Areta berpikir bagaimana caranya untuk memanjat gerbang yang tinggi itu? Pasti dibenak kalian muncul pertanyaan 'kenapa nggak dibuka aja gerbangnya? Terus keluar. Gampang kan?'
Itu tak mudah bagi Areta karena ia tak memiliki kunci dari gembok yang menggantung di pagar tersebut. Areta melihat tangga. Sudah tau kan apa yang akan Areta lakukan selanjutnya?
Areta mengambil tangga tersebut dan menaruhnya di tubuh pagar itu. Lalu, Areta menaikinya. Areta baru sadar. Jika ada yang melihat tangga ini bagaimana? Tentu tidak baik, kan? Areta membatalkan niatnya itu dan turun kembali. Ditaruhnya kembali tangga tersebut di tempat sebelumnya.
Areta memikirkan cara lain untuk bisa melewati pagar tersebut. Oh iya, pohon mangga yang tadi kan beberapa rantingnya ada yang mengarah ke luar tembok. Areta mulai memanjat pohon mangga itu lagi.
Sekarang ia berada di atas tembok dan hanya lompat saja untuk turun ke bawah. Areta tak berani. Temboknya lumayan tinggi. Ya sudah, ia turun perlahan lahan saja. Lagipula kalau dia langsung lompat, maka akan ada suara yang berisik dari hentakannya.
Ia memutuskan untuk turun perlahan lahan saja. Tak ada pilihan lain. Setelah sampai di bawah, Areta merasa lega. Akhirnya, ia bisa lolos juga dari penjara Tante Ina.
Areta mulai jalan tak tentu arah. Ia keluar hanya untuk menenangkan pikirannya. Jadi, kalau ia berjalan jalan sebentar juga sudah pulang lagi. Tapi entah kenapa, rasanya Areta tidak mau pulang lagi. Malam malam begini Areta akan kemana?
Sepertinya ada seseorang yang mengikuti Areta. Ia mulai parno. Dilihatnya ke belakang tapi tidak ada siapa siapa. Areta bergidik ngeri. Baru kali ini ia merasakan hal itu. Sebelumnya, ia tak pernah. Meski sering kabur seperti ini.
Orang tersebut masih mengikuti Areta diam diam. Ya tuhan! Tolong selamatkanlah aku mohon Areta yang sedang ketakutan.
Setelah berjalan begitu lama, Areta menemukan sebuah penerangan. Ada lampu jalan disana. Setidaknya sekarang sudah tak gelap lagi. Tapi tetap saja Areta merasa takut.
Tak sanggup. Areta memutuskan untuk pulang lagi ke penjara Tante Areta. Areta berlari sekencang kencangnya. Seperti penjahat yang baru saja mencuri berlian.
Saat sudah sampai di tembok yang membantunya ia keluar tadi, Areta bingung bagaimana caranya memanjat tembok setinggi itu?
Ada pria yang memakai hoodie hitam disana. Siapakah dia? Sayangnya wajahnya tertutup masker dan kaca mata hitam yang bertengger di hidungnya.
Pria itu berdecak 3 kali. Entah apa maksudnya.
"Ngapain cewek keluar malam malam? Lo mau nyuri ya?" tanya pria ber-hoodie hitam tersebut. Areta kaget. Baru kali ini ia ketahuan kabur dari rumah. Et tunggu, apa benar pria ini tau kalau Areta kabur dari rumah?
"Bantuin gue plis. Gue harus ke kamar sekarang." pinta Areta.
"Lo manusia serigala ya? Ngapain keluar malam malam?" Areta malah di tuduh yang tidak tidak. Sungguh menyebalkan. Karena Areta harus berdebat dengan pria ini. Bisakah pria ini langsung membantunya tanpa sepatah kata pun? Nyatanya tidak.
"Plis ya, jangan banyak ngomong. Gue buru buru." Areta memohon lagi dengan memasang wajah super imutnya. Jarang sekali Areta melakukannya. Areta akan melakukan hal itu kepada kakaknya saja.
"Kalau lo nggak bermaksud jahat, okelah gue bantu." wajah pria itu benar benar sangat rahasia. Apakah pria yang berada di dekat Areta ini siluman? Bisa saja kan beberapa bagian di wajahnya terdapat sisik ular atau sisik ikan. Mengerikan.
Areta membuang jauh jauh pikiran buruknya terhadap pria itu. Yang terpenting, pria itu sudah mau membantunya.
"Gue baik kok."
"Gue nggak nanya kabar lo." lah iya juga ya. Pria itu kan tidak bertanya kabarnya.
"Maksud gue, gue nggak jahat." jelas Areta.
"Oke, gue bakalan bantu lo." Areta merasa senang dengan kalimat yang dikatakan pria ber-hoodie hitam tersebut.
"Gimana caranya?"
"Gampang. Asal lo nggak berprasangka buruk sama gue dan juga hilangkan pikiran negatif lo sama gue." Areta menyetujuinya begitu saja tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi nanti.
***
Kalian pasti tau lah caranya
Tapi, siapa cowok ber-hoodie hitam itu?
A. Arel
B. Roy
C. Bagas
D. Harry
E. Tokoh baru
Penasaran?
Aku nggak tau pasti jawabannya bakal ada di part berapa. Intinya masih jauh.
Thank you for reading and vote
By : Nadya Ashfa
Follow ig ku juga yaa @nadya_ashfa
KAMU SEDANG MEMBACA
WISH (Harapan)
Teen FictionSemua harapan Areta dikekang. Hanya ada satu yang tersisa. Ia tidak mau sisa harapan itu dihancurkan. Namun, takdir berkata lain. Harapan Areta hanyalah khayalan semata. Semua harapannya hancur berkeping berkeping keping dan tak ada yang utuh sediki...