“Saat ini aku hanya ingin berkata,
bahwa aku sudah muak dengan semua hal.
Aku sudah lelah pada banyak hal.
Mari kita akhiri saja sandiwara ini.”****
Dunia tanpa diriku.
Jika aku memiliki kesempatan untuk mengucap harapan, maka aku ingin memiliki sayap, dan terbang menuju langit. Tinggal di langit itu dengan penuh perasaan bahagia.
Di sana aku akan berlari sepuas hatiku, tertawa sepuas hatiku dan mencari begitu banyak kebahagiaan. Di sana, aku akan melupakan semuanya. Melupakan kertas-kertas berisi cerpen dan puisi, masalahku, uang, perbedaan, teman dan semuanya yang ada di dunia.
Meskipun begitu, sesekali aku akan melihat semua orang dari atas sini.
Melihat ibu dan ayah makan, sudah menjadi hal biasa. Melihat teman-temanku belajar di kelas, sudah menjadi hal yang biasa. Dari atas situ, mungkin aku akan merasa rindu pada mereka semua.
Tetapi melihat mereka merajut kebahagiaan tanpaku, entah mengapa aku merasa amat sangat lega.
Dunia tanpa diriku. Akankah baik-baik saja?
****
Aku ingin mengatakan hal yang sejujurnya tentang diriku.
Tentang beberapa hal yang selalu aku sembunyikan dari seluruh orang di dunia ini.
Aku ingin mengatakan bahwa aku sudah tidak bisa menahannya meskipun aku ingin, bukan karena dunia ini tidak adil, bukan karena kehidupanku yang tidak adil tetapi karena aku begitu lemah.
Pendidikan, keluarga, persahabatan, uang, permusuhan. Bagiku, semua itu terasa sangat melelahkan.
Duduk di antara puluhan orang dengan papan tulis di hadapanku, meskipun tanpa adanya interaksi tetap saja terasa sangat menyesakkan.
Aku selalu berpikir mengapa aku harus menjalani semua ini.
Apa pentingnya semua ini.
Nilai-nilai akademik yang gila memisahkan semua orang menjadi beberapa golongan bahkan hingga menjadikan orang-orang memilih teman satu sama lain yang sederajat, sama halnya dengan uang. Iya ... uang yang maha bisa.
Dengan nilai akademik itu ... dengan uang-uang itu ... manusia bisa saling menghajar satu sama lain tanpa rasa ampun.
Kejahatan yang terjadi di dunia ini mungkin disebabkan oleh keduanya.
Tetapi tidak hanya kedua itu yang menjadi perusak kehidupan orang lain.
Ada satu lagi hal yang paling menyesatkan yang bisa mengubah manusia menjadi malaikat ataupun iblis, sebuah kekuatan yang mampu mengubah tingkah laku manusia selain akademik dan uang.
Yakni cinta.
Tidak ada yang sekeras cinta.
Bahkan terkadang manusia tidak bisa membedakan mana cinta yang palsu dan mana cinta yang asli, berbeda dengan akademik dan uang.
Demi kasih sayangnya kepada orang lain mereka rela untuk menyiksa saling menyiksa, mereka rela untuk saling menyakiti satu sama lain hanya demi suatu hal yang bahkan tidak pasti untuk dimiliki.
KAMU SEDANG MEMBACA
R136a1 Beautiful Of You're [NCT × TXT]
FanfictionSay you love me! "I love you." -Lee Jeno "I hate you." -Park Hana Lee Jeno orang baik-baik? HAHAHAHA, kalian hanya tidak tau bahwa dulu dia pembully!