Bloody Mary..
Bloody Mary..
Bloody Mary..
---
Namaku Mary Rose. Aku tahu, terlalu Klasik dan aneh. Nama itu diberikan karna Nenek ibu ku bernama Mary Rose, entah apa alasannya memberi nama itu. Tapi aku suka. Ayahku berkebangsaan Perancis, sehingga aku memiliki aksen khas ketika berbicara dengan teman temanku, membuat mereka tak mau mengobrol denganku atau bahkan malah lebih tertarik bercakap denganku.
Meski lahir di Perancis, aku dibesarkan di Inggris, London tepatnya. Saat SMP, aku sering mendapat pujian kepintaran, keanggunan, dan kepribadian yang baik dari orang orang sekitarku. Namun aku sedikit sulit bergaul akibat ke-anggunanku ini. Bagaimana tidak? Aku selalu memakai dress dibawah lutut, dan pita pita yang menghiasi lengan, leher, sampai kepala ku ketika sekolah. Ya, mereka semua menganggapku aneh.
Ke-Jengah-an pun terjadi ketika ku menginjak usia 17 tahun. Aku menjadi tak mau memakai rok, tak mau mengenakan pita dan semua macamnya. Karna memang inilah diriku. Itu hanya keinginan ibu ku, terlalu membuatku 'perempuan'.
Kini.. Rambut panjang berantakan, tank top berbungkus kemeja terbuka, celana pendek robek, tindikan dibibir, telinga dan pusar, tato dileher dan pinggang dan smokey eyes yang melengkapi penampilanku. Ibu ku tak suka, tapi untuk apa punya usia 17 tahun jika kamu tak menggunakan hak mu secara baik? Aku tak menggubrisnya.
Aku bahkan masuk ke salah satu band 'Indie' terkenal dikota London. Nama band kami 'Fuck Judas' bergenre Grunge. Jika semua band memiliki lebih dari satu gitaris, band ku memiliki lebih dari satu Drumer, yaitu aku dan temanku Louis.
Jujur saja, semenjak revolusi ke-feminim-an ku, aku sering mendengar suara aneh, gerakan melesat cepat, dan sentuhan kasat mata. Sering Paranoid melanda diriku, tapi aku tak pernah menganggapnya serius. Mungkin ini hanya efek dari Ganja yang sering ku isap.
Semua berawal dari ajakan temanku, Niall untuk mengadu kekayaan dengan ku, Louis, Liam, Zayn dan Harry teman bandmate ku ke sebuah tempat pelelangan barang antik. Ada suara yang berbisik lembut ditelingaku. "Beli benda itu Mary.. Beli.."