22. Louis's Turn

434 35 1
                                    

                Ia menempatkan ku tepat di atas simbol bintang terbalik. Ia membuat simbol itu menggunakan darah. Ku rasa darah ku. Aku tak dapat lagi merasakan kaki ku. Mary telah melukainya dengan sangat baik.

                Ia menaruh lilin besar dan menyala di setiap sudut bintang entah untuk apa. Ia mulai mengucapkan serangkaian kata yang tak ku mengerti. Sambil berteriak, ia merentangkan tangannya seolah menyambut seseorang.

Liam’s P.O.V

                “Apa sih Niall? Gue lagi nyetir!”

                “Lo cek ke rumah Harry. Gue yakin Mary ada di sana!”

                Saran Niall dengan suara tersengal.

                “Lo kenapa Ni?”

                “Cepet! Sebelum semuanya terlambat!”

                Niall tiba-tiba memutus sambungan teleponnya. Dengan patuh aku menjalankan mobil ku ke rumah Harry.

**

                “Harry?”

                Aku berteriak memanggil namanya setelah berhasil dengan susah payah mendobrak pintu rumahnya yang terkunci. Rumahnya berantakan dan gelap.

                Berulang kali ku panggil namanya namun Harry tak kunjung menjawab ku. Aku terus melangkah menelusuri lebih dalam untuk mencari Harry. Dan..

                Astaga!

                “Help!”

                Erang Harry yang melayang hingga ke atap rumahnya. Ia meringis tercekik sambil melentangkan tangannya meminta ku untuk menggapainya di atas sana. Aku mencari apapun yang tinggi untuk bisa meraih tubuh Harry. Namun di sini hanya ada kursi yang tingginya tidak sama sekali dapat mencapai atas.

                Harry terus mengerang kesakitan hingga aku bingung di buatnya.

                Tiba-tiba..

                Mata Harry terpejam dan melemah. Tak ada suara erangan atau apapun. Ia hanya melayang di atap. Dan seketika terjatuh.

                Dengan sigap aku menangkapnya. Ku temukan banyak garis merah di lingkaran lehernya.

                Astaga Harry.

                “Harry, lo bisa denger gue?”

                Tak ada suara. Aku memeriksa denyut nadinya, detak jantungnya, dan hembusan nafasnya masih bekerja. Perlahan. Aku dengan cepat merogoh saku jeans ku dan menelepon ambulan.

Mary’s P.O.V

                “Tau dari siapa?”

                Tanya Niall setelah ku menceritakan semua kenyataan padanya.

                “Bloody Mary. Ternyata bukan dia dalang dari semua ini. Itu Mary nenek gue bersama iblis. Kemana sekarang tubuh gue?”

                “Keluar! Kenapa?”

                “Liam baik-baik aja kan?”

                “Ya, dia baik-baik aja. Dia lagi nyari tubuh lo!”

                “Artinya Harry yang sedang di incar. Tolong suruh Liam cari Harry. Mary yang lain mencoba membunuh seseorang yang gue cinta untuk keabadian hidupnya!”

Wrong ReflectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang