27. To a New life

576 32 0
                                    


Hati hati typo.

...

Helikopter mendarat mulus di helipad yang berada pada sebuah mansion. Tak lama kemudian ketiga orang yang berperan sebagai penumpang itu pun turun, yang tak lain adalah Moly , Risia dan tentu saja ayah mereka.

Ketiganya turun dengan diam, aura yang terpancar dari sang ayah membuat Moly dan Risia diam dan hanya melangkah mengikuti kemana perginya sang ayah.

"Pergilah ke kamar kalian dan istirahat lah sebentar. Kurang dari satu jam lagi temui aku di ruang kerja" ucap Mr. Xenon tanpa terbantahkan, Moly dan Risia hanya mengangguk

...

"Jelaskan kehidupan kalian selama ini, bagaimana kalian bisa jadi seperti ini !!?" Tanya Mr. Xenon dengan tegas ditambah tatapan tajam yang mengarah ke Moly dan Risia.

Ya setelah mereka istirahat mereka langsung ke ruang kerja Mr. Xenon. Suasana yang sangat menegangkan lebih menegangkan dari pada saat menjalankan misi membuat Risia menelan ludah, sedangkan Moly sudah panas dingin.

Ayah mereka memang seseorang yang ramah tapi jika sudah menyakut sesuatu seperti ini akan menjadi seseorang yang menyeramkan.

"Jelaskan padaku bukankah kalian seorang agen rahasia, hanya berbicara kalian tidak bisa!" Desis Mr. Xenon.

Moly menghembuskan nafas pelan.

"Dad..."

"Jelaskan sekarang juga,jangan coba coba membohongi ku!!" Ucapan yang penuh penekanan dengan aura kemarahan yang sangat menguar dari kalimat yang dikeluarkan.

"Baik dad .... Memang benar apa yang dad katakan tapi saat ini kita berdua hanya benar benar menjadi remaja biasa. Kami menjadi agen hampir dua tahun" jelas Moly yang semakin lama semakin pelan hingga terdengar seperti gumaman.

Mr. Xenon menghembuskan nafas kasar "Bagus, lupakan kehidupan yang lalu dan mulailah kehidupan yang baru, atau kalian akan menyesal suatu saat nanti"

"Maksudnya?"

"Jika kalian masih disana kalian akan semakin banyak kehidupan yang rumit , kehidupan yang diatur, penghianat terus bertambah"

Moly dan Risia memandang Mr. Xenon

"Dulu...."

Flashback.

"Jangan terlalu mencintai sesuatu jika kamu sendiri belum mengetahui seluk beluknya." Ujar seseorang yang sedang sekarat akibat luka tembak.

"Apa maksud mu?" Jelas seseorang Yangs sebagai memangku orang Yang sedang sekarat itu yang tak lain adalah Jordan .

"Penghianatan, kita hanya dijadikan pion oleh seseorang" ujar seseorang itu semakin lirih dan hilang bersamaan dengan nafas orang itu.

Jordan terdiam dia memandang sejenak rekannya itu yang merangkap menjadi sahabat nya. Suasana masih menegangkan suara tembakan masih saling bersautan, beruntung mereka sudah berlindung di tempat yang cukup aman.

Jordan meninggalkan rekannya itu dengan pertanyaan yang berada di kepalanya. Kembali menjadi seorang Agen yang sedang berada di area. Saat ini mereka memang sedang melakukan sebuah misi bagi seorang agen.

Mengangkat senjata, berlari , membuat taktik secara cepat, bertarung secara jarak dekat maupun jauh itu sudah biasa dilakukan oleh Jordan. Tak lama ia sudah dapat menyelesaikan misinya walaupun harus kehilangan seseorang yang berharga dalam hidupnya.

Satu hari setelah misi.

"Salah satu agen kita sudah meninggal saat melaksanakan misi kemarin" jelas seseorang yang duduk di sofa.

"Apa peduliku yang terpenting misi ini berhasil di selesaikan walaupun harus kehilangan satu pion berhargaku, tak lama lagi aku menjadi penjabat CIA yang tertinggi. Bodohnya mereka mudah diperdaya haha" tutur seseorang yang berdiri memandang kerlap karlip lampu malam di Virginia.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang mendengarkan ucapan tersebut, tangannya mengepal erat, memandang benci ke arah kedua orang itu.

"Aku tidak akan balas dendam dengan lembaga ini namun akan ku hancurkan kehidupan kalian berdua" batin Jordan. Ia tau lembaga ini bergerak untuk memecahkan suatu perkara dilihat dari slogan yang CIA punya

"The Work of a Nation. The Center of Intelligence."
Slogan tak resmi: "And you shall know the truth and the truth shall make you free." (John 8:32) (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Badan_Intelijen_Pusat )

Jordan pun meninggalkan tempat itu. Menyusun rencana agar dapat menendang keluar kedua orang itu dari CIA. Dirasa rencananya sudah matang ia melaksanakan nya, mengumpulkan bukti kemudian melaporkan nya kepada petinggi CIA ,jabatan yang lebih tinggi dari orang tersebut dan hasilnya kedua orang itu berhasil lenyap.

Flashback off.

"Daddy dulu juga seperti kalian, setelah keluar Daddy meneruskan perusahaan kakekmu dan kembali ke nama asliku" Mr. Xenon menghembuskan nafas pelan.

Mengingat hal yang menyakitkan itu tidak enak, semakin mengenang semakin membuat merasa bahwa tak menjadi orang yang berguna karena tidak bisa melakukan apa apa untuk mencegah kejadian itu terjadi.

"Mulai sekarang kalian akan memulai hidup yang baru dan jadilah remaja selayaknya, Daddy lebih bahagia jika kalian seperti itu." Tuturnya.

Moly dan Risia memandang Mr.Xenon mereka tak menyangka bahwa Daddy nya adalah mantan agen CIA.

"Maaf... "

"Kita tak bermaksud"

"Sudah yang terpenting kalian sudah tidak berkerja dengan lembaga itu, kalian hampir kehilangan nyawa kalian saat itu, beruntung Daddy sempat mengetahui sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan kalian dan akhirnya memutuskan mencari kalian" jelas Mr. Xenon.

Yang mendatangi apartemen Risia dan Moly adalah Mr. Xenon. Dan ya melakukan apa yang harus dilakukan ( di part sebelumnya nya ,part 26)

"Bagaimana bisa ??" Tanya Risia. Mr. Xenon hanya mengedikan bahu dan berlalu meninggalkan ruang kerjanya namun sebelum keluar

"Cepat turun saatnya makan malam, dan buatlah sesuatu yang berkesan untuk Mom kalian" ucap Mr. Xenon kemudian melanjutkan langkahnya.

Sedangkan Moly dan Risia hanya saling memandang, sangat jelas bahwa keduanya sedang bingung

"OH GOD, MOMMY ADA DI BAWAH" teriak Moly. Tanpa basa basi keduanya langsung berlari kebawah, tepatnya di ruang makan.

Langkah mereka terhenti seketika saat melihat adegan yang dilakukan kedua orang yang berada di meja makan.

"OH GOD , MATAKU TIDAK SUCI LAGI" teriak Moly sembari menutup matanya, sedangkan Risia memutar bola malas melihat reaksi Moly yang menurutnya berlebihan. Hell kedua orang tuanya hanya saling berciuman dan maybe melakukan sedikit permainan ''.

Keduanya sontak menghentikan kegiatannya setelah mengetahui bahwa anak-anak mereka sudah berada di tempat yang sama. Tak lama mereka melakukan makan malam bersama.

" Kalian akan ikut dengan kami, untuk kuliah akan Daddy urus kalian terima jadi saja dan jangan membantahnya." Titah Mr. Xenon.

Well sebenarnya mereka sudah lulus senior high school. Jadi tidak masalah jika untuk pindah. Moly dan Risia hanya mengangguk patuh tanpa melakukan bantahan.

"Memangnya mereka melakukan apa hingga kau membuat keputusan seperti itu?" Tanya Mrs. Xenon.

"Nope Honey ,aku hanya ingin keluarga ku berkumpul di satu tempat dan itu adalah...."



......

Hola update juga menuju part part ending ,seperti yang udah tak bilangin mungkin 5 atau lebih part lagi bakal end , jadi sabar deh ya dan tetep stay sama cerita ini

Vote komennya dong ku tunggu.




27-Maret-"19

Felisna27

Disguise √ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang