Masih di malam yang sama Kanaya yang tertidur kembali terjaga karena tenggorokannya sakit, ia bingung harus bagaimana ia memang suka bangun tengah malam karena tenggorokannya sakit, biasanya di kamar Kanaya terdapat air putih tetapi di kamar Balqis ini tidak ada jadi Kanaya bingung apakah ia harus nekat untuk pergi ke dapur di rumah yang besar ini.
"Uhukk"
Kanaya sungguh sudah tidak tahan lagi ia beranjak dari tempat tidur dengan hati hati agar Balqis tidak terbangun.
Ia berjalan keluar dengan hati hati melihat sekeliling dalam keadaan yang sepi ia memberanikan dirinya untuk turun tetapi lampu di ruang tengah dan dapur tidak di nyalakan membuat bulu kuduk Kanaya merinding ia yang sedang di tangga itu ingin kembali ke kamar saja tetapi tenggorokannya sungguh sakit dan gatal, terpaksa Kanaya meneruskan langkahnya menuju ke dapur
Sampai di ruang tengah dengan selamat, Kanaya melanjutkan langkah nya menuju ke dapur dengan tangan ia gerak gerakkan agar tidak menumbur sesuatu di depannya
Ctek
Lampu dapur berhasil Kanaya nyalakan, Kanaya menghembuskan nafasnya pelan sambil mengusap dadanya
Kanaya langsung mengambil gelas dan minum air putih sangat banyak sampai tenggorokan nya tidak sakit lagi, setelah di rasa sudah baikan Kanaya pun kembali ke kamarnya lampu dapur sengaja tak ia matikan agar ia agak dapat penerangan
Tetapi hasilnya nihil di ruang tengah cahaya lampu dari dapur tidak ada, membuat Kanaya kembali bergedik ngeri, Kanaya seperti mendengar suara langkah di tangga membuat Kanaya menghentikan langkah kaki nya, ia takut hal yang dulu terjadi akan terjadi lagi malam ini, sampai suara itu semakin dekat dan tak sengaja menabrak tubuh Kanaya membuat Kanaya terjatuh dan berteriak
"HUAAAAAAAAAAA!"
Tiba tiba saja mulut Kanaya di tutup oleh sebuah tangan membuat Kanaya semakin ketakutan karena tidak bisa melihat siapa orang ini
'Maling ya? Maling kan lo?' batin Kanaya
Kanaya pun berdiri dan ingin melangkah kabur tetapi tiba tiba tangannya di tarik oleh orang itu dan di hempaskan ke dinding membuat punggung Kanaya terasa sakit, Kanaya bisa merasakan deru nafas orang itu sangat dekat membuat Kanaya semakin ketakutan
"Woyy kamuu siapaaa plis lepasin kanaya, Kanaya gak banyak daging mending cari yang lain aja kalo mau kaniball huaaaaaa" Teriak Kanaya histeris
Tak mendapat jawaban Kanaya kembali berteriak karena Deru nafas seseorang itu semakin tak beraturan membuat Kanaya semakin takut dan takut.
"Huaaaaa lepasin Kanaya, Kanaya belum baikan sama Galaksi, Kanaya belum jadian sama Galaksi, Kanaya belum berangkat sekolah Bareng Galaksii" Ucap Kanaya tak beraturan
"Heh! Diem" Ucap seseorang itu
Ctek!
Lampu di hidupkan dan Kanaya bisa melihat orang yang tadi menabrak Kanaya itu adalah Galaksi, Kanaya menjadi malu dan menggigit bibir bawahnya ia malu kenapa ia bisa berbicara seperti itu tadi
'Mampus gue malu yaallah!' batin Kanaya berteriak
"G-gal? Ah emm a-aku" Ucap Kanaya gugup
"Apa?" Tanyaa Galaksi sambil tersenyum geli
"A-aku mau ke kamar" Ucap Kanaya merinding
"Sana kekamar" Ucap Galaksi sambil menunjukkan smirk nya
"Tangan kamu" Ucap Kanaya
"Kenapa?" Tanya Galaksi
"Turunin"

KAMU SEDANG MEMBACA
Galaksi Story (Completed)✔
Teen Fiction#5 -Asmara (21 mei 2019) #3 -Geng (29 juni 2019) #1- Solidaritas (16 juli 2019) #9 - coolboy (7 desember 2019) #1 - psycopath (8 januari 2020) #6 - putih abu-abu (24 april 2020) #3 - putih abu-abu (12 agustus 2020) 🎬 10 april 2019 Author belum ada...