15. Pulang bareng (with Aryan)

14 3 1
                                    

"Lo ngapain di tengah jalan, Ret?" tanya Roy. Tentu saja Areta kaget. Di dalam mobil itu terdapat Roy dan Harry.

"Ini mobil lo, Ry? Bilangin ke supir lo nih, kalau berkendara itu hati hati." Areta tidak tau kalau supir yang ia maksud adalah Aryan Gufraz Prada.

"Gue nggak bawa supir. Dia temen gue. Aryan. Si penyanyi yang lagi top di sekolah." kenyataan apalagi ini? Areta malu karena sudah menjelekkan Aryan tadi. Bahkan sampai mengumpatinya.

"A... Ar...yan?" Areta malah gugup sendiri.

"Iya, gue Aryan. Cepet naik!" kali ini Aryan membuka suaranya. Sangat jutek, dingin, dan pelit senyum. Apa salahnya tersenyum sedikit saja? Et jangan, nanti malah senyuman serem lagi.

"CEPET!!" Aryan tampaknya sudah mulai marah.

"Gue maunya di depan. Gue suka mabok kalo di belakang." modus Areta yang kesekian kalinya.

"Udah, Ry. Lo ngalah." ucap Roy kepada Harry yang menempati kursi di depan sebelah Aryan. Harry juga mengalah. Toh Areta nggak akan lama duduk di situ.

Areta senyum senyum sendiri. Entah kenapa kecelakaan kali ini membuatnya senang. Ia mulai mengetahui tentang Aryan.

"Kenapa lo? Kesambet jin apa lagi?" senyuman Areta memudar saat mendengar kalimat yang Harry ucapkan barusan.

"Jin-nya Aladdin." sahut Roy.

"Jin-nya Aladdin mah udah bersarang di tubuh gue." Harry mengakuinya.

"Tumben ngaku lo?" Areta ikut berbicara.

Tapi Aryan? Seperti es di Benua Antartika. Sangat dingin, bahkan ia tak tersenyum meski Areta, Harry, dan Roy tertawa di dalam mobil.

"Alamat?" tanyanya.

"Astagfirullah, sangking kaya-nya nih orang sampe ngomong aja pelit. Tapi kok mau ya, nyanyi panjang panjang?" sindir Areta.

"Alamat atau gue turunin di sini?!" ancam Aryan. Kalau sudah di ancam begini, Areta hanya bisa menurut. Akhirnya dia mengarahkan Aryan agar tiba di rumahnya.

***

Saat sudah sampai di depan rumah Tante Ina, Areta langsung turun dan Harry pindah duduk di depan lagi. Areta belum mengatakan apapun dan Aryan segera melajukan mobilnya meninggalkan Areta.

Areta masuk ke dalam rumah dengan wajah yang berseri seri.

"Bagas lagi?" tanya Arel yang entah sejak kapan sudah sampai di rumah.

"Lo udah sampai? Kok cepet?" Areta tampak bingung untuk menjawab pertanyaan Arel. Ia memutuskan untuk bertanya balik saja.

"Kan gue naik motor. Jawab pertanyaan gue sekarang. Tadi pulang bareng siapa?"

Areta tak bisa mencari alasan lain. Ia pasrah dan menjawab pertanyaan Arel dengan jawaban yang paling jujur.

"Gue pulang bareng Aryan, Roy, sama Harry."

Arel menanggapinya dengan ber-oh saja.

Karena sudah menjawab pertanyaan Arel, Areta memutuskan untuk pergi ke kamar dan membersihkan dirinya lalu tidur. Ia ingin tidur cepat malam ini.

Ia berharap semoga besok adalah hari yang baik bagi semua orang. Terlebih, semoga Areta dan Aryan di pertemukan kembali.

Dan Aryan? Semoga dirinya tidak menabrak orang di jalan lagi. Tapi ia bingung, kenapa cewek ini tidak mengenalnya? Padahal ia adalah penyanyi terkenal yang bahkan pernah bernyanyi di panggung yang tempatnya berada di Amerika.

Ck! Kenapa gue malah mikirin ini? Batinnya.

Kisah Aryan dan Areta baru saja di mulai dan semoga tidak berakhir seperti kisah Areta dan Bagas. Awalnya sama sama celaka tapi akhirnya? Tak ada yang tau. Hanya takdir.

***

Awalnya, karakter Aryan ini adalah Karakter idolaku.
Dia kalau foto jarang senyum tapi tetap handsome.

Thank you for reading and vote

By : Nadya Ashfa
Ig : @nadya_ashfa

WISH (Harapan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang