“Aku menatap setiap detik yang berubah di jam tanganku, duduk di sebuah kursi dengan tatapan yang semu. Tempat yang begitu sepi dan gelap, aku yakin hanya diriku sendiri yang berada di sini.”
****
Aku menerima ajakan dari Jeno kemarin siang. Dia berkata bahwa ada sebuah tempat yang sangat ingin dia kunjungi, dan dia mengajakku untuk pergi bersamanya. Walaupun sedikit mencurigakan dan terkesan tabu, aku tetap penasaran.
Sebenarnya aku sedikit khawatir. Karena aku tidak pernah pergi berdua dengan siapapun, entah itu dengan teman perempuan atau laki-laki. Jadi aku tidak tau apa yang harus kulakukan, tetapi ibuku hanya menjawab ‘iya’, walaupun aku tidak bilang padanya jika aku akan pergi dengan seorang laki-laki.
Aku jahat sekali. Harusnya aku berkata jujur bahwa aku pergi dengan Jeno. Tetapi aku yakin ibu dan ayahku takkan pernah mengizinkannya.
Sepulang sekolah aku dan Jeno berjanji akan bertemu di taman kemarin. Dan kali ini aku tidak dibuat menunggu, justru dialah yang menungguku di taman kemarin.
Penampilan Jeno sangat luar biasa. Aku tidak tau ke mana dia akan membawaku pergi. Tetapi pakaian mahal yang dia pakai benar-benar terlihat sangat bagus, benar-benar mencerminkan anak orang kaya sejati. Penampilannya bahkan sepadan dengan anak-anak artis ataupun orang-orang hedon lainnya.
Dia mendengus keras ketika melihatku, dia juga menatapku dari atas hingga bawah seperti sedang memikirkan sesuatu.
Aku ikut menatap pakaianku sembari berpikir apakah ada yang salah. Sepatu kets, rambut panjang terurai, baju biasa dengan jaket dan celana biasa. Apakah dia berpikir bahwa aku terlihat tidak modis sama sekali? Kulihat dia menepuk dahinya. Sepertinya pakaianku hari memang tidak pantas sama sekali.
Sebenarnya ibuku juga memintaku untuk mengganti pakaianku. Tetapi aku tidak tau harus mengenakan apa, jadi aku mengenakan apapun yang nyaman bagiku.
“Em ... Honey. Kamu tau Candy nggak?”
Aku terdiam sebentar lalu mengangguk. Aku pernah menontonnya ketika aku masih anak-anak dari kaset saudaraku.
Jeno tersenyum lebar, seperti kebiasaannya yang tidak akan pernah hilang, dia bangkit dari bangku taman dan menghampiriku, “Kalau kamu tau, siapa Candy?”
Lagi-lagi aku terdiam sesaat sembari menatapnya, sebenarnya aku tengah berusaha membaca apapun yang sedang dia pikirkan. "Tokoh komik anime Jepang pertama yang terkenal dan mendapat banyak penghargaan,” jawabku dengan nada datar.
Dia tampak semakin melebarkan senyumnya, “Terus, ceritanya gimana?”
“Dia yatim piatu, terus tinggal sama orang lain kemudian dia disiksa sama saudara tirinya, kemudian dia disukain sama laki-laki namanya Antony, terus Antony mati, lalu dia disukain sama laki-laki yang namanya Tery, tapi Candy pisah dengan dia, kemudian dia disukain sama saudara tirinya yang jahat, terus dia juga disukain sama sahabatnya sendiri, kemudian dia juga disukai oleh Albert. Tapi akhirnya dia bersama Albert,” ucapku dengan panjang lebar.
Reaksi pertama Jeno adalah terdiam kemudian mendehem keras, dia pasti tidak menduga jika aku akan bercerita panjang lebar seperti tadi.
“Terus, apa yang bisa kamu ambil dari kisahnya?” Kenapa dia bertanya terus?
Aku sedikit memasang raut cemberut, “Ceritanya tragis. Karena Antony mati diinjek kuda,” jawabku seadanya.
Saat dia menatapku sembari melipat kedua tangannya di depan dada, aku langsung menyadari bahwa bukan itu jawaban yang ingin dia dengar dariku. Tetapi aku tidak peduli. Dan aku juga tidak peduli dengan pakaianku saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
R136a1 Beautiful Of You're [NCT × TXT]
FanfictionSay you love me! "I love you." -Lee Jeno "I hate you." -Park Hana Lee Jeno orang baik-baik? HAHAHAHA, kalian hanya tidak tau bahwa dulu dia pembully!