Bab ini sudah direvisi. Happy reading ^_^
***
Tidak perlu cemburu karena tidak ada hubungan apapun diantara kami.
***
"Gue kok ngerasa ada hubungan ya antara lo sama Radit," bisik Bella.
Bella sengaja bicara bisik-bisik mengingat mereka berada di kantin yang ramai.
"Gue gak ada hubungan apa-apa. Kenapa lo berfikir kayak gitu," ucap Nanda setenang mungkin.
"Bohong banget."
"Lo kenapa tiba-tiba jadi nanya ini sih, kayak ada topik lain."
"Lo pacaran kan sama Radit?"
Nanda membeku. Pertanyaan Bella yang terakhir memang benar. Ingin rasanya ia menjawab iya gue pacarnya, tapi sayang ia tidak berani melakukan itu, mengingat hubungannya selalu tertutup dan Radit pun tidak menginginkan hal seperti itu tersebar.
"Kenapa diam, gue benarkan!"
Ya ampun, sekarang Nanda harus menjawab apa. Kenapa Bella tiba-tiba jadi kepo seperti ini, bikin pusing saja.
"Kalau gue jawab iya, lo percaya gak?"
"Kenapa enggak. Jadi benar kalian pacaran?"
"Iya, tapi tolong jangan ngasih tau siapa-siapa. Gue gak mau terlalu di umbar."
"Kalem, rahasia lo aman. Ngomong-ngomong, udah dari kapan lo pacaran?"
"Jalan tiga tahun."
Bella tersedak setelah mendengar ucapan Nanda. Selama itu, tapi kenapa Bella bisa sampai tidak mengetahuinya. Wah, langgeng juga hubungan Nanda dengan Radit.
"Lo gak bohongkan?" tanya Bella.
"Lo gak percaya."
"Kok bisa langgeng gitu."
Nanda mengerutkan keningnya, "Lo ngedoain gue putus."
"Bukan gitu maksud gue. Ah, kenapa gue gak sadar sih selama ini," Bella menggerutu.
Nanda tersenyum kecil, menghiraukan ucapan Bella, memilih fokus pada makanannya. Cewek itu menoleh begitu mendapati teman laki-lakinya yang tak lain adalah Kevin.
"Tumben lo duduk bareng kita?" Tanya Bella.
"Gak boleh duduk sama teman sendiri? Oke, gue pergi."
Nanda menarik lengan Kevin untuk kembali duduk, "Baperan banget lo."
Kevin hanya terkekeh, setelah itu mereka fokus pada makanannya masing-masing. Kevin dan Bella adalah sahabat Nanda, mereka sudah sangat dekat sejak taman kanak-kanak. Bahkan sekolah pun selalu satu kelas. Seolah takdir sengaja membuat mereka tidak terpisahkan.
Dari kejauhan seseorang yang memperhatikan Nanda. Jujur, Radit selalu cemburu saat melihat Nanda dekat dengan cowok lain selain dirinya. Terbukti sejak tadi cowok itu terus memerhatikan Nanda.
Radit berdiri, jalan mendekat ke arah cewek itu. Radit tau Nanda tidak menyadari keberadaannya. Seseru apa percakapan mereka.
Bella mengkode Nanda begitu sadar Radit berdiri di sebelahnya. Membuat Nanda menghentikan tawanya.
"Ada apa?" tanya Nanda.
"Ikut gue bentar yuk."
Radit menarik lengan Nanda. Membawanya pergi dari kantin. Nanda sendiri hanya pasrah, membiarkan orang menatap kearahnya. Tentu saja aktivitas mereka terpantau oleh Bella dan Kevin.
Radit menghentikan langkahnya di taman sekolah. Cowok itu menyuruh Nanda duduk di bangku yang di sediakan. Nanda sendiri menurut, duduk di sebelah Radit dengan keheningan.
"Gue mau nanya boleh?" Radit menatap Nanda.
"Boleh."
"Lo deket banget ya sama Kevin?" tanya Radit lagi.
Nanda menoleh kearah Radit. Tatapan keduanya bertemu. Namun beberapa detik kemudian ia mengalihkan pandangannya kearah lain. Jujur saja dirinya sangat gugup melihat wajah Radit sedekat tadi.
"Dia sahabat gue, wajar bukan kalau kita dekat," Jawab Nanda.
Radit mengangguk membenarkan ucapan Nanda.
"Kenapa, kok nanya gitu." Kali ini Nanda yang bertanya.
"Gak papah," jawab Radit cepat.
Nanda tersenyum, "Lo cemburu?"
"Enggak, kata siapa."
"Akuin aja kenapa sih. Semakin Lo bohong semakin keliatan tau gak," ucap Nanda meledek.
"Iya gue cemburu. Mangkanya Jangan deket-deket sama orang lain."
Deg
Jantung Nanda Bergerak lebih cepat, rasanya sangat gugup. Apa karena ucapan Radit barusan. Nanda bingung harus senang atau merasa aneh saat Radit mengatakan hal seperti itu. Selama pacaran, Radit belum pernah mengucapkan kata cemburu padanya.
Nanda tersenyum, "Gak usah cemburu, Karna gak ada hubungan spesial diantara gue sama kevin, kita cuma sebatas sahabat gak lebih..."
"...dan asal Lo tau, gue udah punya cowok dan itu lo, Radit."
Radit tersenyum setelah mendengar pengakuan Nanda. Radit tanpa sadar memegang wajahnya, berharap wajahnya tidak memerah setelah mendengar ucapan Nanda.
Sementara gadis itu terus tertawa melihat wajah Radit yang memerah. Merasa diketawakan Radit pun langsung merangkul Nanda dan mengacak-acak kan rambut Nanda.
Mereka berdua tidak peduli jika semua orang yang berada di tanaman memperhatikannya. Karna yang pasti menghabiskan waktu seperti ini sangatlah menyenangkan..
Tbc.....
KAMU SEDANG MEMBACA
PACARAN??? (COMPLETE)
Fiksi RemajaBagaimana rasanya jika memiliki hubungan harus di privasi? Itulah yang dirasakan Nanda, Gadis yang menjalin hubungan dengan Radit, cowok yang entah kenapa selalu menutupi hubungannya selama kurang lebih tiga tahun. Dan bagaimana nantinya hubungan...