Satu

575 15 3
                                    

Part ini sudah direvisi. Happy reading ^_^

***

Apakah kamu menyadari atas sikapmu yang seperti itu???


***

Suasana kelas begitu gaduh mengingat tidak ada guru yang masuk kedalam kelasnya. Entah alasannya apa, tapi yang pasti guru pelajaran itu tidak dapat masuk. Bagi sebagian murid keadaan seperti ini sangat menyenangkan tapi tidak dengan Nanda, gadis yang sejak tadi merasa bosan. Bahkan sejak tadi gadis itu hanya mencoret-coret bukunya dengan pulpen.

"Nanda ke kantin yuk," ajak Bella teman sebangkunya sekaligus sahabatnya.

"Enggak ah, mager gue," jawab Nanda, gadis mungil dengan tinggi badan 167 dan berat badan 46kg. Gadis yang selalu membiarkan rambutnya di gerai tanpa ingin menguncirnya. Sebenarnya rambut Nanda hanya sebahu jadi percuma saja jika di kuncir, masih terlalu pendek menurutnya.

"Ahh, lo mah mager mulu. Udah ah ayo," ucap Bella sambil menarik tangannya. Nanda menghela nafas berat, ia hanya bisa pasrah dengan ajakan temannya itu.


Sesampainya di kantin, Nanda dan Bella menuju tempat dimana ada minuman. Nanda tidak percaya jika kantin yang biasanya ramai kini mendadak sepi, ya mungkin karena masih jam pelajaran.

"Bi, es teh nya dong satu."

"Siap."

"Lo mau es apaan?" tanya Bella.

"Jeruk aja," jawab Nanda.

"Sama es jeruk nya satu ya bi," ucap Bella.

"Baik."

Setelah menunggu beberapa menit es yang mereka pesan datang. Merasa yang diinginkan sudah ada ditangan masing-masing, Nanda dan Bella memutuskan kembali kedalam kelas.

Awalnya Bella sempat mengajak Nanda membeli makanan tetapi Nanda menolaknya dengan alasan dirinya belum merasa lapar, mendengar jawaban Nanda seperti itu membuat Bella harus menunda untuk membeli makanan. Langkah mereka berdua harus terhenti saat melihat kelasnya sudah ada guru yang tengah mengajar.

Gawat

Bagaimana ini bisa terjadi. Bukankah seharusnya sekarang adalah jam pelajaran sejarah dan jam itu seharusnya kosong mengingat gurunya tidak dapat hadir. Lalu kenapa sekarang jadi guru matematika yang masuk di jam pelajaran sejarah.

Es yang tadinya di genggam Nanda dan Bella sontak dibuangnya ke tempat sampah. Sebenarnya es milik Nanda maupun Bella masih sangat banyak bahkan Nanda baru penyedotnya dua kali dan kini harus dibuang begitu saja. Ah, benar-benar sial, tapi mau bagaimana lagi kalau sudah bersangkutan dengan guru matematika, apa boleh buat. Dasar guru yang menyebalkan.

"Nda ayo masuk," ajak Bella.

"Lo dulu yang masuk nanti gue ikut masuk setelah Lo masuk," ucap Nanda.

"Masalahnya gue takut sama guru itu. Nyeremin banget mukanya kayak gak pernah senyum," ujar Bella.

"Lo takut gue lebih takut. Udah gih buruan masuk, yang tadi ngajak ke kantin siapa!" ucap Nanda dengan kesal.

PACARAN??? (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang