Kukira kamu akan menetap. Ternyata hanya menatap :)
Happy reading :*
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Zhifa tidak bisa menahan senyumnya hari ini. Semalam sungguh sangat menyenangkan. Ia suka saat bersama Mahesa. Setelah mereka makan dan berkeliling taman. Ponsel Mahesa berdering. Raut wajah Mahesa biasa saja. Tapi Zhifa tidak tau ada sedikit khawatiran di sana. Lalu setelah itu Mahesa mengantar Zhifa pulang dan pamit pergi.
Ia sekarang sedang berjalan menyusuri koridor sekolah. Masih sepi, Pikirnya. Tentu saja sekarang masih terlalu pagi. Tapi Zhifa terlihat semangat. Dan Raila lah yang menjadi korbannya. Karena harus datang lebih awal.
Setelah masuk ke kelas, Zhifa hanya menaruh tasnya dan berbalik keluar kelas. Ia duduk di pembatas sisi lapangan. Kepalanya menengok kanan kiri. Tetap masih sepi. Hanya ada beberapa siswa dan siswi yang lewat.
"Zhi " panggil seorang.
Zhifa mendongak. Ah rupanya Bara.
" Iya apa Bar ? "
Bara tidak menjawab. Dia hanya tersenyum. Senyuman yang mungkin memiliki arti.
^^^
"Lu ga apa-apa kan rah? " Ucap Mahesa dengan sedikit khawatir. Mendengar nada itu Rahma, perempuan yang Mahesa temui saat ini tersenyum. " Aku ga apa apa"
Mahesa menyadari khawatirannya. Walaupun ia masih kecewa dengan perempuan ini tapi ia tetap khawatir saat Rahma tiba-tiba menelpon dan bilang bahwa ia tersesat dan mobil yang ia pakai bocor.
" Kenapa lama ? " Tanya Rahma yang memperhatikan Mahesa sedang mengecek ban mobilnya itu.
Mahesa diam.
Rahma menghela nafas. Mengapa Mahesa bisa menjadi dingin seperti ini ? Dulu, saat bersamanya Mahesa sangat hangat terhadapnya.
" Hesa aku perlu bicara sama kamu " ucap Rahma menatap Mahesa.
Mahesa mengalihkan pandangannya. Ia juga menatap Rahma. Rahma pikir ini saat yang tepat untuk membujuk Mahesa kembali.
" Bannya ga terlalu parah. Aku udah suruh bengkel ke sini. Tinggal tunggu aja bentar lagi sampe " jelas Mahesa.
Rahma terlihat kecewa. Bukan itu yang ingin dia bicarakan.
" Hesa aku serius " Rahma.
" Kamu perlu bicara apa lagi? " Tanya Mahesa datar.
" Aku mau kita yang kaya dulu " ucap Rahma meraih lengan Mahesa.
" Aku ga tau Rah " jawab Mahesa.
" Kita punya waktu. Seenggaknya kita coba selama aku disini. Kita coba perbaiki ya. Kamu mau kan temenin aku disini? Cuman 2 Minggu kok " ucap Rahma dengan penuh harap.
Mahesa diam. Ia sibuk berpikir. Apa yang harus ia lakukan. Jujur saja ia sangat kecewa dengan berbuatan Rahma saat itu. Tapi ia tidak bisa menolak permintaan gadis ini. Bagaimana ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon and Sun
Novela JuvenilBulan dan Matahari tak akan pernah bersama Seharusnya saya sadar, bahwa kamu dan saya tak akan pernah bersama selamanya - Zhifa Anelia Bersama mu memang menyenangkan tapi aku harus pergi - Mahesa Azis