Empat belas

129 6 0
                                    

Part ini sudah direvisi. Happy reading ^_^

***

Bagaimana bisa aku tidak menyadarinya. Itu artinya...

***

Radit memandang Nanda selama cewek itu makan. Tidak lupa dengan janjinya untuk meminjamkan ponselnya pada Nanda.

Nanda terus saja fokus kepada ponselnya. Radit sudah mengingatkannya untuk menghabiskan makanannya terlebih dulu tapi sayang Nanda terlalu keras kepala, sehingga ia tetap memainkan ponselnya.

"Nda.."

"Hmm.."

"Makan dulu baru main hpnya."

"Iya, sebentar lagi. Mau telfo--"

Radit merampad ponsel ditangan Nanda tanpa persetujuan gadis itu. Tentu saja gadis itu tersentak akan perbuatan Radit yang tiba-tiba seperti itu.

"Habisin dulu makanannya, baru gue pinjemin lagi hp nya."

Nanda hanya bisa menghela nafas lalu mulai memasukan makanan yang ada dihadapannya kedalam mulutnya. Radit yang melihat itu hanya terkekeh. Entah kenapa dirinya selalu merasa senang membuat Nanda kesal, menurutnya membuat Nanda kesal adalah keasikan tersendiri baginya. Lihatlah bagaimana Nanda mengekspresikan wajah kesalnya itu. Sungguh benar-benar lucu bagi Radit.

"Kenapa ketawa? Gak ada yang lucu."

"Lo lucu kalo lagi kesel," ucap Radit.

"Kesel kok lucu gak jelas banget." Ucap Nanda kembali kesal.

Radit tersenyum kemudian mulai memainkan ponselnya selagi menunggu Nanda selesai dengan makanannya.

Hening sesaat, keduanya benar-benar asik melakukan aktivitasnya masing-masing. Hingga selang beberapa Menit keheningannya itu berakhir saat Nanda mulai mengeluarkan suaranya kembali.

"Dit."

"Hm.."

"Gue udah selesai. Sekarang gue pinjem hp lo ya." Ucap Nanda

Radit menoleh kearah piring Nanda, memastikan makanan yang dimakan Nanda habis. Radit mengangguk kemudian memberikan ponselnya.

Nanda tersenyum setelah menerima ponsel. Tangannya mulai mengotak-atik ponsel ditangannya untuk mengubungi seseorang.

"Halo..ini siapa?"

"Ini gue Nanda."

"Ya ampun Nda. Lo telpon pake nomer siapa?"

"Radit."

"Serius?"

"Kenapa emang. Kayaknya lo seneng banget dengernya."

"Akhirnya setelah lama gue nunggu, gue punya juga nomer Radit."

"Heh..awas aja lo kalo berani nikung gue.."

Radit mengerutkan keningnya. Sedikit bingung dengan ucapan Nanda, apa yang dibahas gadis itu.

"Hehehe..gak lah. Oh ya lo ngapain nelfon gue?"

"Hp gue ada sama lo gak?"

"Ada sama gue. Mau lo ambil?"

"Iya, Nanti."

"Kapan?"

"Gak tau, nanti aja gue dateng ke rumah lo kalo mau ngambil."

"Okey, tapi kalo dateng jangan malem."

PACARAN??? (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang