100 Days Of Internship ✔

25. Kalah

Setelah hari itu, Chanyeol harus menahan semuanya. Dia tidak suka ditolak berkali-kali. Dan Seungwan benar-benar special. Chanyeol tidak ingat berapa kali Seungwan menolaknya. Tapi dia bersikukuh untuk tetap berada di sekitar Seungwan. Bahkan dia tidak lelah ketika Seungwan berjalan menghindarinya. Hanya untuk menjaga imagenya sebagai seorang kekasih dari Min Yoongi.

Chanyeol tidak akan pernah peduli dengan apapun yang dilakukan perempuan itu asal mereka masih bisa bersama. Chanyeol bahkan tidak pernah merasa pusing jika semua orang mengatakan jika Seungwan adalah perempuan murahan karena menyampakkan Yoongi untuknya. Chanyeol sudah berhenti mendengarkan apa kata orang. Jauh sejak dia mundur dari kehidupan Krystal yang menikah dengan sahabatnya.

Tapi kali ini berbeda. Chanyeol harus menahan keinginannya untuk mengekor kemanapun Seungwan pergi. Berterimakasihlah kepada Sooyoung yang terus menerus memberikannya saran. Bahwa jangan terlalu terlihat murah di hadapan perempuan itu. Dengan menahan diri, Sooyoung bisa yakin bahwa Seungwan nantinya akan menyadari kalau Chanyeol adalah laki-laki yang pas.

Jadi sekarang laki-laki itu terpaksa untuk tidak bekerja selama beberapa waktu untuk benar-benar menghindar dari Seungwan. Sebegitu totalitasnya. Dia tidak bisa membayangkan jika Seungwan ternyata tetap tidak akan jatuh ke dalam pelukannya. Dia sudah menahan perasaan rindu yang menggebu-gebu, jika Seungwan tidak berakhir dengannya. Tamat sudah hidup Chanyeol.

Sementara Sooyoung yang duduk di hadapan Chanyeol hanya menggeleng pasrah. Dia jadi ikut berharap kalau Seungwan bisa mengalah lebih cepat. Dia tidak tahan dengan Chanyeol yang rewel. Sedikit-sedikit pasti bertanya, Seungwan sedang apa. Atau sedikit-sedikit dia akan mencari tahu apa yang dirasakan Seungwan melalui media sosialnya.

Sooyoung sudah bilang berulang kali kalau Chanyeol harus benar-benar menghilang dari hidup Seungwan. Biarkan perempuan itu berpikir dan memutuskan dengan sendirinya pada siapa nantinya hatinya berlabuh. Kalau Chanyeol terus terusan seperti ini, Sooyoung yakin seribu persen kalau Seungwan justru akan menjauhi kakak laki-lakinya.

Akhirnya Chanyeol sekarang berakhir menyedihkan. Di sisi lain dia ingin Seungwan yang berlari ke arahnya. Sisi lain, dia merindukan sosok perempuan tercantik yang pernah dia temui. Baru kali ini, satu jam seperti satu tahun lamanya. Baru kali ini Chanyeol merasa kalau dia bisa mati secepatnya hanya karena tidak bertatap muka dengan Seungwan.

"Diam sebentar dong kak, ini juga aku lagi tanya ke Jaemin, si Seungwan itu lagi apa. Rewel banget ya ampun," kata Sooyoung tidak tahan.

Karena dia mengeluarkan ide gila ini, Sooyoung bertanggung jawab untuk mencari tahu apa yang terjadi di kantor tanpa Chanyeol. Untung saja beberapa bawahan Chanyeol mengenalnya dengan baik. Jadi mereka tidak curiga kenapa tiba-tiba bosnya menghilang digantikan dengan Sooyoung yang cerewet. Tidak lupa, Sooyoung juga bertanya kepada Jaemin apa yang dilakukan Seungwan.

Jawabannya. Perempuan itu terlihat kebingungan dan tidak melakukan apapun karena memang pekerjaannya adalah melayani kebutuhan Chanyeol sebagai pemilik perusahaann. Dan tiba-tiba, Chanyeol tidak bisa hadir di kantor untuk waktu yang tidak bisa ditentukan.

"Yaudah kamu kasih aja nomor saya ke Seungwan. Biar dia hubungi saya apa yang dia butuhkan terkait dengan ketidakhadiran Chanyeol hari ini ya Jae," kata Sooyoung di ujung ponsel. Lalu nada terputus begitu saja.

Sekarang rencananya masih sesuai apa yang dia pikirkan. Dia ingin menilai Seungwan secara langsung. Karena itu dia berharap Seungwan akan menghubunginya. Dia ingin menilai seperti apa suara Seungwan ketika sedang mencari Chanyeol. Atau, dia ingin mengetahui kepribadian Seungwan melalui suaranya.

Sementara Chanyeol hanya bergerak rusuh di hadapannya. Kakinya sudah diletakkan di atas sanggahan kursi. Sementara tangannya menggenggam ponsel yang menampilkan foto Seungwan yang cantik. Sooyoung masih mengawasi laki-laki itu. Kalau-kalau dia mengaktifkan saluran data dan menghubungi Seungwan cuma untuk bilang rindu. Tidak, dia mau rencana ini berhasil.