“Biasanya seperti ini.”
Ucapnya di selangi dengan helaan napas panjang. Ia duduk di ruang tengah sementara aku, Niall dan Zayn berdiri di depannya.
Aku telah mengusir dokter dan psikiater tak berguna itu dan mulai terbuka dengan penjelasan tak masuk di akal ini. Aku juga memulangkan Karl karena ku pikir tak pantas ia ikut andil dalam masalah ini.
“Dunia cermin itu di kuasai oleh seorang wanita tua bernama Bloody Mary. Ia bisa datang menjemput roh siapapun yang ia inginkan jika saja dia menyebut nama Bloody Mary selama tiga kali di ruang yang gelap dengan sebuah lilin yang menyala di genggaman seseorang itu. Jadi, ku rasa Mary sengaja memainkan permainan itu!”
“Tapi setahu ku Mary tidak pernah percaya dengan hal seperti itu. Ku rasa dia juga tak tahu siapa itu Bloody Mary.”
Sambung Zayn.
“Kecuali jika Bloody Mary memang menginginkan roh Mary! Dia sengaja menjemput jiwa Mary masuk ke dunianya. Mary memang awam, tapi roh yang bersamanya lah yang membawa Mary hingga detik ini masih ada di dalam sana!”
Ucap Niall seketika membuat ku teraneh.
“Darimana lo tau?”
“Gue udah berusaha buat kasih tahu lo masalah ini Liam, tapi lo gak pernah mau denger. Gue tahu ini gak masuk di akal, tapi ini kenyataan Liam! Bukan omong kosong seperti yang selalu lo bilang sama gue!”
“Oke, sekarang kasih tau gue!”
“Mary di jemput oleh neneknya. Kalian tau? Mary Rose Anne Arnold pertama?”
Aku dan Zayn saling menatap lalu mengangguk sambil mendengarkan dengan seksama.
“Dia adalah jiwa yang marah. Dia ingin memiliki tubuh Mary seutuhnya. Dia ingin hidup kembali karena dia pikir Mary telah merusak apa saja yang telah ia bangun selama hidupnya. Sebenarnya ia yang memaksa Mary harus menjadi gadis baik, dan feminim. Ia marah melihat kelakuan Mary yang bertato, pemakai dan..”
Niall melirik Perrie.
“Tidak apa-apa Niall, beritahu saja aku. Aku penjaga rahasia yang baik!”
Ujarnya.
“Dia tak lagi perawan.”
Tambah Niall sambil menghela napas lalu lagi melirik Perrie atas responnya. Namun Perrie terlihat baik-baik saja dan tak merasa terganggu dengan hal itu.
“Tapi baru saja dia hendak membunuh Harry dan Louis, apa hubungannya dengan mereka?”
Tambah ku. Zayn mengangguk lalu kembali menatap Niall.
“Mungkin dia merasa Harry dan Louis lah biang keladi semua ini. Harry yang mengambil kesucian Mary dan Louis yang menjerumuskan Mary menjadi seorang pemakai. Di tambah, ia akan hidup abadi jika saja dia membunuh orang yang Mary cintai.”
“Maksud lo Harry?”
Tanya ku dengan kecewa. Harusnya aku senang jika Mary tidak berusaha membunuh ku. Tapi ada rasa sakit tersendiri saat mengetahui bahwa Mary masih mencintai Harry. Niall menggeleng sambil tersenyum.
“Mary cinta lo Liam. Dia nanyain lo sebelum dia menanyakan Harry.”
“Terus kenapa dia mau bunuh Harry?”
“Karena, Mary yang sedang ada di tubuh Mary cinta lo Liam. Dan Mary pun masih menyimpan rasa pada Harry meski gak sebesar ke lo! Gue kira Mary ini memanfaatkan Harry dan ingin hidup abadi sama lo!”
“Gue di cintai nenek-nenek?”
“Enggak. Kalau dia udah berhasil menguasai tubuh Mary, dia akan kembali muda. Selamanya! Oleh karena itu, kita harus mencegah rencana keji wanita itu.”