Part ini sudah direvisi. Happy reading ^_^
***
Maaf jika aku panik dan itu membuatmu bingung. Tapi aku begini karena takut terjadi sesuatu kepada kakak ku.
***
Nanda menyunggingkan senyumannya saat Radit tersenyum padanya. Baru akan duduk, dirinya mendapati telfon dari kakaknya Rizal.
Aneh, kenapa tiba-tiba Rizal menelponnya saat masih berada di sekolah. Sudahlah lebih baik ia mengangkatnya agar mengetahui tujuan Rizal menelfonnya.
"Halo kak Rizal."
"Halo."
"Maaf ini siapa ya?" tanya Nanda yang heran.
"Gue Farhan temennya Rizal."
"Kalo ini temannya terus dimana kak Rizal?"
"Rizal ada di rumah sakit sekarang, tadi dia kecelakaan. Rumah sakit Peduli huda."
Deg
Nanda menjatuhkan ponselnya begitu saja setelah mendengar itu. Saat itu juga wajah Nanda berubah menjadi pucat, matanya sudah berlinang butiran-butiran bening yang siap membasahi pipinya, bahkan Nanda sudah tak peduli lagi jika orang melihatnya menangis.
Bella merasa Khawatir dengan sikap Nanda tiba-tiba seperti ini. Bella jadi bingung siapa orang yang menelfon Nanda barusan.
"Nanda lo kenapa, siapa yang barusan nelfon lo?" tanya Bella hati-hati.
"Gue harus pulang sekarang."
Nanda lari meninggalkan kantin begitu saja. Melupakan rasa laparnya dan tujuannya kemari. Pikirannya benar-benar kalut sekarang.
Bella cukup terkejut dengan ucapan Nanda barusan dengan mengatakan akan pergi. Mau kemana dia.
"LO MAU KEMANA. NANDA!!! NANDA!"
Percuma, Nanda tidak akan mendengar itu. Lagian siapa sih yang menelpon Nanda. Ah iya benar, ponselnya. Bella segera meraih ponsel Nanda di lantai. Melihat ke layar ponsel tersebut untuk memastikan siapa yang menelpon. Beruntungnya sambungan telfonnya belum terputus.
Bella menatap bingung pada layar ponsel Nanda. Di sana tertera jelas nama Rizal, tapi kenapa respon Nanda sampai seperti itu.
Merasa penasaran, Bella memberanikan diri bertanya pada sosok di balik layar itu.
"Halo kak Rizal, tadi kak Rizal bilang ap-"
"Halo lo masih disitukan, kok tadi lo gak ja-"
"Lo siapa, kenapa bukan Kak Rizal yang nelfon?!!"
"Adeknya Rizal mana, dan lo siapa."
"Gue temennya Nanda tadi dia pergi sambil nangis abis ngangkat telpon. Emangnya lo ngomong apaan sampai anak orang nangis, terus Kak Rizal nya mana."
"Gue temennya Rizal, tadi gue cuma kasih tahu dia kakaknya masuk rumah sakit."
"Kak Rizal masuk rumah Sakit."
"Iya. Sekarang dimana adeknya si Rizal."
"Dia udah pergi. Makasih infonya."
Sambungan terputus. Sekarang Bella mengerti apa yang sedang terjadi saat ini.
***
Nanda keluar gerbang dengan terburu-buru. Ia sangat takut sesuatu terjadi kepada Rizal. Untungnya guru piket langsung memberikan izin kepadanya tanpa harus bertanya-tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PACARAN??? (COMPLETE)
Teen FictionBagaimana rasanya jika memiliki hubungan harus di privasi? Itulah yang dirasakan Nanda, Gadis yang menjalin hubungan dengan Radit, cowok yang entah kenapa selalu menutupi hubungannya selama kurang lebih tiga tahun. Dan bagaimana nantinya hubungan...