.
Mahesa pun bingung. Lalu dia hanya diam saja. Tidak mau melanjukan pertanyaannya karena takut situasi makin panas.
" udah udah ga usah di bahas lagi " ucap Mahesa kepada keduanya.
Fiqri dan Alwi pun duduk dengan tenang kembali.
Lalu Alwi mengirim pesan WhatsApp ke Mahesa.
Mahesa membalas pesannya. Untuk saat ini dia akan diam. Tapi dia akan menanyakannya lagi lain waktu.
" woy ayo turun " Ucap Bagas.
" oh udah sampe? " tanya Mahesa kebingungan.
" ngelamun mulu sih " ucap Bagas lalu keluar dari bus.
Mahesa dan yang lainnya pun keluar dari bus.
Sekarang sudah sampai di tujuan pertama. Mereka pun berkumpul untuk mendengarkan intruksi dari panitia.
Disaat itu pula Mahesa melihat Zhifa.
Gadis itu tidak ikut kumpul. Ia sedang duduk di bangku kayu di bawah pohon dekat sana.
Kayanya dia mual pikir Mahesa dalam hati.
Mahesa pun menghampirinya.
setelah sampai Mahesa menyodorkan sebotol air mineral ke Zhifa.
" minum ini " ucap Mahesa.
" terima kasih" ucap Zhifa dan menerima air tersebut.
Ia membuka lalu meminumnya.
Hening sejenak. Mereka sibuk dengan pikirannya masing- masing.
" masih mual? " tanya Mahesa memecahkan keheningan.
" udah mendingan " jawab Zhifa tersenyum.
" kamu sakit? " tanya Mahesa lagi.
" engga, aku memang suka ga kuat klo perjalanan jauh kaya gini" Zhifa.
" oh gitu " Mahesa.
Zhifa mengangguk.
" ayo kesana, orang- orang udah mau masuk, ntar ketinggalan lagi " ajak Mahesa.
Zhifa pun berdiri. Lalu mereka berdua berjalan menghampiri peserta ziarah yang lain.
Dan mereka pun berpisah. Mahesa yang menghampiri teman- temannya. Dan Zhifa yang menemui Mia.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Jangan lupa vote and coment guys! :)
@j.selll
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon and Sun
Teen FictionBulan dan Matahari tak akan pernah bersama Seharusnya saya sadar, bahwa kamu dan saya tak akan pernah bersama selamanya - Zhifa Anelia Bersama mu memang menyenangkan tapi aku harus pergi - Mahesa Azis