36. Rindu

1K 234 25
                                    


Sooyoung tidak tahu harus bahagia atau sedih. Dalam satu waktu, rencana pernikahan yang dia idamkan bersama Sungjae berjalan lancar. Diam-diam, sambil menunggu waktu yang tepat untuk menikah karena masih takut dengan karma kakaknya, mereka menyiapkan pernikahan. Dan saat ini persiapannya mencapai 50 persen. Dia bahagia untuk itu.

Tapi, belakangan, Chanyeol kembali terlihat uring-uringan. Bahkan lebih parah. Sebulan ini laki-laki itu banyak menghabiskan di balkon rumah hanya untuk mnenghisap rokok. Kalau tidak begitu, dia akan pergi ke gudang penyimpanan wine untuk meneguk beberapa gelas. Chanyeol terlihat sangat berantakan. Tapi paling tidak itu membuatnya lega. Karena artinya, karma dari sikapnya selama ini datang tidak untuk Sooyoung. Melainkan untuk Chanyeol sendiri.

Sooyoung sekarang sedang menatap heran Chanyeol yang duduk dengan setelan rapi dan wangi parfum yang semerbak. Dia jadi curiga kalau sekarang Seungwan berubah pikirkan. Meminta Chanyeol kembali dan membicarakan segala sesuatu yang membuat mereka resah. Sooyoung berharap demikian.

Bagaimanapun, kesulitan yang dialami Chanyeol amat sangat tidak tepat. Laki-laki itu pernah ditinggalkan. Sekarang, setelah berusaha melakukan penjajakan dengan wanita malam berkali-kali dan menemukan Seungwan, Chanyeol akan mengalami kehilangan lagi. Sooyoung tidak mau melihat Chanyeol lebih buruk dari tiga tahun ini. Tidak lagi.

Masih dalam mode diam, Sooyoung melihat salah satu asisten rumah tangga mereka menyeret dua koper besar dari kamar Chanyeol. Kedua alis Sooyoung bertaut. Terakhir koper itu keluar ketika Chanyeol mengatakan dia akan pindah ke sebuah apartemen yang juga ditempat Seungwan. Sekarang, apa lelaki itu sedang berusaha dengan cara yang sudah dia gunakan?

"Kakak mau kemana?" Tanya Sooyoung yang tidak bisa menahan rasa penasarannya.

Chanyeol mengendikkan kedua bahunya. Dia ingin menyembunyikan kepergiannya kali ini. Seperti apa yang dikatakan Seungwan padanya. Menghilang. Bukan, dia tidak akan menyerah. Apapun yang terjadi. Sekalipun Seungwan memutuskan menikah dengan Yoongi. Dia tidak akan menyerah.

Hanya saja, sekarang, bertepatan dengan permintaan Seungwan, Chanyeol memiliki kesempatan untuk membuka bisnis di negara lain. Dalam kurun waktu beberapa bulan dia akan menghabiskan waktunya di sana. Bukan untuk melupakan Seungwan. Dia hanya ingin berusaha untuk membiasakan diri. Bahwa berharap adalah suatu hal yang beriringan dengan patah hati.

"Nanti juga tahu," kata Chanyeol.

"Nanti kapan?" Sooyoung tidak mau menyerah. Dia masih bersikukuh mendapatkan jawaban dari Chanyeol soal kepergiannya kali ini. "Bukan gara-gara Seungwan kan? Ini sebentar saja atau selamanya atau gimana? Terus kantor siapa yang urus?"

"Satu-satu kenapa sih Soo. Aku mau makan dulu, baru kita ngobrol. Sebentar ya, jangan rusak pagi yang aku rencanakan indah ini. Oke?"

Sooyoung semakin curiga ketika Chanyeol membuka ponselnya sesaat benda pipih itu itu berdering. Laki-laki itu tersenyum, lalu berhenti menyuapkan sepotong roti ke mulutnya. Memilih membalas pesan yang datang. Sooyoung yakin kalau Seungwan masih belum memaafkan Chanyeol. Jadi dia memastikan jika pesan itu bukan datang dari Seungwan. Jadi dari siapa?

Chanyeol meletakkan ponselnya. Dia selesai makan. Mendorong pelan piring yang dia gunakan tadi. Kemudian dia menatap Sooyoung. "Untuk pertanyaan pertama. Aku kemana?" Chanyeol mengulum senyumnya sangat lebar, tatapannya tertunduk seperti sedang memikirkan sesuatu yang menggelikan. "Jepang. Seorang investor untuk perusahaan memintaku mengembangkan siistemnya di sana. ini kesempatan bagus untuk mengembangkan reputasi kami. Jadi aku memutuskan untuk sepakat tinggal sementara di sana."

Laki-laki dengan rambut coklat gelap itu meneguk kopi hitam yang baru saja diserahkan oleh asisten rumah tangganya yang lain. "Untuk pertanyaan yang kedua. Waktunya kebetulan bersamaan dengan Seungwan minta aku pergi dari hidup dia. Aku nggak nyerah, kalau kamu khawatir tentang itu. Aku cuma memberi dia waktu, kalau dia juga butuh aku. Aku tahu dia butuh aku suatu hari nanti. Entah itu soal kerjaan atau soal perasaan dia. Dan saat itu aku akan berusaha menggapai dia lagi. Karena dia yang minta," Chanyeol sebenarnya berat mengatakan kalimat tersebut. Karena dia sendiri tidak bisa memastikan kapan Seungwan akan membutuhkannya dan memintanya bertemu.

100 Days Of Internship ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang