7. Ruang Dosen

1.2K 286 62
                                    

Seungwan sedang menyeruput floatnya di kantin kantor Min Yoongi. Rencananya sekarang dia mau makan siang dengan pacarnya. Sudah dua hari semenjak dia mengundurkan diri dari kantor Chanyeol. Dan sekarang dia baru akan bilang pada Min Yoongi.

Seungwan takut, karena dia bisa saja diomeli habis-habisan oleh Yoongi. Mengingat, rencana pernikahan mereka terancam ditunda. Yoongi tidak mau menikah dengan mahasiswa semester akhir. Makanya Seungwan diminta segera menyelesaikan kuliahnya.

Tapi, setakut-takutnya Seungwan pada Yoongi, dia lebih takut dengan mantan Pak Bosnya. Yoongi kalau marah bisa diobati, kalau Chanyeol? Seungwan baru jadi pegawainya, jadi sebelum dia tahu apa yang bisa jadi pawang atau obat Pak Bosnya marah. Tapi sekarang, dia tidak perlu pusing mencari pawangnya. Toh dia tidak akan bekerja lagi dengan Chanyeol. Ya sebagai gantinya dia harus mengulang matakuliah ini tahun depan.

"Sayang, kamu nggak kerja?" Yoongi muncul dari pintu keluar. Dia berjalan cepat, langsung mencium puncak kepala Seungwan. Yang dicium cuma menggeleng lalu mengeluarkan tatapan manjanya.

Yoongi sudah curiga semenjak Seungwan memintanya bertemu di kantin. Terus sekarang Seungwan tidak langsung menjawab pertanyaannya. Jadi ketika duduk saling berhadapan, Yoongi menatapnya tajam.

"Aku berhenti," jawab Seungwan. Tapi tidak dengan menatap Yoongi dia takut. Kalau Yoongi menambah tekanannya. Alasan dia ingin cepat lulus ya karena Yoongi. Sekarang, dia justru mengecewakan pacarnya. Tapi mau bagaimana lagi. Selama ini Seungwan tahu apa salahnya sehingga mengakibatkan Chanyeol terus mengomel. Dia juga yakin Chanyeol tahu itu. Tapi, sedikitpun Seungwan tidak diberi bimbingan. Belum diberikan, ia sudah diminta untuk sadar diri. Dan itulah kenapa Seungwan sekarang berakhir di kantin kantor Min Yoongi.

Yoongi tidak punya hak untuk mengatur kehidupan Seungwan. Sejak awal, dia membiarkan Seungwan memutuskan apapun. Termasuk kelulusannya. Meskipun dia merekomendasikan sesuatu agar Seungwan tahu kalau dia ingin segera menjadikannya seorang istri. Karena itu sekarang Dia agak kecewa dengan keputusan Seuwang. Tapi sepertinya dia juga tidak bisa meminta Seungwan kembali ke pekerjaannya.

Yoongi tahu bagaimana Seungwan bekerja. Perempuan itu menceritakan segalanya. Jadi sekarang dia justru menarik float yang sedang diseruput oleh Seungwan dan mengacuhkannya. Mau marah tidak bisa sementara dirinya juga kecewa. Ini adalah keputusan yang menurutnya terlalu sembrono.

"Yaudah, berarti nikahan kita ditunda lagi," kata Yoongi ketus.

Seungwan jadi semakin merasa bersalah sekarang. Laki-laki di hadapannya punya ambisi besar untuk menikah di tahun ini. Tapi keadaan Seungwan selalu tidak memungkinkan. Seperti sekarang. Jadi ketika Yoongi mengatakan kalimat sinis itu, Seungwan diam saja. Meskipum floatnya kini sudah habis diteguk Yoongi.

Yoongi tidak memesan apapun di waktu makan siang kali ini. Seungwan yang tadinya lapar juga tidak jadi memesan apapun. Padahal dia sudah ngidam ayam goreng yang super enak di kantin itu. Jadi mungkin nanti kalau Yoongi sudah kembali ke kantor dia akan beli ayamnya sendirian. Dan dibawa pulang.

Mereka sama-sama diam. Tidak lama, ponsel Seungwan berbunyi. Dari dosen bimbingannya. Jadi dia tidak pikir panjang, dia menerima panggilan. Tidak peduli dengan Yoongi yang masih kesal. Tapi nanti juga baik.

"Ha..."

"SON SEUNGWAN DIMANA KAMU?"

Seungwan kaget ketika dia mendengar suara lantang Dosennya. Dia menatap panik ke arah Yoongi yang jadi ikut panik. Kenapa?. Gumam Yoongi tidak bersuara. Membuat Seungwan menggeleng pelan.

"Sa..ya lagi makan siang pak," kata Seungwan dengan suara parau

"BAGUS YA KAMU BISA MAKAN SIANG SEMENTARA STAF KAMPUS PANIK GARA-GARA KAMU." Suara itu masih lantang, membuat Seungwan jadi ingin menangis. Belum pernah dia dikasari seperti ini. Dia bintang kelas. Mata kuliahnya tidak pernah C. Sekarang dia justru membuat kampus berantakan. Apa salahnya?

100 Days Of Internship ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang