Maklum typo.
Let's reading.
"RISIA !!"
BRAK.
"Shit ,tubuhnya terbuat dari apa sungguh berat hanya untuk menarik nya" Risia menggerutu tak jelas, sedangkan Moly langsung menarik tangan Risia dan berlari menjauh dari rumah itu.
Sedangkan dirumah itu ,Rose " Sial, tangkap mereka jangan biarkan mereka lolos atau Kepala kalian akan ku penggal di sini ataupun di depan keluarga kalian" Titahnya dengan penuh emosi
Sedangkan Delwin tersenyum miring " Sungguh kejutan lagi, aku semakin tertarik baby, sebentar lagi kita akan bersatu".
Delwin memasuki rumah itu sembari mengirim pesan singkat ke anak buahnya.
"Datang lah ke Black forest, bawalah bawahanmu."
Disisi lain Moly dan Risia terus melarikan diri mencoba lolos dari kejaran anak buah Rose.
"Ahh.. sial bagaimana ini, aku tidak mau menyerah pada mereka begitu saja" ucap Moly sembari mengamati keadaan sekitar, disana ada akar akar besar seolah olah ingin mengambil tanah dari bawah.Tak lama mereka berdua mendengar derap langkah kaki ,spontan Moly mengajak Risia untuk memanjat pohon yang berada tepat di samping mereka, beruntung mereka menggunakan pakaian serba hitam yang memudahkan untuk berkamuflase dengan keadaan sekitar.
Dari atas pohon Risia dapat melihat sepercik cahaya yang ia yakin dari senter para bedebah itu. Risia menghela nafas "I hate this situasion"
"Me too"
"Keluarlah kalian berdua tak ada gunanya untuk lari!!" Teriak salah satu orang yang berada di bawah mereka.
"Aish kalian sungguh menyusahkan kami" lanjutnya, dia menembak random pohon yang berada di sekitarnya tak terkecuali pohon yang digunakan untuk bersembunyi oleh Moly dan Risia.
Dor dor
Bunyi tembakan yang sangat terdengar jelas di kesunyian malam di black Forest, hingga tembakan yang entah keberapa mengenai bahu Risia.Risia yang kaget sekaligus merasakan sakit tidak sadar bahwa dia meringis dan anak buah Rose menyadarinya.
Langsung saja Moly membantu Rose untuk turun kemudian mengajaknya berlari entah menuju kemana yang terpenting saat ini adalah menjauh dari gerombolan itu.
Namun langkahnya harus berhenti karena mereka atau lebih tepatnya anak buah Rose dan Kakaknya Peter berhasil mengepung mereka.
"Sudah ku peringatkan jangan berani beraninya bermain dengan ku, mungkin kau memang lebih unggul dari ku aku akui tapi sekarang kalian hanyalah sampah, kalian sudah jelas-jelas kalah telak masih ingin melawan, apalagi dengan keadaan salah satu dari kalian yang terlalu" Sinis Rose.
Risia dan Moly mengambil posisi, saling memunggungi, Moly memejamkan mata berusaha tenang dan tidak bertindak secara gegabah, sedangkan Risia mengamati keadaan sekitar dan soalnya mereka benar benar terkepung tidak ada celah untuk melarikan diri lagi. Tak sengaja dia menginjak ranting pohon langsung saja ia ambil, diarahkannya bagian yang lebih runcing daripada bagian yang lainnya ke arah Rose yang sudah mulai mendekati mereka berusaha.
Sedikit meleset, ranting itu hanya menggores leher Rose, seketika Rose murka" Berani kau!!" Rose semakin mendekat dan Risia semakin meningkatkan kewaspadaannya, sekarang jarak mereka tinggal beberapa langkah, tanpa basa-basi Rose langsung menyabetkan pisau yang ia simpan di sakunya ke pipi mulus Risia tak sampai disitu ia langsung menendang ulu hati Risia, Risia yang tidak mampu mengelak pun terjatuh ke belakang bersama dengan Moly.
Rose menodongkan pistol ke arah Risia dan
"Aku sudah muak dengan drama ini akan ku akhiri .. ucapakan selamat tinggal" ujar Rose sambil tersenyum miring.
Dorr
Dorr.Seketika pandangan Moly dan Risia mengabur dengan pendengaran yang sudah berdenging
....
Di tempat lain, ada seseorang lelaki yang sedang menelisik ruangan yang berada disebuah apartemen, matanya memicing melihat dan keganjalan di dinding yang berwarna hitam, ia melangkah kan kakinya menuju tempat itu, kecurigaan semakin besar melihat disana ada sebuah pintu yang dikunci dengan sidik jari, ia yakin apapun didalam ruangan tersembunyi itu adalah suatu rahasia yang besar.
Dengan kemampuan nya ia berhasil membobolnya, matanya membeliak kaget ketika ia memasuki ruangan tersebut, berbagai jenis senjata dari mulai pisau sampai senapan. Tak mungkin bila orang yang menempati apartemen itu adalah orang biasa. Lelaki itu kemudian melangkah semakin kedalam menelisik barang barang yang ada disana.
Dan benda yang baru saja dilihatnya berhasil membuatnya terkejut tak percaya. Langsung saja ia mencari informasi terkait orang yang mendiami apartemen itu.
Langkah besarnya menuju lift, tak sabaran akhirnya dia mengunakan tangga darurat, tangannya bergerak dilayar pipih, mencoba mendial salah satu nomor yang bernama "My sunshine" namun tidak kunjung diangkat.
Kemudian menelepon salah satu bawahannya.
"Siapkan pasukan, dan carilah informasi tentang seseorang,. akan ku kirim kan fotonya".
Laki laki itu pun keluar dari gedung apartemen menuju mobil Aston Martin nya, pikirannya kacau ia sangat menghawatirkan seseorang yang tinggal di apartemen yang ia datangi tadi, ia pun menjalankan mobil nya menuju sebuah mansion yang berada di pinggir kota untuk menemui haker yang ia suruh tadi.
"Bagaimana?" Laki laki itu langsung bertanya, salah satu sifatnya yaitu sangat to the point itu.
"Kami berhasil mendapatkan sebuah informasi yang mencengangkan tuan, mereka adalah Agen rahasia dari CIA namun sekarang mereka sudah keluar, dan saat ini kami masih mencari mereka, saat ini saya menyimpulkan bahwa mereka sedang dibawa oleh sekelompok mafia yang menyerang sekolah mereka, kami hanya mengetahui bahwa mereka pergi menuju Jerman, namun kita belum mengetahui pasti mereka berada dimana" Papar bawahnya itu, tak heran jika mereka dapat mengetahui seluk beluk seseorang, serahasia apapun itu karena ketrampilan dan koneksi yang mereka punya.
"Sial, cepat kalian cari keberadaan kedua gadis itu atau..." Ucapannya terhenti kala seorang pria yang memakai pakai sama dengan bawahnya itu datang.
"Maaf Tuan mengganggu kita sudah tau keberadaan mereka" ucapnya.
"katakan!"
"Mereka berada di hutan hitam di Jerman, hutan itu cukup luas jadi kita mengirim kan satelit yang dapat menangkap sinyal dan gambar dari hutan hitam itu untuk mengetahui spesifikasi keberadaan mereka" jelasnya. Laki-laki itu hanya mengangguk paham.
Jika mereka mengirim satelit ke Hutan hitam itu mereka dapat menangkap sinyal dan gambar, dan apa yang dilihat adalah letak keberadaan mereka. Tidak mungkin jika orang lain atau hal lain karena hutan hitam ini selalu gelap dan untuk orang biasa akan berfikir dua kali untuk memasukki hutan tersebut, tak hanya itu hutan akan sangat sulit untuk menangkap sinyal hanya orang-orang tertentu lah yang dapat membuat sesuatu yang sulit akan menjadi mudah dan itu semua mengarah pada kelompok Mafia yang membawa kedua gadis itu.
Akhirnya laki laki itu datang ke Jerman atau lebih tepatnya ke hutan hitam itu, ia langsung menuju tempat kedua gadis itu. Sampai disana laki laki itu dan beberapa anak buahnya harus mencari laki keberadaan kedua gadis itu. Sampai akhirnya mereka menemukan keduanya.
Laki laki itu membulatkan matanya tak percaya apa yang ia lihat , gadis lugu bertarung dengan mafia? Langsung saja ia bergerak untuk membantu namun ia kalah cepat
Dengan.....TBC
Akhirnya up juga, aku lagi ujian ditambah masalah" lainnya jadi aku jarang bgt up ,itu dah biasa kan😂
Aku tau part ini jauh bgt dari kata bagus, mungkin feel-nya ngak ngena dan y mungkin ngebosenin bgt. Sorry for it, guys. Aku sebenarnya ada rasa pengen off WP aja tapi disisi lain juga aku masih ngrasa bertanggung jawab buat lanjutin cerita ini.
Kasih pendapat buat part ini.
Kasih bintang juga.
2 Maret "19
Felisna27.

KAMU SEDANG MEMBACA
Disguise √
AkcjaDua gadis yang menjadi seorang agen rahasia CIA, memiliki kehidupan ganda , kehidupan yang seperti di lihat dan kehidupan dalam kejahatan. Tak mudah bagi mereka dalam menjalani hidup, tinggal jauh dari keluarga masing-masing dan di kelilingi orang o...